28. Memaafkan

651 72 27
                                    

Jimin dan jeongyeon hanya tinggal berdua setelah taehyun keluar.

Hening, suasana dikamar jimin. Mereka belum ada yang memulai bicara terlebih dahulu.

Jeongyeon merasa sangat tidak nyaman berada didekat jimin. Dia masih terbayang kejadian dulu. Dia memutuskan untuk pergi saja dari tempat itu.

Saat jeongyeon berdiri untuk pergi, tiba-tiba jimin menarik tangannya tapi masih dengan wajah tertunduk.

Jeongyeon berusaha melepaskan genggaman itu. Jimin menyadarinya lalu melepaskan tangannya dari jeongyeon.

"Duduk dulu jeongie, aku ingin berbicara denganmu". Jeongyeon lalu duduk tanpa berbicara sepatah katapun.

"Aku minta maaf, jeongie. Maaf aku sudah menyakitimu. Aku sangat menyesal".-ucap jimin menghadap kearah jeongyeon tapi masih tertunduk. Dia sangat malu atas perbuatannya yang memaksa jeongyeon untuk kembali kepadanya, setelah apa yang dia perbuat.

Jeongyeon menengada, menahan agar air matanya tidak jatuh. Hatinya selalu terluka saat mengingat kejadian itu.

"Iya aku memaafkanmu jim".-jeongyeon belum sepenuhnya bisa memaafkan perbuatan jimin, tapi dia melakukan ini untuk taehyun.

"Makasih jeongie. Sekali lagi aku minta maaf".-jimin kemudian menatap wajah jeongyeon dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

"Aku melakukan ini agar kedepannya kita tidak canggung lagi saat bertemu, biar bagaimanapun kamu adalah teman taehyun".-ucapan jeongyeon bagai pisau yang menusuk tepat dihati jimin. Rasanya sangat sakit mendengar orang yang dia cintai melakukan suatu hal karena pria lain.

Setetes air bening keluar begitu saja dari mata jimin tanpa dia sadari. Sekarang Dia merasakan apa yang jeongyeon dulu rasakan. Jika jeongyeon tidak memaafkannya, dia akan terimah itu karena mungkin saja jeongyeon lebih sakit lagi dari pada apa yang dia rasakan.

Jeongyeon sedikit kasihan melihat jimin seperti itu, tapi rasa kecewanya sudah terlalu dalam. Sehingga dia tidak mau lagi bersimpati kepada jimin. Terlebih lagi dia tidak ingin jika hatinya nanti masih mengharapkan jimin.

"Aku berharap kamu akan selalu bahagia bersama taehyun".-jimin berusaha tersenyum kepada jeongyeon seolah dia sudah merelakan mereka bersama.

"Aku harap kamu juga bahagia bersama yura".-jimin sedikit kaget mendengar perkataan jeongyeon. Namun begitu, dia mengangguk seakan mengiyakan perkataan jeongyeon.

"Kurasa tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan".-Jeongyeon sudah tidak bisa lagi berlama-lama berada diidekat jimin. Keadaan ini membuatnya sangat tidak nyaman.

"Jeongie boleh aku memeluknya untuk yang terakhir kalinya".-Jimin tau pemintaannya ini seperti orang yang tidak tau diri. Tapi dia sangat ingin memeluk jeongyeon dan mungkin memang ini akan jadi yang terakhir kalinya.

Jeongyeon sedikit menimang permintaan jimin. Tapi pada akhirnya dia menyetujuinya. Dia berharap setelah ini tidak ada lagi masalah yang terjadi diantara mereka dan dirinya benar-benar memaafkan jimin sehingga dia bisa menjalani hubungannya bersama taehyun tanpa dibebani pikiran tentang jimin.

Jimin memeluk jeongyeon begitu erat dan lumayan lama meski tanpa balasan dari jeongyeon, tapi itu tidak jadi masalah. Baginya seperti ini saja sudah lebih dari cukup.

Saat jimin melepaskan pelukannya, jeongyeon langsung pergi  meninggalkannya tanpa sepata katapun bahkan tidak lagi melihat wajah jimin.

Setelah menutup kamar jimin, jeongyeon melihat taehyun masih setia menunggunya disana.

Taehyun tersenyum hangat kepadanya. Jeongyeon berlari dan memeluk taehyun. Air matanya sudah tumpah setelah sekuat tenaga dia tahan saat tadi bersama jimin.

LOVE LINE  (JeongMin X VJeong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang