4. Enemy and Ally

587 83 10
                                    

Author POV.

*Cklek*

"Chan, ayo sarapan gue udah buatin.."

"Lo.. ngapain?" Tanya Seungwoo saat melihat Chan terduduk di atas kasurnya sambil menatap tangannya sendiri.

"Chan??"

Tak mendapat jawaban..

"Chan, lo gak lagi sakit kan?" Seungwoo mendekati Chan, dan bisa ia lihat wajah Chan pucat pasih.

"Lo sakit?!" Seungwoo segera memeriksa dahi Chan.

Tapi suhu tubuhnya hangat seperti biasa, tidak dingin dan tidak panas.

"Hyung.." panggil Chan.

Seungwoo kaget mendengar itu, bulu kuduknya seketika meremang.

"Lo.. kayanya beneran sakit.."

"Hyung.." panggil lagi Chan.

Seungwoo seketika berdiri dan mundur beberapa langkah.

"LO KENAPA?! JANGAN BUAT GUE TAKUT NAPA" teriak Seungwoo, ia menjadi takut beneran sekarang.

"EMANGNYA GUE KENAPA?! GUE BUKAN HANTU WOII! SAMPE NGEJAUH SEGALA" balas teriak Chan.

"YA-YAAA TERUS KENAPA LO PANGGIL GUE 'HYUNG' TADI HAH?! GU-GUE TAKUT WOIIII"

Chan menatap Seungwoo dengan ekspresi datar, Chan lalu menghela nafasnya..

'Gue panggil 'hyung' salah.. gue panggil 'bapak' juga salah.. maunya apaan..' pikir Chan.

"Trus lo maunya gue panggil apaan?? 'Hyung' salah, 'bapak' juga salah, salah mulu gue di mata lo pak" ucap Chan.

Akhirnya.. Seungwoo bernafas lega, ternyata Chan masih sama seperti Chan biasanya, ia hampir saja mendapat serangan jantung tadi.

"Ya.. ya.. suka suka lo ajadeh, pusing gua" ucap Seungwoo dan bergegas keluar dari kamar Chan.

"Woyy pak! Lo mau kemana? Gua mau ngomong sama lo"

"Ngomongnya di luar aja, sekalian sarapan"

"Oke-"

"Lo cuci muka dulu kek, muka lo pucet banget sumpah"

Mendengar itu, Chan langsung menatap dirinya di cermin.

'Iya ya.. muka gua pucet'

-○°○°○-

"Jadi kenapa? Lo mau ngomong apa?" Tanya Seungwoo sambil memakan toast yang sudah ia buat tadi. Mereka sekarang berada di meja makan untuk sarapan pagi.

"Jadi gini.. gue mimpi lagi-"

"Mimpi lagi?? Kan gue udah bilang, ya namanya mimpi pasti kerasa nyata, padahal itu cuman rekayasa otak lo dari alam bawah sadar lo, jadi gak usah di pikirin banget" potong Seungwoo.

"Bukan gitu pak.. dengerin gue dulu kenapa" balas Chan dengan ekspresi tak suka karena ucapannya di potong.

"Yaudah yaudah maaf deh"

"Gue mimpi lagi, tapi tempatnya berbeda bukan di dalem kamar lagi, mimpi gua kali ini serasa real banget"

"Dan gue masih mimpiin bocah itu lagi.. namanya.. Jung.. Su..??" Ucap Chan tak yakin. Ia seketika melupakan nama anak laki laki di dalam mimpinya.

"Anak laki laki di mimpi lo sebelumnya?" Tanya Seungwoo.

"Iya itu, di mimpi gue tadi, dia sama hyungnya dia? Pelayan? Atau tetangga? Entahlah gue gak tau, pokoknya mereka pergi ke sekolah mereka"

TIMEline ✔ -ChanBin- VICTONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang