***
Sheyra mengusap keringat yang bercucuran diseluruh wajahnya. Gadis itu kelihatan dengan raut wajah lelah namun tetap serius mengikuti gerakan demi gerakan yang diajarkan Kyulkyung didepan sana.
Hari ini sudah terhitung 5 kali Sheyra berlatih cheers.
Ia tak menyangka akan benar benar mengikuti saran dari ayahnya untuk ikut ekstrakurikuler Cheers.
"Dulu mantan ayah banyak anak cheers. Beuh cantik cantik banget, By,"
Ya, dan Sheyra terpancing dengan bodohnya.
"Ayo kumpul kumpul," interupsi Kyulkyung membuat semua gadis dengan baju ketat dan rok merah selutut itu membuat satu lingkaran.
"Kalian tau kan kalo enam hari lagi kita bakal ada jadwal tampil di turnamen basket?" Pasti Kyulkyung. Semua mengangguk. Bagaimana tidak tau, mereka kebanyakan ikut cheers juga agar bisa menyemangati senior basket kesayangan masing masing.
"Nah kali ini, rencana kakak sih mau pake formasi tripel Piramida. Piramida depan terdiri dari 10 orang udah sama center. Dua Piramida lainnya 6 orang sama center. Kakak bakal bagi kalian ke beberapa tim. Dan buat sisanya yang gak kebagian tim Piramida, bisa jadi pengeja huruf dibawah, oke?"
Jelas Kyulkyung. Semua anak cheers mengangguk tetap mendengarkan instruksi ketua mereka.
"Tim Piramida tengah tetap pakai formasi anak kelas XII, mungkin ada beberapa tambahan dari kelas XI nya," katanya, "Tim Piramida dua, anak kelas XI nya dibagi aja ya, tapi gue tetapin centernya, Xiao,"
Gadis mungil dengan mata besar yang ditunjuk Kyulkyung tadi tersentak, "saya kak?"
"Iya, walau anak baru tapi gerakan kamu bagus," puji Kyulkyung.
Sheyra yang berada dibelakang Xiao jadi tersenyum tipis. Agak iri. Jujur, sebenarnya dia juga mau jadi center, tapi ia sadar jika dirinya tidak se lihai adik kakak kelas olimpiade TIK itu.
"Piramida ketiga, Piramida nya anak kelas X. Detailnya nanti kakak kirim, tapi kakak tetapin centernya, Sheyra,"
Gadis yang disebut namanya itu refleks mendongak. Menatap satu persatu orang yang juga menatapnya.
"E-eh? Sa-saya kak?" Yakin Sheyra menunjuk dirinya sendiri.
Kyulkyung tersenyum tulus, lalu mengangguk, "iya kamu. Gerakan kamu udah bagus, cuma harus dipoles dikit lagi aja. Kakak kasih posisi ini ke kamu karena kakak yakin kamu bisa belajar banyak dari sini,"
Hati Sheyra entah mengapa jadi menghangat. Ternyata selalu ada alasan memilih Kyulkyung menjadi role model nya.
Gadis itu benar benar baik.
Dan disaat Kyulkyung melayangkan pujian itu, dapat Sheyra rasa jika banyak mata tak suka yang memandangnya.
Tak apa, itu biasa buatnya.
*
Elios masih dengan khidmatnya menikmati telur gulung yang sempat ia beli di mamang pedagang keliling tadi.
Cowok jangkung dengan rahang tegas dan hidung mancung itu masih memakai trening sekolahnya dan kaos hitam yang dibalut Hoodie abu abu. Duduk diatas motornya yang kini terparkir dengan apik didepan gerbang sekolah.
Tidak, cowok itu sudah pulang sehabis latihan basket, tapi ia dengar dari Genk nya jika cheers hari ini latihan. Dan rasanya ada dorongan tak kasat mata yang menyuruhnya kembali ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELIOS | Wonwoo
FanfictionIni hanya sebuah cerita kisah kusut kelanjutan DOSEN yang mungkin belum berakhir dengan Happy ending. "Tampang boleh garang, tapi dirumah harus selalu jaga image sebagai anak tersayang:)" -Anthony Georgette Elios Z.J (Story by teteh🐮)