Sebelas: Antara

789 95 5
                                    

"Miya!!"

Sang pemilik nama—Miya langsung menoleh. Dia mendapati sosok Alucard yang tengah berlari untuk menghampirinya. Nafas cowok itu berantakan.

"Astaga, nafas dulu Card." Miya menyuruh sembari mendengus geli.

Alucard pun terkekeh pelan, "btw, lo sibuk gak? Lihat gue main basket yuk!" ajaknya dengan semangat 45.

"Hn, basket?" tanya Miya dengan nada heran.

"Iya! Gue ada pertandingan pas pulang sekolah, lo mau nonton kan?" dia bertanya lagi. "ayolah Miy!"

Miya hanya bisa menggaruk pelipisnya yang tidak gatal, dia bingung harus menjawab apa.

"Aduh Card, gue takutnya gak bisa," Miya menyahut tak enak. "Lagipula gue juga gak terlalu suka sama basket..."

Ketika mendengar jawaban itu, kedua bahu Alucard langsung menurun lemas. Cowok tinggi tegap tersebut menghela nafas berat.

Sayang sekali.

Raut wajah Alucard membuat Miya mengulum bibir. Dan astaga!! Kenapa dia terlihat sangat menggemaskan?

Secara tidak sadar, tangan kanan Miya terangkat untuk mengusap puncak kepala Alucard. Cowok itu sampai membungkuk kaget dibuatnya.

"Kok ... lucu sih?"

Kedua pipi Alucard memerah padam ketika mendengarnya. Dia tidak menyangka Miya akan berkata seperti itu kepada nya, sangat mengejutkan!

Sial, suara jantung nya keras sekali...

Miya menarik kembali tangan nya sembari tertawa kecil. "Sorry ya Card, gue gak sadar."

"Hah? I-Iya gak papa kok Miy," Alucard gelagapan. "Sa-Santai aja kalau sama gue."

Gadis itu mengangguk kecil. Dia melirik jam arloji di pergelangan tangan nya lalu berdecak. "Kalau gitu gue cabut dulu ya, si Zilong mau ketemu sama gue."

Sontak, Alucard pun terdiam. Nama 'Zilong' membuat Alucard dilanda rasa kesal setengah mati. Dia tidak suka jika Miya terlalu dekat dengan Zilong.

Apalagi, Layla pernah bilang jika Zilong memang sangat caper kepada Miya...

Aish!

Miya melirik sekilas garis wajah Alucard yang berubah. Namun, dia lagi-lagi mengabaikan masalah itu dan memilih pergi karena jadwal nya sangat padat.

Andai Miya tau kondisi hatinya sekarang, pasti Miya akan mengerti jika Alucard sedang khawatir.

♥♥♥

Sorenya...

-

"Makasih ya Miy udah mau datang."

Miya hanya bisa melirik Zilong seraya bangkit berdiri dari posisi duduk nya. Dia tersenyum tipis, "yoi, gue pulang dulu ya!"

Kedua mata Zilong melebar, "eh Miy, ini—"

Namun, Miya sudah berjalan pergi dari ruang OSIS dengan cepat. Panggilan Zilong juga tidak ia dengarkan karena fokusnya kini hanyalah pulang ke rumah secepat mungkin.

Siaran dangdut yang akan diselenggarakan sekitar jam 6 sore nanti tidak boleh dilewatkan...

Miya pun mempercepat langkah kaki nya saat sampai di koridor sekolah. Dia terpaku ketika melihat kehebohan yang terjadi di lapangan indoor sekolah. Ternyata ada sosok Alucard sedang bertanding dengan teman sekelas nya di lapangan.

UNIverse✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang