16

558 93 0
                                    

***

Lay dan Elios hanya memasang wajah super duper kusut dan tak terlihat mengenakan sembari menatap tajam kearah Jun yang kini sedang diambilkan nasi oleh shinhye.

"Cece ikannya dua!"

Shinhye senyum aja menuruti permintaan Jun.

Dan Elios udah nahan muntah, Lay udah ancang ancang mau lempar piring.

Keduanya melengos kesal. Lay menoleh, menatap putranya yang duduk disebelahnya dengan tatapan seolah berkata

Kesel gak sih?

Terus dibales Elios pakai tatapan,

Banget!

"Makasih Cece. Baik banget," Jun menikmati makanannya dengan tenang tanpa memperdulikan dua cowok yang menatapnya tak suka.

"Kamu kesini ngapain? Urusan kantor?"

Pemuda China muda itu menoleh, "iya ada beberapa dokumen yang harus Jun ambil di kantor Koko,"

"Kenapa gak datangnya besok pagi aja sih? Kenapa mau nyerempet malem datangnya?" Tanya Lay nahan emosi

"Emangnya kenapa kalo datangnya sekarang?" Ujar Jun santai tetap menyuapkan makanannya

Lay diem. Elios juga menoleh ke Daddy nya dengan pandangan yang sulit diartikan.

Semua orang dimeja makan itu terlonjak saat tiba tiba Lay berdiri, untung kursinya gak ikut jatuh.

"Yaudah ayo ambil berkasnya sekarang aja," katanya, lalu dilanjutkan menggumam, "biar gausah nginep."

"Ngapain sih buru buru, besok kan bisa ke kantor bareng bareng?" Suara shinhye menginterupsi

Jun menoleh dengan semangat, "tuh denger kata Cece,"

Elios membuang wajahnya kesal. Mommy nya itu memang baik kesemua orang. Sedangkan Lay kembali duduk dengan wajah yang begitu tidak enak untuk dilihat.

"Cece baik banget. Jun jadi pingin punya istri kayak Cece,"





"EKHEMM!!!!"

Kedua lelaki disana berdehem keras.

Elios mengangkat piringnya, berniat menyendok nasi. "Makanya lah cepet cepet cari istri om, biar bisa ngerasain dimasakin makan malam sama istrinya," ucap Elios seperti menyindir.

Lay ikutan.

"Makanya lah gak usah kebanyakan kencan sama dokumen! Kalo gak sekalian aja nikahin itu dokumen!!"











*

Elios memasang wajah sebal sambil tetap berjalan menuju kelasnya.

Bagaimana dia tak dibuat sebal, pasalnya Om Jun nya tersayang tidak mau pulang pagi ini. Meski Lay sudah berbaik hati mengambilkan dokumen yang Jun maksud, lelaki China itu tidak juga pulang.

Dan sekarang malah sedang asik berbelanja dengan Mommynya di mall.

Gimana Elios gak darah tinggi!?

"Sepet amat pak mukanya pagi pagi?"

Gerakan mengacak rambut Elios terhenti saat merasa seseorang memanggilnya dari depan.

Itu Jeonghan.

Dengan seorang gadis berkacamata tebal yang Elios ketahui teman sekelas Jeonghan.

"Rajin amat udah bawain buku pagi pagi," balas Elios mendekat kearah mereka berdua yang kini membawa setumpuk buku ditangan.

"Mau nganterin buku pr fisika ke kantor. Pak Widi udah dateng belom ya?" Tanya Jeonghan.

ELIOS | WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang