Lima belas: Karma

723 82 16
                                    

Besoknya...

-

Miya bersembunyi di dalam selimut tebalnya tanpa ada niatan sama sekali untuk bangun. Mengingat kejadian yang terjadi kemarin membuat Miya merasa malas untuk masuk sekolah.

Gadis bertubuh mungil itu melirik layar ponsel nya yang menyala, sudah ada 361 misscall dan spam chat terus-menerus dari Alucard.

Sayangnya, Miya tidak menggubris hal tersebut sama sekali....

"Woi Miyaaa! Ada Dyrroth nungguin kamu di bawah nih, cepet bangun kebo!!" teriak sang ibu dari bawah tangga.

Miya mencibir pelan, "suruh Dyrroth ke sini aja ma!" sahut Miya ikut berteriak.

Kemudian, Miya bangun dari posisi tidur dan merapikan selimutnya. Entah kenapa ia sangat amat malas untuk masuk sekolah walaupun Miya sendiri tidak bisa egois karena ada rapat OSIS.

Aish, ternyata efek patah hati sampai segininya ya...

Kriett!

Pintu kamar Miya terbuka. Ada sosok Dyrroth masuk ke dalam kamar nya sembari mendengus.

"Lama lo jing, sana mandi cepet!" dia menyuruh lalu melempar gulungan handuk tepat di wajah gadis itu.

"Ck! Males sumpah Roth." decak Miya ogah-ogahan.

Dyrroth sibuk memperhatikan kedua mata Miya yang sembab. "Masih nangis lo? Kasian amat jadi sad girl." ledeknya.

"Iyain dah biar lu seneng, puas kan lo?" ketus Miya kesal setengah mati.

Dyrroth mencibir, "pakai otak sih. Nangis boleh tapi jangan sampai jadi bego. Bukannya dia pernah bilang kalau lo salah paham ya?"

"Tetep aja hati gue terlanjur sakit njing," Miya mengumpat.

"Lo bayangin deh lagi nyariin doi dari pagi eh pas pulang malah ngelihat dia diboncengin cowok macho sambil pelukan. Kalau kayak begitu lu gak cemburu?!" Miya memberikan perumpamaan.

Dyrroth menepuk kening nya, "gini loh Miy. Oke gue paham maksud lu gimana, tapi kan—"

"BODO AMAT LAH CAPEK GUE NGOMONG PANJANG LEBAR SAMA LU, GAK KELAR-KELAR BANGKE!!"

Miya membuang muka lalu mendorong Dyrroth ke samping ketika cowok itu berdiri di dekat nya. Miya benar-benar lelah kalau seperti ini terus....

Tring!

Kedua mata Dyrroth melirik layar ponsel Miya yang tiba-tiba menyala, ada notifikasi pesan baru masuk.

Tangan kanannya bergerak untuk mengambil ponsel Miya, ia membaca sekilas pesan yang dikirimkan oleh Alucard. Kedua mata Dyrroth melebar kaget.

"Eh Miy, nih baca chat—"

"CABUT SANA IH GUE MAU MANDI, EMANG LU MAU NGELIHAT GUE TERLANJANG HEH?!!" teriak Miya sewot karena batas kesabarannya sudah habis.

Dyrroth mengatupkan bibir lalu berjalan keluar dari kamar, dia menyempatkan diri untuk berbicara sesuatu.

"Gue tunggu 10 menit, kalau masih belum selesai bakal gue tinggal ya."

♥♥♥

13.52

-

"Ya udah rapatnya sampai disini dulu, nanti besok langsung jalanin tugasnya masing-masing ya. Inget, kita udah harus siap buat acara besok."

Lemon—si adik kelas mengangkat tangan. "Kak Zilong, dana buat persiapan pensi gimana ya?"

"Sekolah yang atur untuk masalah itu. Pak Gatot bilang kita fokus sama acara pensi nya aja dan harus buat semua murid puas." sahut Zilong.

UNIverse✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang