15. Mabok durian

311 38 47
                                    

Chapter Limabelas : Mabok Duren

Cailah, masih makan mie instan campur nasi aja so-soan janji mau bahagiain anak orang. Bahagiain isi perut dulu aja.”

Beli rantang isinya kismis
Selamat membaca, manis <3

***

Nada dering dari sebuah ponsel menggema di telinga, Kara lantas mengangkatnya lalu menekan ke mode speaker.

"KARA BANGUN!" suara Kak Gege yang super keras berhasil mengisi seantero kamar. Kara bergumam, kemudian menarik bantal untuk menutupi telinganya.

"Ate tau ya kamu masih rebahan, pasti abis nyalain mode speaker langsung merem lagi."

"Hmm."

"Aduin oma nih kamu jam segini belum bangun." Kara mengucek mata, cahaya matahari dari sela-sela gorden begitu menyengat hingga butuh beberapa detik baginya untuk dapat menyesuaikan matanya dengan cahaya matahari.

Kali ini ia duduk sambil mendekatkan wajahnya kelayar ponsel, "HOAM! Apa sih?" tanya Kara melirik pada ponselnya yang ternyata tersambung dengan pangilan video call.

"Kalo nguap tuh tutup mulut. Beuh itu jin tomang bisa masuk."

"Masih ngantuk loh, Ate."

"Sepuluh menit kamu gak bangun dari tempat tidur, ate buang set lukis kamu disini."

"Ngancem, ya janganlah Kara belinya pake uang bukan daun. Lima menit lagi, masih ngantuk."

"Jam dirumah rusak apa gimana? Cek jam dong!" diliriknya jam dinding yang menggantung di atas poster salah satu boy group Korea. Sudah pukul 07.15.

"Jam tujuh lewat!!" seru Kara berteriak histeris. Ate Gege tertawa puas entah karena alasan apa.

"Aduh seragam belum disetrika, gausah mandi apa ya? Peer gue bel—"

"SEKARANG KAN HARI MINGGU!!" Kara terkena jebakan remeh Ate Gege.

"Selamat berquality time, cantik. Uangnya udah Ate transfer, yah."

Sambunganpun terputus. Pertanyaannya kenapa dia harus berquality time sepagi ini jika ada opsi lain untum tiduran sepanjang hari.

Ting Tong.

"KARAAA THIS GIRLS TIME." mungkin ini yang Ate Gege maksud.

Nyatanya Amara tetap menggedor pintu meski sudah menekan bel beberapa kali, hingga nyaris suara melengkingnya itu terdenger sampai ke rumah tetangga.

Kara menyembul dari sela pintu, "Kara-nya gak main." lantas menutup pintu kembali, bersandiwara.

"Udah gak zaman, apes lo kalo memilih tidur ampe siang ketimbang main sama kita."

"Mau apasih? Masih pagi."

"Jalan-jalan dong, gue semangat banget waktu ate gege suruh ajak lo keluar." cengir Amara dengan mata menyipit.

The Cheerful Girl : CaramelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang