Tiga belas: Cupid

787 80 8
                                    

Miya masuk ke dalam kamar nya sembari membuka mulut nya lebar-lebar. Gadis itu masih shock karena mengalami beberapa kejadian aneh hari ini.

Itu semua karena Alucard yang tiba-tiba menemui nya saat pulang sekolah, lalu membelikan nasi padang. Tak lupa juga saat cowok itu merokok dan bertingkah seperti orang yang sedang frustasi.

Kemudian, tiba-tiba Alucard bilang jika dia cemburu...

Miya terduduk di lantai kamar, dia mengacak-acak gemas rambut nya ketika mengingat momen memalukan itu. Miya benar-benar bingung, tapi ia juga malu bukan main saat menangis di depan Alucard.

Rasanya Miya ingin tenggelam saja di lautan...

Drrrtttt

Miya mengumpati diri nya sendiri. Gadis itu menoleh sesaat ke meja nakas saat ponsel nya bergetar, Miya mengambil benda tersebut dan melihat siapa yang menelpon nya.

Alucard is calling....

Miya pun melotot kaget. Dia mendesis sesaat karena ragu ingin mengangkat panggilan Alucard atau tidak. Miya masih menimbang-nimbang.

Tapi kalau tidak diangkat, Miya jadi tidak enak dengan cowok itu. Ck!

Setelah beberapa detik berlalu, akhirnya Miya menarik nafas dalam-dalam lalu menjawab panggilan itu dengan gerakan kaku-

"Ha-Halo?"

"Hei,"

Suara rendah dan berat yang khas milik Alucard berhasil membuat Miya refleks menegang di tempat, dia menggigit bawah bibir nya sendiri.

"Kok diem?"

Miya gelagapan, "ah ... itu, gu-gue lagi belajar buat u-ulangan." jawab nya asal.

"Oh, maaf kalau ganggu."

"Gak papa kok, gue juga baru mau mulai." balas Miya sembari menetralkan suara nya. Dia tidak mau terdengar serak.

Entah kenapa, Miya dapat mendengar dengusan yang keluar dari mulut Alucard. Perlahan, Miya menggigit bawah bibir dan meremas ujung rok nya.

"Miy, kalau lo kepikiran soal yang di sekolah gue minta maaf ya,"

"Kalau boleh jujur, gue masih keinget. Padahal gue tau lo lagi sibuk-sibuk nya, tapi tetap kekeuh biar lo dengar. Gue minta maaf karena kelepasan,"

Miya terdiam di tempat ketika mendengar permohonan maaf Alucard, dia tidak menyangka jika Alucard akan berbicara seperti itu kepada nya.

"Sorry karena gue egois sama perasaan gue sendiri. Tapi gue janji sama lo, gue bakalan nunggu lo sampai lo siap."

Gadis bertubuh mungil itu kebingungan karena tidak mengerti, "ma-maksud lo apa sih?" keringat dingin keluar dari pelipis nya.

"Ya gue bakal perjuangin lo, gue beneran serius kok. Gue bakalan nunggu sampai lo mau terima gue, sampai lo siap buat suka sama gue,"

Miya tidak tau harus bilang apa, perasaan aneh yang mendadak timbul membuat lidah Miya kelu. Dia belum pernah seperti ini sebelumnya.

Ternyata benar, Miya sudah jatuh terlalu dalam...

"Ya udah gue matiin telepon nya, belajar yang rajin ya."

Sambungan telepon akhirnya diputus oleh Alucard. Sementara itu, Miya masih membeku di tempat karena pikiran nya buntu dalam sekejap.

Yang pasti, debaran jantung Miya terasa berbeda dari biasanya.

♥♥♥

UNIverse✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang