Delapan: Datang Bulan

869 99 22
                                    

Di jam istirahat ini, Alucard berbaring di atas meja dengan malas. Cowok tinggi tegap itu menatap teman-teman sekelasnya yang sedang berkumpul di tengah-tengah kelas sambil bermain Truth or Dare.

Bruno menatap Alucard, "woi bro! Sini main sama kita-kita, lo mah main hape muluk." ajaknya.

"Udah biarin aja, mungkin dia lagi mikirin gombalan jitu biar Alice baper." celetuk teman sekelasnya—Johnson sembari terkekeh geli.

Alucard mendengus keras, "dasar sotoy! Gue gak tertarik sama Alice lagi ya." cibirnya sebal.

"Jadi sama siapa dong? Jangan-jangan sama si anak kelas dangdut ya?" tebak Ellen dengan nada jenaka.

Alucard hanya menghendikkan kedua bahunya seakan-akan tidak tau. Meskipun ekspresi wajahnya tidak bisa dibohongi karena jelas-jelas Alucard sedang menahan senyum.

Dasar mabuk cinta!

"Dih malah senyum-senyum doang, kayaknya bener nih," gadis berparas cantik—Odette ikut menimbrung. "Ayo main Card biar gak bosen."

Alucard mengambil ponselnya dan menguatak-atiknya sesaat, iris mata berwarna biru miliknya sedikit mengkilap.

"Sabar gue chat doi dulu."

Jawaban Alucard barusan membuat semua teman-teman sekelasnya mengumpat pelan. Dengan kompak, mereka langsung menyoraki cowok itu.

"Yeu, alay ah!"

"Najis bucin."

"Apa daya gue yang baru aja putus sama doi..."

"Hilih, paling disepik doang habis itu dibuang. Iya gak?"

"Dahlah bikin iri aja si bujang."

Alucard tidak mempedulikan sahut-sahutan dari semua teman sekelasnya. Dia sibuk mengirim pesan kepada Miya.

-

Alucard: Oi Miy

Alucard: Lagi apa? Udah makan belum?

Alucard: Nanti pas pulang mau gue beliin nasi padang lagi gak?

Alucard: Miy? Kok tumben lama bales chat gw?

-

Alucard menghela nafas panjang, dia agak heran karena Miya belum juga membalas pesan yang baru ia kirim. Entah kenapa perasaannya jadi tidak enak.

Duh, Miya kenapa ya? Dia gak papa kan?

Bruno menoleh, "woi Card, ayo main njing! Lama banget dah lu." dia mengajak sembari mengumpat kasar.

"Gak mau main gue. Kayaknya gue harus cek doi dulu di kelasnya." Alucard menolak dengan nada tak enak.

"Ya elah! Gak usah repot-repot amat kali Card, kita main aja dulu. Pasti gebetan elu juga gak peduli sama lo." Ellen mencibir.

Alucard meringis, "tapi—"

"Cepet main, kalau lo gak mau main artinya lo itu cupu."

Alucard mendesis pelan saat mendengar Bruno bicara seperti itu. Dengan berat hati, Alucard terpaksa duduk menyilang di sebelah Ellen dan memperhatikan Odette yang bersiap memutar botol.

Setelahnya botol itu terputar dan berhenti tepat di depan teman sekelasnya—Guinevere.

"Oke Guin! Truth or Dare?" tanya Johnson langsung.

Guinevere berpikir sesaat, "emm, truth aja deh."

Semua anak dengan kompak berpikir untuk memberikan pertanyaan kepada Guinevere. Namun, 3 detik setelahnya ada gadis berambut twintail yang langsung mengangkat tangannya.

UNIverse✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang