LOVE LINE (JeongMin X VJeong)

34. Pertunangan

Mengapa harus ada cinta, jika itu hanya untuk menyakiti seseorang. Seseorang mencoba membuka kembali hati yang pernah dipatahkan oleh orang yang dia cintai, kini harus merasakan kepedihan itu kembali.

Dan untuk orang yang telah membuatnya patah, apakah mereka setega itu berbahagia sedang dilain pihak ada seseorang sedang terluka yang mungkin akan trauma jika harus dihadapkan lagi dengan cinta kedepannya.

Semua mata kini menatap kearah pasangan yang sedang melakukan pertunangan hari. Acara yang hanya dihadiri oleh keluarga terdekat dan para member BTS dan Twice. Para tamu menempati meja yang sudah dipersiapkan untuk mereka.

Taehyung saling berhadapan dengan Tzuyu, bersiap-siap untuk memasangkan cincin satu sama lain. Taehyung melihat kearah member twice berharap dia menemukan Jeongyeon. Tapi nihil, orang yang dia harapkan tidak akan mungkin datang ketempat yang jelas-jelas hanya membuatnya terluka.

" Bodoh kamu taehyung, bagaimana kamu bisa mengharapkannya ada disini. Cukup kamu sudah membuatnya terluka, tidak dengan menambah lukanya lagi melihat kamu memasangkan cincin ke wanita lain ".- ucap taehyung dalam hati.

Apakah ini akhir segalanya, dirinya yang sebentar lagi akan jadi milik wanita lain yang tidak lain sahabat dari wanita yang dia cintai. Pasrah, hanya itu yang bisa taehyung lakukan.

Sementara Tzuyu yang melihat tingkah taehyung, sangat mengerti dengan apa yang dirasakan oleh pria yang kini berdiri didepannya.

Tzuyu bisa saja membatalkan semua ini, tapi kali ini dia akan sedikit egois.
Dia mencintai taehyung bahkan itu terjadi sejak pertama kali mereka bertemu. Tzuyu kembali mengingat bagaimana dirinya mulai jatuh cinta dengan taehyung. Pertemuan ketika taehyung menolong yang hampir terjatuh ditangga saat turun dari panggung.

Saat itu mereka selesai menampilkan lagu baru mereka, dan tzuyu berjalan paling akhir, disaat yang bersamaan member BTS akan tampil sesudahnya.
Kaki tzuyu tak sengaja menginjak tangga yang sedikit basah, alhasil membuatnya sedikit terpeleset dan taehyung tengah berjalan disampingnya langsung menarik tangan tzuyu. Pandangan mereka bertemu.

Taehyung yang tidak hanya rupawan tapi juga memiliki hati yang tulus, dan sejak saat itulah tzuyu menyukainya. Tapi selama ini tzuyu hanya diam, berharap suatu saat nanti taehyung akan menatapnya dan peka dengan perasaannya. Namun pada akhirnya taehyung malah berpacaran dengan sahabatnya yaitu jeongyeon. Sakit, itulah yang dirasakan tzuyu saat itu tapi lagi-lagi dia hanya bisa diam.

Mendengar orang tuanya akan menjodohkannya dengan taehyung membuatnya sangat bahagia, meski saat itu dia tau taehyung sedang berpacaran dengan sahabatnya. Tapi cinta membuat gelap mata, dia tidak peduli jika jeongyeon akan terluka. Toh . .  .dia meresa dirinya juga berhak bahagia.

Taehyung mulai memasangkan cincin di jari manisnya yang membuat tzuyu tersadar dari lamunannya. Dan membalas memakaikan cincing dijari manis taehyung. Kini mereka resmi bertunangan. Semua yang berada disana mulai bersorak.

"Selamat ya sayang, sekarang kalian resmi bertunangan. Oh iya . . Kalau sampai taehyung membuat kecewa, tolong bilang ketante ya. Nanti tante yang kasih dia pelajaran".- ucap ibu taehyung kemudian memeluk mereka secara bergantian.

" Iya tante, makasih. Tapi aku yakin taehyung tidak akan mengecewakanku. Iya kan V ".- ucap tzuyu kepada calon mertuanya.

Taehyung hanya menganggung menanggapi tzuyu.

Giliran anggota twice yang memberikan mereka ucapan selamat. Meski sebenarnya mereka belum iklas dengan semua ini, mengingat jeongyeon yang sedang terluka. Tapi mau bagaimana lagi semua sudah ditakdirkan seperti ini.

Para member BTS juga memberi selamat kepada mereka.

" Tolong bahagiakan jeongyeon, aku gagal. Kebodohanku membuatnya terluka. Aku mohon . . ".- bisij taehyun kepada jimin.

" Bahkan tanpa kamu minta, pasti aku akan melakukannya. Selama ini aku mengiklaskannya untukmu karena kukira kamu sanggup membahagiakannya tapi apa . . . . ".- taehyung tertunduk lesu mendengar ucapan jimin.

-------------------------------------------------

Sudah dua hari jeongyeon tidak kembali kedormnya, bahkan member twice tidak tau dia kemana. Berkali-kali mereka menghubungi jeongyeon tapi tetap tak ada jawaban darinya. Orang tuanya juga seakan menutup-nutupi keberadaan jeongyeon.

Berbeda dengan jimin, dia menemui kakak jeongyeon dan memohon agar memberi tau keberadaan jeongyeon.
Bahkan dia tidak akan meninggalkan rumah mereka sebelum mendapatkan yang dia inginkan.

Melihat kesungguhan jimin akhirnya meluluhkan hati kakak jeongyeon. Tapi sebelum itu kakaknya berpesan agar jimin jangan memaksakan kehendaknya kepada jeongyeon. Jangan membuat dia semakin terluka.

💟

Jeongyeon yang tengah menikmati semilir angin ditepi pantai, tiba-tiba dikagetkan oleh suara klakson sebuah mobil. Dia berbalik menatap seseorang yang sudah mengagetkannya.

Jimin tersenyum akhirnya bisa melihat wanita yang sangat dia cintai. Kali ini dia berjanji kebodohannya dimasa lalu tidak akan terulang lagi.

Jimin berlari dan memeluk jeongyeon, memeluknya erat. Meluapkan semua rasa rindunya. Jeongyeon yang mendapat perlakuan tersebut hanya diam, tak membalas juga tak menolak.

Setelahnya merasa puas, barulah jimin melepaskan pelukannya. Menatap jeongyeon dengan mata sembabnya kemudian mengecup kening jeongyeon dan lagi-lagi tidak ada penolakan.

"Maafkan aku jeongie, ini semua tidak akan terjadi andai aku tidak sebodoh itu. Tapi aku berjanji akan membahagiakanmu".- ucap jimin sangat lembut.

Jeongyeon hanya diam, dia tidak tau haru bagaimana lagi. Dirinya merasa tidak bisa lagi percaya dengan orang lain. Luka dihatinya masih begitu sakit.

"Maaf jimin aku tidak bisa".- ucapnya berjalan meninggalkan jimin.

Jimin terus mengikuti kemana jeongyeon akan pergi, bahkan dia tidak peduli jika orang mengiranya penguntit.

" Aku janji kali ini tidak akan mengecewakanmu.aku akan bersabar sampai kamu mau kembali kepadaku lagi. ".- ucapnya dalam hati sampil terus mempertikan langkah jeongyeon.

=========================

#DiRumahAja.

Terimah kasih buat pembaca yang selalu menunggu cerita ini.

Semangatku untuk terus menulis adalah kalian.

Aku ucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya.