Author POV.
"Siapa??"
Seungsik menatap orang yang ada di hadapan Subin dengan pandangan curiga.
Tentu saja. Ia belum pernah melihat orang itu, jika dia adalah temannya Subin, pasti Subin sudah mengenalkannya.
"A-anu.."
Subin melihat kakaknya dan Chan secara bergantian. Ia gugup, karna kakaknya tiba tiba saja masuk ke kamarnya.
Sedangkan Chan hanya mengerjapkan matanya saat melihat Seungsik. Tidak tau harus berbuat apa.
"Temannya Subin ya?" Tanya Seungsik.
"I-iya! Di-dia temanku hyung ehehehe~" bohong Subin.
Sebenernya Subin tak tau apa dia(Chan) bisa di katakan teman atau tidak. Karna proses wawancaranya tadi terhenti.
"A-ah.. iya saya temannya Subin" balas Chan. Untung saja Chan cepat memahami keadaan.
"Ahh.. begitu, aku kira tadi semua temannya Subin sudah pulang" ucap Seungsik sambil tersenyum. Jujur saja, Seungsik masih menaruh curiga pada orang yang katanya 'teman' ini.
"Yasudah ayo kita makan malam dulu, kamu juga ikut ya"
"A-ah iya hehehe terimakasih" ucap Chan seraya menundukan kepalanya sebagai rasa hormat.
Subin hanya mengulas senyumnya pada Seungsik, agar kakaknya itu tidak terlalu curiga padanya.
Di meja makan, sudah berjejer beberapa lauk pauk dan hidangan pendamping lainnya. Padahal ini hanya makan malam biasa tapi sudah seperti pesta sambutan saja.
Di meja makan yang luas itu, hanya tiga kursi saja yang terisi. Kenapa hanya tiga? Karna orang tua Subin dan Seungsik tidak tinggal bersama mereka. Mereka sangat sibuk untuk mengurus pekerjaan mereka di Seoul dan Busan.
Untung saja Seungsik beberapa kali mampir ke rumah asli mereka di Jeju, walaupun kuliahnya di Seoul sangat menyibukan. Dan juga, itu sebabnya Hanse setiap hari bermain ke rumah Subin, karna ia tau Subin juga kesepian.. sama seperti dirinya.
"Ah iya, Chan-ssi"
"Boleh aku tau berapa umurmu?" Tanya Seungsik di sela sela acara makan mereka.
Chan berhenti menyumpit nasinya "Duapuluh tiga tahun" balas Chan sambil tersenyum.
Sedangkan Seungsik melebarkan matanya saat mengetahui itu.
'Wow.. bagaimana bisa Subin berteman dengan orang dewasa seperti Chan.. rentang umur mereka lumayan jauh, bahkan denganku saja beda tiga tahun' pikir Seungsik.
"Ahh.. sepertinya aku harus memanggilmu hyung" ucap Seungsik lalu kembali menyendok nasinya.
"Memangnya Seungsik-ssi umur berapa?" Tanya balik Chan.
"Aku duapuluh tahun"
"Ahh begitu" Chan mengangguk mengerti.
"Ah! Kalian, bagaimana bisa kalian berteman? Rentang usia kalian lumayan jauh, Subin tahun ini akan berumur enam belas tahun, jadi.. aku sedikit penasaran" ucap Seungsik.
"Ahh.. itu" Chan menatap Subin yang ada di sampingnya. Ia hanya memainkan sumpitnya dari tadi.
"Kami-"
"Chan hyung menolongku beberapa hari yang lalu" potong Subin.
"Jadi.. semenjak itu aku mulai berteman dengan Chan hyung" ucap Subin.
Chan menatap Subin dengan pandangan yang sulit dimengerti. Sedangkan Subin hanya tertawa kecil dan mulai memakan makanannya.
"Ahh.. begitu" balas Seungsik.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIMEline ✔ -ChanBin- VICTON
FanfictionWaktu... Mimpi... Takdir... Atau Kenyataan? ✨ °○ ⋱ • ⁂◌. ◌ . ⋱ ° ° ❀•° ✾~✾• ° ☁🌌☁🌌☁🌌☁🌌☁ Chan "Hah.. cuman mimpi" Subin "... Dia siapa?" Selamatkan, rubahlah, semuanya.. ini hanya sekali, tidak ada kesempatan kedua. Jangan...