***
***
"Kalau kamu punya adik, kamu bakal ngelakuin apa?"
"Aku bakal jaga adik sebaik mungkin. Jadi kakak yang bisa diandalkan dan selalu sayang sama dia. Aku akan berjuang buat kebahagiaan dia,"
*
Pemuda dengan perawakan tegap dan wajah kalem itu melemparkan tasnya ke sembarang arah setelah menutup pintu kamarnya.
Johan memutuskan untuk merebahkan dirinya sebelum mengganti pakaian. Hahh hari ini cukup panas, dia berkeringat terus dari tadi.
Cowok itu mengusak rambut hitam legamnya. Pikirannya agak kacau sekarang.
Olimpiade kimia tingkat nasional sudah didepan mata, tapi fokusnya malah pecah kemana mana. Seharusnya dia mempriotaskan olimpiade itu, kan? Tapi entah kenapa Johan malah lebih tertarik melakukan sesuatu yang lain sekarang.
Yang awalnya tidak pernah ia pikirkan.
Ah... Gadis itu ya. Kenapa sih dia selalu hadir dipikiran Johan? Kan Johan jadi tidak bisa fokus.
Kenapa juga, gadis itu harus punya wajah yang mirip dengan.....
"Den Jaegar?"
Johan menoleh, mendapati wanita paruh baya yang sudah menjadi asisten di rumahnya selama 10 tahun berdiri di pintu.
"Aden udah makan? Apa mau bibi siapin makanan?"
Johan tersenyum tipis, lalu menggeleng. "Nanti aja,"
"Aden kalo mau tidur jangan pake baju seragam," ucap bi Minah mengingatkan.
Ia mengangguk, "iya ini mau ganti,"
"Yaudah, kalo butuh apa apa bilang aja ya Den, bibi dibawah,"
Setelahnya wanita paruh baya itu pergi dan menutup pintu kamar Johan kembali.
Johan mengubah posisinya menjadi duduk, menghela nafas panjang.
Lalu pandangannya beralih pada hape yang ia letakkan diatas nakas bersama kunci motor tadi.
Hapenya bergetar.
Dongho ipa2
Club kuy?
Jam 8Hahh, mungkin memang hanya alkohol yang kembali bisa membuatnya fokus dan melupakan wajah gadis itu.
Acc
Johan kembali meletakkan hapenya diatas nakas setelah membalas pesan temannya. Dan kini, arah pandangnya beralih pada sebuah bingkai foto didekat kunci motor.
Tangan Johan terulur untuk mengambil bingkai pink dengan hiasan Hello Kitty itu. Yang menampilkan sebuah foto gadis lucu dan tengah tersenyum riang kearah kamera.
Melihatnya, Johan juga jadi ikut tersenyum tipis.
"Jihan..."
*
"Udah gede juga masih aja nonton anime. Dasar kuker,"
Dari televisi, mata Elios mendelik kearah pria paruh baya yang kini duduk di sofa yang sedari tadi ia jadikan senderan.
"Apa sih sibuk aja ngurusin hidup orang. Dasar kuker," sewot Elios membalik ucapan Daddy nya.
Lay mendelik, "He bocah yang sopan ngomong sama orang tua,"
Elios diam. Diam diam merutuki sosok ini didalam hati.
"Heeey dua manusia kurang kerjaan!" Panggil shinhye dari dapur membuat keduanya spontan menoleh, "sini!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ELIOS | Wonwoo
FanfictionIni hanya sebuah cerita kisah kusut kelanjutan DOSEN yang mungkin belum berakhir dengan Happy ending. "Tampang boleh garang, tapi dirumah harus selalu jaga image sebagai anak tersayang:)" -Anthony Georgette Elios Z.J (Story by teteh🐮)