CHAP 006

5.9K 374 4
                                    

Sebelum baca sebaiknya vote dulu biar gak lupa yah

HAPPY READING
.
.
.
Author pov

Hari minggu di pagi hari udara begitu, membuat Lisa merasa lebih tenang. Langit pun belum sepenuhnya terang.

Jam masih menunjukan pukul 5 pagi, mungkin di hari minggu semua orang lebih memilih tidur. Tapi tidak dengan gadis yang satu ini, dia lebih memilihi menghirup udara segar di depan mansion.

Lisa menutup matanya sejenak sambil menghirup udara pagi. Ia hanya memaka kaos dengan lengan pendek dan celana di atas lutut.

Saat Lisa sedang duduk, tiba-tiba ada seorang pria yang menutup badannya dengan jaket kulit tebal. Pria itu adalah Rexsa, abangnya.

"Tumben bangun pagi. Apa jam segini abang juga ada kerjaan?". Lisa terbiasa menanyakan itu. Tidak ada hal lain lagi yang harus ia tanyakan, mengingat bagaimana sibuknya Rexsa.

"Sotoy kamu. Abang bangun karena mau lari pagi, tapi lihat kamu di sini. Mana pakai baju gini lagi. Emang gak dingin?". Tanya Rexsa yang menutupi tubuh adiknya itu.

"Udah biasa kok bang".

"Udah mulai nyaman di sekolah itu?". Tanya Rexsa ingin lebih tahu bagaimana keseharian adiknya.

"Nyaman gak nyaman aku bakal tetep di situ kan, bang? Kenapa harus nanya lagi". Perkataan Lisa kali ini membuat Rexsa semakin merasa bersalah.

"Masuk yuk. Kita sarapan". Ajak Rexsa, membuat Lisa menatapnya sebentar.

"Katanya abang mau lari pagi?".

"Gak jadi. Abang lagi pengen sarapan bareng kamu". Ucap Rexsa lalu menarik tangan Lisa masuk ke dalam.

Sekarang mereka berdua sedang sarapan bersama. Semua maid sibuk menyiapkan makanan untuk tuan dan nona mereka itu.

Ada yang aneh dari Rexsa hari ini. Biasanya jika di meja makan, pria itu akan sibuk dengan laptop atau berkas-berkas. Tapi pagi ini dia nampak biasa saja.

Sekalipun hari minggu, Rexsa pasti sibuk. Tapi entah kenapa hari ini dia sedikit aneh. Mungkin dia sedang free fikir Lisa. Rexsa mengambilkan lauk untuk Lisa, lalu tersenyum manis pada adiknya itu.

"Abang gak ngantor?". Lisa akhirnya kembali bertanya. Dan itu masih seputaran pekerjaan Rexsa.

"Lagi pengen sama kamu di mansion". Rexsa menjawab sambil tersenyum tipis. Ia benar-benar ingin membuat adiknya itu bahagia.

"Jam 9 ke mall abang yuk". Ajak Rexsa. Mall miliknya itu sangat banyak peminat, tempatnya yang sangat mewah dan luas membuat banyak orang terus berdatangan.

"Kalau hangout, aku sih mau. Tapi kalau di sana abang sibuk kerja, mending aku di mansion ajah" ucap Lisa yang sudah terbiasa jika Rexsa tiba-tiba meninggalkannya.

"Kita refreshing kok". Rexsa meyakinkan adiknya itu. Kali ini dia benar-benar ingin bersenang-senang, bukan bekerja.

"Beneran yah?".

"Iya Lisa nya abang".

Senyuman di bibir Lisa perlahan terlihat. Entah kenapa jika Rexsa mengajaknya jalan, pasti ia sangat senang. Ia berfikir, hangout bersama Rexsa itu sangat jarang.

Lisa dan Rexsa menyelesaikan makannya lalu menonton TV di ruang tamu. Lisa berbaring di paha abangnya itu, sambil memakan jajanannya.

Lisa mirip seperti anak kecil, ia memang adik kecil bagi Rexsa. Walaupun Lisa sudah SMA, Rexsa tetap menganggap gadis itu adik kecilnya.

MY SENIOR (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang