32. Kembali terluka.

486 62 19
                                    

Jadwal Twice dan BTS minggu ini benar-benar padat. Bahkan mereka tidak sempat memberi kabar satu sama lain, termasuk taehyung dan jeongyeon. Hari-hari BTS  disibukkan dengan persiapan comeback, begitupun Twice dengan persiapan Tour concert mereka. Tapi khusus minggu pagi ini, BTS diberi waktu setengah hari untuk beristirahat dan itu langsung digunakan taehyung untuk bertemu dengan jeongyeon.

Taehyung rasa masalah ini harus selesai secepatnya. Dia segera menghubungi jeongyeon dan mengajaknya bertemu dan tidak lupa dia juga menghubungi tzuyu karena biar bagaimanapun dia berada dalam lingkaran masalah ini.

Didalam perjalanan, Taehyung terus memikirkan apa yang harus dia katakan dengan jeongyeon nantinya. Sungguh dia meresa orang yang sangat jahat terlebih itu kepada orang yang dia cintai. Tapi mau bagaimana lagi, dia tidak mungkin bisa menentang orang tuanya.

Sesampainya di cafe tempat mereka janjian, ternyata jeongyeon sudah datang lebih dulu. Saat berjalan menuju meja, jeongyeon tersenyum manis kearahnya.

"Tuhan apakah aku tega menyakitinya, aku tidak ingin senyum itu hilang darinya". Ucapnya dalam hati yang sesak.

" Hay V ". Ucap jeongyeon masih dengan senyum manisnya.

" Hay jeongie". Taehyung lalu duduk didepan jeongyeon.

" Ada hal penting apa yang ingin kamu bicara sama aku. kamu tau nggak aku tuh sampai ngemis-ngemis sama managerku supaya dikasih izin, untuk aja dikasih izin ".- ucap jeongyeon dengan mata sedikit berbinar karena memang dia juga rindu ingin bertemu taehyung.

Taehyung terus menatapnya, dia tidak terlalu memperhatikan ucapan jeongyeon. Merasa tidak diperhatikan jeongyeon memanggil taehyung dengan sedikit meninggikan suaranya.

" V ".- ucapnya menyadarkan lamunan taehyung.

" Kamu kok ngelamun sih, kamu tuh mau ngomong apa sebenarnya". Jeongyeon dengan muka cemberut.

" Eh tunggu bentar ya, ada orang yang juga harus kamu temui ".- ucap taehyung sangat lembut.

" Siapa ".- jeongyeon.

" Tunggu saja ya, nanti kamu juga tau".- taehyung.

Lali Mereka diam. Jeongyeon kembali menyeruput minuman yang sudah dia pesan lebih dahulu sebelum taehyung datang. Sedangkan taehyung terus menatap jeongyeon, dia berpikir apakah kedepannya masih bisa menatap jeongyeon seperti ini, atau mungkin saja dia tidak akan bisa lagi bertemu dengan jeongyeon.

Tidak lama setelah itu datanglah gadis menyapa mereka, dan iya itu adalah tzuyu.

" Hay onnie, hay V".- sapa Tzuyu.

" Cuwi, kok kamu ada disini juga. Kamu juga ada urusan dengan seseorang disini. Coba aku tau, kitakan bisa berangkat bareng tadi".- jeongyeon.

" Sebenarnya orang yang kumaksud tadi adalah Tzuyu ".- taehyung.

" Haa . . ".- jeongyeon sedikit heran.

"Kamu duduk dulu".- taehyung memparsilahkan tzuyu duduk disamping jeongyeon.

Untuk beberapa saat mereka hanya diam dan dikepala jeongyeon sudah penuh dengan tanda tanya.

Ada apa ini sebenarnya ".- ucap jeongyeon dalam hati sambil mentap mereka bergantian.

Mereka belum juga bicara dan membuat jeongyeon tidak lagi bisa membendung rasa penasarannya.

" ada apa sebenarnya, katanya ada yang ingin dibicarakan tapi kok ini malah diam ".- jeongyeon mulai membuka suara.

Taehyung sudah ingin berbicara tapi dia meresa seperti ada sesuatu yang menahan ditenggorokannya, rasanya sangat susah untuk mengatakan semua. Begitupun dengan tzuyu, dia sangat takut. Sama seperti member lain, tzuyu juga sangat menyayangi jeongyeon.

" Sebenarnya ini jeongie, ".- ucap taehyung sedikit terbata-bata.

" Iya sebenarnya apa". -jeongyeon

" Sebenarnya .  . . . .".- taehyung

" Iya apa ".- jeongyeon.

" sebenarnya . . ". -taehyung tertunduk.

" sebenarnya apa, sebenarnya kalian pacaran. Itu maksud kalian ha. . .".- ucap jeongyeon dengan sedikit emosi melihat tingkah taehyung dan sontak membuat mereka terkejut.

" Apa sih yang sebenarnya ingin kalian bicarakan, tolong jangan buat saya penasaran dong.".- ucap jeongeon mulai sedikit lembut.

Taehyung dan Tzuyu kemudian saling tatap dan ini sudah saatnya mereka mengatakan yang sebenarnya.

" ini jeongie, sebenarnya kami dijodohkan oleh orang tua kita masing-masing. " ucap taehyung tanpa melihat jeongyeon. Sekarang dia tidak sanggung lagi menatapnya.

" APA. . . ".- jeongyeon sangat kaget.

"kalian serius".- sambungnya.

" Iya onnie, ini adalah kemauan orang tua kita".- ucap tzuyu dengan nada sedikit takut.

Sejenak jeongyeon terdiam, dia masih memikirkan perkataan mereka tadi.

" Apa lagi ini Tuhan, kenapa begini lagi". - ucapnya menangis dalam hati. Tapi kali ini dia mencoba untuk setegar mungkin.

" Dan kalian tidak menolaknya ".- ucap jeongyeon sedatar mungkin.

" Maafkan kami jeongie, kita tidak bisa menolaknya".- kali ini taehyung menatap jeongyeon.

" Iya maafkan kami onnie".-

" Oh yasudah mau bagaimana lagi, toh kalian tidak bisa menolakkan ". Kali ino jeongyeon bicara tanpa menatap mereka. Dia hanya memalingkan wajah.

" Tapi onnie, bagaimana dengan onnie ".- ucap tzuyu.

" Ya mau bagaimana lagi, toh kalian sudah mengambil keputusankan??.  Dan soal aku akan sakit hati, kalian tenang saja. Aku sudah sering disakiti orang lain, jadi aku biasa dengan semua ini".-

Deg. . . Ucapan jeongyeon bagai petir yang menyambar mereka. Memang dengan lembut tapi telah menyentil perasaan mereka.

" Oh iya, kalian masih ada yang ingin dibicarakan, kalo tidak aku akan pergi dulu".-  ucapnya kemudian berdiri tapi segera tzuyu menahanmya.

" Onnie, tolong jangan marah dengan kami ".- ucap tzuyu menggenggam tangan jeongyeon.

" Emang kapan aku bilang kalau aku marah dengan kalian?? Kan tidak pernah. Dan ini aku pergi, supaya kalian bisa melanjutkan pembicaraan tentang perjodohan kalian. Aku hanya tidak ingin mengganggu kalian".- ucap jeongyeon melepaskan genggaman tzuyu.

Sebelum pergi jeongyeon melirik sekilas taehyung yang masih terus tertunduk.

Taehyung dan tzuyu menatap punggung jeongyeon hingga hilang dibalik pintu.

" Maaf tzuyu, aku juga harus pergi".- ucap taehyung kemudian berlalu meninggalkan tzuyu tanpa mendengar balasan ucapannya.

Sedangkan Tzuyu hanya duduk dan menyesal dengan keadaan ini. Dia merasa sangat jahat. Andai saja dia bisa sedikit tegas dengan masalah ini, dan meminta kepada orang tuanya agar perjodohannya dibatalkan. Tapi nasi sudah menjadi bubur, yang ada sekatang hanyalah penyesalan. Dan yang pasti hubungannya dengan jeongyeon, tidak akan seperti dulu lagi.

===============================
Maaf ya kalau part kali ini cuman sedikit, soalnya aku baru mulai nulis lagi setelah sekian lama.

Dan mungkin kali ini aku akan lebih sering update yang terbaru, karena kebetulan juga dirumah nggak ada kerjaan.

Kalian tetap DiRumahAja ya, supaya virus ini cepat puna dari muka bumi ini.

Aki juga menunggu tanggapan dari kalian, jadi tolong tinggalkan komentar kalian ya.

Sampai juga dipart selanjutnya.

LOVE LINE  (JeongMin X VJeong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang