Ketika hari mulai larut, semua kegiatan yang ada di muka bumi terhenti sementara untuk beristirahat. Meskipun kegelapan mendominasi seluruh tempat, tapi sinar rembulan yang terlihat sangat cantik mampu memberikan sedikit cahaya untuk menyinari sekelilingnya. Angin malam yang dingin membuat tubuh membeku, hanya kehangatan yang mampu mencairkan segala kengerian malam yang mencekam.
Ketika semua orang tertidur lelap mengistirahatkan tubuh, namun tidak bagi sebagian orang yang memiliki hasrat berbeda ketika jam telah menunjukan tengah malam. Ketika aura dingin menembus kulit, ketika kegelapan mampu membuat gairah naik ke permukaan dan memberikan reaksi yang berbeda terhadap setiap jengkal tubuh. Dan hanya sinar rembulan yang mampu memperlihatkan tubuh erotis tersebut menggeliat di bawah kegelapan.
Meskipun angin dingin mulai mencekam di luar sana, namun tak menghentikan kegiatan panas yang dilakukan oleh dua anak manusia yang saling bertukar kehangatan. Tak menghiraukan suhu dingin, malah hal tersebut membuat suhu tubuh mereka makin memanas meski tanpa sehelai benangpun.
Deru nafas panas dan desahan makin membangkitkan gairah, suara kecupan yang semula ringan kini berubah menjadi liar demi memperoleh kenikmatan. Bertukar saliva membuat geraman dan desahan makin terdengar seksi. Meninggalkan beberapa bekas di lekukan leher dan dada yang selalu menjadi candu bagi sebagian orang, begitu intens dan memabukan.
Gadis cantik itu terlihat mendongakan kepalanya seraya mendesah, menikmati setiap sentuhan yang diberikan oleh jemari besar di setiap tubuhnya. Lekuk tubuh gadis itu terlihat erotis, rambut pirang yang ia biarkan terurai indah terlihat menyala terkena pantulan sinar rembulan yang masuk melalui celah jendela.
Ia berdiri di samping ranjang, berhadapan dengan seorang pria yang duduk di tepi ranjang memainkan tubuhnya. Seperti jemari itu telah menjadi candunya, mengingkannya terus-menerus bermain di seluruh tubuhnya dengan sedikit remasan membuatnya terpekik. Brewok tipis milik pria itu turut menggelitik perut ratanya dengan kecupan-kecupan ringan di bawah sana, terasa seperti kupu-kupu yang beterbangan di perutnya.
"I love the way you explore my body." kata Vanessa seraya mendesah, kedua tangannya reflek ingin menyentuh bahu lebar pria itu, namun terhenti ketika kedua tangan besar milik pria itu menghentikan gerakannya. Vanessa merasa terkejut, ia lalu menatap pria itu. Kedua mata elang tersebut menatapnya tajam dengan pandangan penuh gairah namun terlihat kejam.
Kedua mata kecoklatan itu begitu indah, namun siapa sangka di balik segala keindahan yang dimiliki pria itu terdapat beberapa hal yang mengerikan.
Vanessa sempat bergidik ngeri begitu mengingat keganasan pria yang mampu membuat tubuhnya melemah dan menggeliat sekaligus karena perlakuan pria itu.
Pria itu menarik kedua tangan Vanessa dan menempelkannya di belakang tubuh gadis itu, Vanessa ingin sekali menyentuh kulit keras pria itu. Tapi sekali lagi, jemarinya tak mampu menggapai tubuh dengan pahatan paling indah yang pernah diciptakan oleh Tuhan tersebut. Pria itu tak pernah mengijinkan dirinya untuk melakukan hal tersebut, tak seorang pun dapat melakukannya.
Pria itu mulai beranjak dari duduknya di atas ranjang, berdiri menjulang di hadapan Vanessa yang mendongak menatap pria itu. Vanessa menelan salivanya sendiri, pria itu terlihat sangat sempurna baginya. Bagai Dewa Yunani, setiap jengkal di tubuhnya adalah pahatan sempurna ditambah dengan wajah rupawan. Bagi setiap wanita itu adalah hal yang biasa, namun pria di hadapannya ini mempunyai nilai tambah dengan memiliki geraman yang seksi.
"Apa yang kau lakukan?" Entah mengapa suara pria itu terdengar sangat mengerikan sekaligus seksi di telinga Vanessa, suara beratnya menggema di ruangan gelap itu membuat Vanessa hanya bisa terdiam sambil menatapnya.
"A-aku hanya ingin menyentuhmu..." kata Vanessa pelan seraya menundukan kepala, tak mampu menatap kedua mata setajam elang yang mampu membuat lututnya terasa lemas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dating His Father
Roman d'amourBertemu dengan seorang Sugar Daddy yang mengikat kehidupan Vanessa dengan sebuah kontrak bukanlah hal yang mudah, awal dari keinginan untuk dapat hidup terjamin dengan cara yang cepat karena tekanan kehidupan di kota yang keras ternyata membawa Vane...