CHAP 002

7.9K 490 5
                                    

Sebelum baca sebaiknya vote dulu biar gak lupa

HAPPY READING
.
.
.
Author pov

Sekarang semua peserta PLS sedang menikmati waktu istirahat yang diberikan ketua gugus masing masing.

Lisa menghabiskan waktu dengan duduk di taman depan lapangan basket, sembari membaca novel kesukannya. Gadis itu sesekali meminum kopi yang di belinya tadi.

Saat sedang asik membaca novel, matanya melihat ada bola basket yang tidak di mainkan dan kelihatannya lapangan sepi. Dia memutuskan untuk bermain basket sendiri.

Lisa terlihat lincah memainkan basket, mencetak banyak skor untuk dirinya sendiri. Tanpa dia sadari, ada seorang pria yang memperhatikannya sejak tadi.

Pria itu adalah Ocha. Dia baru selesai rapat dengan anak-anak osis lainnya. Ocha menghampiri Lisa yang terlihat fokus pada permainan basketnya.

"Besok ada latihan basket untuk anak baru. Gue udah daftarin lo". Seru Ocha lalu mengambil basket yang ada di tangan Lisa.

"Pulang sekolah langsung latihan?". Tanya Lisa yang berusaha mengatur nafasnya.

"Iya. Jadi besok, lo gak usah pulang. Bawa baju ganti ajah". Ocha kembali berbicara, lalu memasukan bola basket ke ring.

"Akhirnya ada hiburan. Seenggaknya gue bisa betah di sini". Ucap Lisa dengan suara yang lumayan kecil. Namun Ocha masih bisa mendengarnya.

"Emang lo gak suka banget sama sekolah ini? Sampai segitunya banget". Ocha tersenyum tipis.

"Gue bukan gak suka. Cuma gak biasa sama lingkungan baru".

"Nanti juga bakal biasa".

"Gue masuk ruangan yah, kak. Udah habis waktu istirahatnya. Entar di marahin lagi". Kata Lisa lalu mengambil novelnya dan berlari menuju ruangannya.

"Beda dari yang lain". Ocha tersenyum memperhatikan Lisa yang berlari masuk ke ruangan.

Di dalam ruangan ketua gugus ruang 10 sedang mengabsen. Memastikan jika semuanya sudah masuk. Karena sebentar lagi mereka semua akan ke mushola untuk melaksanakan sholat asar.

"Sekarang kalian baris di depan pintu". Perintah Yuli, lalu keluar dari ruangan di ikuti murid-murid baru.

Setelah barisan rapi, Yuli mengarahkan mereka semua ke musholah. Saat melewati koridor sekolah, Lisa melihat salah satu anggota Osis yang sangat manis itu, sudah dua kali mereka tidak sengaja bertemu.

Pria itu cukup menarik perhatian Lisa. Senyumnya yang manis dan tubuh tingginya, membuat Lisa selalu memikirkannya. Bahkan ia mengingat betul wajahnya. Tapi tidak tahu namanya.

//skip//

Setelah sholat asar, mereka semua belum di perbolehkan keluar dari musholla. Karena akan di laksanakan materi lanjutan oleh salah satu guru.

Lisa memperhatikan seisi musolah yang sangat penuh. Ia duduk di bagian belakang berdekatan dengan tempat di mana semua osis duduk.

Dan laki-laki itu juga ada, laki-laki manis yang sangat Lisa kagumi. Sepertinya hanya sekedar kagum, tidak lebih.

Ocha yang tadinya duduk bersama semua osis, tiba-tiba berdiri dan duduk di samping Lisa yang kebetulan kosong.

"Alamat lo di mana Lis?". Tanya Ocha yang sedikit berbisik. Takut jika menganggu konsentrasi murid-murid.

"Emangnya kenapa kak?". Lisa kembali bertanya pada seniornya itu.

"Gue anterin pulang. Jam segini angkot udah gak ada. Apa lagi taxi". Ujar Ocha membuat Lisa berfikir sejenak.

MY SENIOR (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang