6. Salah makan

102 16 3
                                    

Chapter Enam : Salah Makan

Berkenaan dengan mood penulis yang berubah-ubah, judul cerita ini diubah dari Metamorforlove menjadi The Cheerful Girl : Caramel. Terimakasih ❤

Happy Reading!

***

"Udah akhir semester lo gak minat ikut ekstrakurikuler?"

"Ngga," ucap Kara yang sedang menemani Amara memasang dan melepaskan selembaran lama di mading. Dia menyuapi Amara basreng kering bergantian, ini sudah lebih dari jam pulang sekolah. Selain menunggu Raga yang sedang mengembalikan buku-bukunya di perpus, dia juga ikut menemani Amara kali ini.

"Jurnalistik seru tau, join dong."

"Mau naik kelas duabelas tuh fokus ujian, bentar lagi juga lo turun jabatan, kan?"

"Ya gue juga tau, tapi kan masih ada satu semester awal, masih belum terlalu fokus ke ujian dong." ucap Amara lalu kembali fokus.

"Gue gasuka bikin berita gosip." jawab Kara meneliti segala info yang tertempel di mading dari sudut kanan atas hingga kiri bawah.

"Heh gak semua berita itu gosip, anak jurlis juga pasti nyari tau faktanya dulu sebelum bener-bener di publish. Lagian anak jurlis gak cuma bikin berita kalee."

Kara menatap Amara seolah berkata "Emang gue keliatan peduli?"

"Kayanya seru deh.." Kara bermonolog pelan.

"Kenapa?? Lo berubah pikiran?" Amara disampingnya berubah kegirangan, matanya berbinar saat menyangka bahwa Kara akan bergabung dengan ekskulnya.

Alis Kara terangkat, "Apaan?"

"Jurnalistik emang seru, Ra. Gue juga bilang-"

"Maksud gue ini, kambing!" tunjuk Kara pada selembaran bertuliskan ajang perlombaan karate yang sedang terbuka umum bagi kalangan siswa siswi.

"Terus?"

"Gue mau daftar."

"Udah ilang otak lo? Badan lembek kaya sendok hokben aja so-soan mau lomba karate."

"Gausah ngeremehin gue."

"Malu, badan lo kaya kurang gizi. Ntar lo dikatain penyakitan."

Kara menatap nanar Amara, "Ucapan lo jahat banget sumpah." Kara menutup mulutnya tak menyangka sembari terisak dan akting menjadi orang yang tersakiti.

"Alay, gue mah ngomong kenyataan."

"Cocot lo! Sakit hati nih gue, belom tau aja doa orang tersakiti itu mujarab? Gue sumpahin kaki lo berubah jadi kaki ayam."

Seharusnya suara gemuruh petir datang agar dapat mendramatisir seperti di film-film, namun sayang siang ini panas begitu menyengat.

"Terus masalahnya apa, sih?"

Amara mendekat, "Emang lo bisa split?"

Dengan ditemani Amara, Kara sedang menunggu antrean pendaftaran di depan aula yang hanya bersisakan beberapa orang- untuk menyerahkan secarik kertas formulir atas namanya. Jika dilihat-lihat mereka seperti ibu dan anak yang sedang mendaftar PPDB.

Nah, ini gilirannya. Dia meletakan selembaran itu diatas meja yang langsung diambil oleh Mahen yang kebetulan bertugas mendata formulir pendaftaran.

"Ditunggu kehadiran untuk berlat-" Mahen yang baru saja menyimpan kertas terdiam saat menatap kearahnya, "Nyari Raga ya, cil? Si Raga udah balik ke kelas, jangan nyari dia disini."

The Cheerful Girl : CaramelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang