36. Jimin menyebalkan

591 61 23
                                    

Betapa kagetnya jeongyeon saat terbangun mendapati jimin tengah berbaring disampingnya memeluk dirinya dengan posesif.

"Ya jimin . . . Apa yang kau lakukan".- teriak jeongyeon mendorong jimin hingga terjatuh dari tempat tidur.

Jimin terbangun, meringis akibat benturan badannya pada lantai. Ia kemudian duduk sambil memegangi badannya yang sedikit nyeri.

"Ya jimin . . .  Apa yang kamu lakukan dikamarku .  . .apa yang kamu lakukan padaku".- teriak jeongyeon yang menutupi dirinya dengan selimut meski masih berpakaian lengkap.

"Apa jeongie . . . Lagian aku tidak ngelakuin apapun denganmu".- balas jimin yang masih mengumpulkan kesadarannya.

"Terus kenapa kamu tidur disampingku".- ucap jeongyeon

Jimin mulai mencernah perkataan jeongyeon dan mengingat kejadian tadi malam. Dimana dirinya dan jeongyeon tengah menonton diruangan tengah. Namun jeongyeon malah tertidur sebelum film yang mereka nonton selesai. Karena tidak tega membangungkannya, akhirnya dirinya menggendong jeongyeon kekamar.

Jimin kemudian duduk disamping tempat tidur, dan memandangi wajah jeongyeon yang begitu teduh. Tak ada niat sedikitpun dirinya untuk tidur disamping jeongyeon. Dan ini membuatnya juga sedikit kaget.

"Ya jimin . .  .jawab".- teriak jeongyeon tak mendapat respon dari jimin

"Mana aku tau jeongie, bisa ajakan kamu yang menggendongku kekamar".- ucap jimin asal, tidak menjelaskan kejadian semalam.

"Jimin gila, bagaimana mungkin aku bisa menggendongmu. Cepat jelaskan jimin".- kesal jeongyeon.

"Sudahlah jeongie, aku juga tidak tau".- balas jimin melas.

"Aku benci kamu".- ucap jeongyeon yang semakin kesal oleh ulah jimin.

"Iya aku juga cinta kamu".- jimin masih sempatnya menggoda jeongyeon yang sedang marah.

Sesaat tak ada lagi percakapan diantara mereka sampai akhirnya jeongyeon kembali teriak.

"Jimin gila . . .  .".- teriak jeongyeon.

"Apa lagi sih jeongieku sayang".- ucap jimin yang lagi-lagi pasrah dikatai gila.

"Ini bukan kamar aku, ini kamar onnie".- jeongyeon baru sadar jika mereka sedang beradah dikamarnya.

"Ya mana aku tau kalau ini bukan kamarmu".- balas jimin.

"tuhkan pasti kamu yang bawah aku kekamar".-jeongyeon.

Jimin sekarang sudah terpojok, dirinya tidak bisa lagi mengelak.

"Iya, iya .  .aku yang bawah kamu kekamar. Aku tidak tega membangungkanmu semalam. Tapi soal aku tidur disampingmu, aku juga tidak tau persisnya sampai itu terjadi".- jelas jimin.

Setelah diusir dari kamar, jimin tidak tau harus berbuat apa. Dirinya bosan hanya duduk di depan TV. Sementara jeongyeon, tidak tau apa yang dilakukannya sehingga begitu lama didalam kamar.

Jimin beranjak kedapur mencari-cari entah apa yang bisa ia makan. Perutnya sudah keroncongan menunggu jeongyeon.

Jimin roti panggang untuk dirinya dan tentu saja juga untuk jeongyeon.

Jeongyeon keluar kamar dengan rambut terurai masih setengah basa, dengan mengenakan pakaian rumah selutut dan wajah cantik alami tanpa polesan. Jimin benar-benar terpukau melihat jeongyeon, penampilan seperti. Apakah ini yang akan dia liat setiap harinya nanti. Lagi-lagi itu membuat jimin semakin cepat ingin memiliki jeongyeon pujaan hatinya.

"Apa liat-liat".-ketus jeongyeon.

Mendapat perlakuan seperti itu membuat jimin hanya cengengesan. Jeongyeon berjalan kearah jimin karena perutnya juga suda keroncongan.

LOVE LINE  (JeongMin X VJeong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang