05

775 113 12
                                    

***





Elios menggulung gulung buku tugas yang ada ditangannya dari tadi sejak ia dipanggil guru bahasa ke perpustakaan untuk latihan lomba debat. Iya, Elios itu salah satu murid kesayangan guru bahasa yang usut punya usut ternyata dulu anak didiknya Lay di fakultas sastra.

Dengan santai nya pemuda itu jalan menyusuri koridor ke perpustakaan. Dan tak sengaja, berpapasan dengan segerombolan anak MOPD yang masih keliling sekolah di hari terakhir.

"Hai El," sapa Jeonghan, salah satu anggota OSIS kelas XII MIPA 2. Ya Elios kenal pemuda manis itu, cuma tak terlalu dekat.

Elios menipiskan bibir agak menyingkir dari jalan tengah karena sumpah demi apapun ini anak yang dibawa Jeonghan banyak pakai banget.

"Kak El..." Sapa Yujin, rekan kerja nya Jeonghan mungkin. Elios lagi lagi cuma nipisin bibir.

Samar samar dia dengar bisik bisik adek adek kelasnya itu yang katanya Elios dingin lah, kaku, mahal senyum, sombong, pokoknya bermacem macem opini. Elios sih masih bodoamat. Hidupnya bukan didedikasikan untuk jadi apa yang orang suka, kok.

Setelah rombongan itu pergi, Elios melanjutkan jalan menuju perpustakaan.

Waktu di pertigaan koridor, Elios meliat seorang gadis dengan tampilan khas anak anak MOPD lari dari arah belakangnya, celingak- celinguk kanan kiri. Kayak dia kebingungan.

Inisiatif aja, Elios nyamperin gadis itu.






"Oy,"



Si gadis dengan kucir dua dan topi kerucut tadi berbalik waktu mendengar sebuah suara dibelakangnya.

Alis Elios berkerut sadar kalo dia adalah gadis yang Elios liat dikantin dan seberang KFC kemarin.

Gadis itu tersentak sejenak, lalu tersenyum sopan. "Ya kak?"


"Ngapain?" Tanya nya to the point.


Elios tuh irit ngomong kalo di sekolah asal kalian tau.



Si gadis keliatan bingung dan mengigit bibir bawahnya. "Nggak kenapa napa kak,"

"Nyasar ya?" Tebak Elios, "atau ditinggal rombongan?"

Gadis tadi mendongak kaget karena salah satu tebakan Elios pas sasaran.

"Nggak usah kaget gitu kali, tadi gue liat rombongan anak MOPD lewat koridor," jelas Elios takut takut gadis ini menganggapnya cenayang atau lebih parahnya lagi, stalker:v

Si gadis itu cuma diem. Dia tak tau harus ngomong apa. Malu juga ketahuan ketinggalan rombongan gini.

"Lo lurus aja ntar ketemu perempatan belok kiri, abis itu turun tangga nanti ada lapangan futsal lo masuk pintu ketiga koridor sebelah kanan terus ntar ada kafetaria nah gue yakin lo pasti udah hafal karena itu udah masuk gedung kelas X."



Jelas Elios panjang lebar. Oke, sekolah mereka ini internasional school dan setiap angkatan berada di gedung berbeda yang jaraknya lumayan jauh dan rumit. Wajar sih kalo si adek kelas ini cuma bengong pas Elios jelasin. Nggak bakal paham juga dia.

"Hah?"

Elios menghela nafas panjang. "Kalo lo minta gue anterin, maaf gue nggak bisa ada urusan."

Muka si gadis jadi langsung turun saat Elios malah berbalik dan jalan meninggalkan dia sendirian.


Sebenernya gadis itu ingin memanggil kembali Elios dan minta penjelasan letak gedung X lagi, tapi dia gengsi. Ya nggak enak juga.

Jadi yaudah, gadis itu kembali diam. Menyandarkan badan dan kepalanya ke dinding koridor dengan lemes. Padahal tadi dia udah bilang izin sebentar ke wc sama teman sebelahnya, tapi disaat keluar wc dia udah ditinggal sama rombongan gugusnya.

ELIOS | WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang