CHAP 33

2.5K 233 21
                                    

Sebelum baca sebaiknya vote dulu biar gak lupa yah

HAPPY READING
.
.
.
Author pov
Jam menunjukan pukul 10 pagi, di SHS baru saja memulai jam istirahat. Semua murid berhamburan menuju kantin, begitu pula dengan Rimba dkk dan Lisa dkk.

Kali ini ada Ocha dan Yuli. Lisa dan yang lain mencoba membuat hubungan Rimba dan Ocha kembali membaik. Meskipun Rimba masih belum merespon apapun yang Ocha lakukan.

"Gak usah makan es krim" tegur Rimba, lalu mengambil es krim yang hendak Lisa makan.

"Kak, sekali doang. Dikit kok" mohon Lisa yang sangat ingin mencoba es krim itu.

"Bang Rexsa bilang, semalam lo udah makan es krim. Jadi sekarang gak boleh!" tegas Rimba membuat Lisa kesal.

Sekarang Rexsa dan Rimba menjadi dekat, itu membuat Lisa menjadi kesal karena keduanya sangat possesive.

"Udah dekat banget sama abangnya. Kenapa gak dipacarin sih adeknya" goda Alif.

"Kasihan tuh. Butuh kepastian" celetuk Rina.

"Rin apaan sih!" cetus Lisa kesal.

"Iya nih Rim. Semua masa lalu lo, udah lo kasih tahu ke Lisa. Terus sekarang nunggu apa lagi?" tanya Reza sambil merangkul pundak sahabatnya itu.

"Waktunya belum pas Za" kata Rimba tersenyum tipis sambil menatap Lisa.

"Udah ada persiapan belum nih?" tanya Awal membuat Alif menjitak kepalanya.

"Persiapan apaan. Lo kira Rimba mau nikah. Pake acara persiapa segala" celetuk Alif membuat semua orang tertawa.

"Nyatain perasaan tuh pasti pake persiapan, bego banget sih lo! Harus persiapin diri, persiapin apa gitu supaya pas nembak romantis" ujar Awal.

"Kalau soal nembak cewek, gue gak ragu deh sama si Rimba. Cewek mana sih yang mau nolak cowok seganteng sahabat gue ini" ucap Reza dengan bangganya.

"Iya nih. Gue ajah kadang mikir. Emang ada cewek yang mau nolak cowok seganteng Rimba. Gue yang ganteng gini ajah, pasti cewek pada bersyukur bisa pacaran sama gue. Apa lagi yang modelan kayak Rimba" kata Alif membuat semua tertawa.

Mereka semua sangat setuju dengan perkataan Alif. Wajah Rimba termaksud dalam tipe ideal kaum hawa.

Rimba memiliki rahang yang kokoh, bahu yang lebar, tinggi badan yang ideal, proporsi badan yang sehat, dan mata yang begitu tajam.

"Kalau kak Rimba gak ada yang punya sih, gue juga mau" celetuk Zaza membuat Reza menatapnya.

"Gak ada syukurnya yah punya pacar seganteng aku" cetus Reza yang terlihat kesal.

"Aku bercanda kak" Zaza terkekeh melihat wajah kesal kekasihnya itu.

"Eh tadi sebelum ke aekolah, gue lihat ini di pinggir jalan" ujar Ocha lalu menyimpan sebuah kantongan diatas meja.

"Apaan Ca?" tanya Alif penasaran.

"Susu kesukaan kalian" ujar Ocha.

Dengan semangat Alif membuka kantongan itu. Ada banyak susu kotak dengan rasa yang berbeda. Alif terlihat sangat senang, begitu juga dengan yang lain.

"Lo masih inget ajah" kata Reza lalu meminum susu rasa coklat kesukaannya.

"Gak bakal gue lupa Za" Ocha tersenyum manis pada sahabatnya itu.

Ocha mengambil satu kotak susu rasa coklat, lalu menyimpannya di hadapan Rimba. Ia tersenyum tipis menatap Rimba, sedangkan Rimba hanya diam.

"Lo suka rasa ini kan" ucap Ocha yang masih sangat mengingat semua hal yang Rimba suka.

MY SENIOR (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang