19. Bracelet

435 71 17
                                    

Warn. 2k lebih. Happy reading.

Author POV.

"Ha-hallo.. Kak Chan.."

"Siapa?"

DEG

-○°○°○-

Subin melebarkan matanya saat mendengar kata itu keluar dari mulut Chan.

Bagaimana bisa...

"Pemberhentian selanjutnya stasiun Dongdaemun"

"Sekali lagi, pemberhentian selanjutnya stasiun Dongdaemun"

Chan menoleh ke sekitarnya, bisa ia lihat orang orang sudah mulai bersiap-siap untuk turun. Begitu juga dengan dirinya. Tapi saat ia kembali menatap bocah laki laki di depannya, entah kenapa rasanya seperti ada yang mengganjal.

Anak laki laki itu masih menatap dirinya, bahkan ia hampir menangis sekarang.

Jujur Chan bingung. Setaunya ia tidak mengenal orang di depannya ini, bahkan bertemu pun rasanya tidak pernah.

Atau... pernah?? dan Chan melupakannya?

Entahlah, yang pasti saat ini ia harus pulang, atau ibunya akan memarahinya.

Baru saja Chan ingin melangkahkan kakinya, tapi dirinya sudah dihadang oleh bocah di depannya.

"Kak Chan.. ini aku, Subin"

Chan mengkerutkan keningnya, ia tidak akrab dengan nama itu, mau berapa kali pun Chan mengingat-ingatnya, ia tetap tidak mengetahui orang di depannya ini.

"Siapa?" Tanya Chan sekali lagi.

"Subin, Jung Su Bin"

"Ma-masa kak Chan lupa.. kita kan berteman" ucap Subin dengan bibir yang bergetar. Tapi dengan segera ia tersenyum, agar tak diketahui oleh Chan.

"Maaf.." Chan menengok ke arah pintu keluar, pintunya sudah terbuka, dan orang orang sudah mulai turun dari kereta.

"Sepertinya anda salah orang, danㅡ saya sedang buru buru sekarang, maaf ya" ucap Chan dan turun dari kereta.

Subin yang masih kaget dan bingung, hanya bisa berdiam diri saja saat melihat Chan keluar dari kereta.

'Kak Chan beneran lupa sama aku... atau kak Chan cuman pura pura aja..'

'Gak mungkin kan kak Chan lupa sama aku secepat itu? Ki-kita baru aja bertemu kemarin..'

Subin menggelengkan kepalanya keras.

'Subin sadarlah! Gak mungkin kak Chan ngelupain kamu, pasti sesuatu yang aneh terjadi sama kak Chan' pikir Subin.

Subin dengan cepat keluar dari kereta dan menyusul Chan.

Bisa ia lihat punggung Chan ada jauh di depannya, keadaan stasiun saat ini sangat ramai, jadi akan sulit bagi Subin untuk menyalip ke depan untuk menemui Chan.

Subin terus mengikuti Chan dari belakang, sampai akhirnya mereka berdua berhasil keluar dari stasiun.

Jika dibandinkan dengan di dalam, orang orang di luar stasiun tidak terlalu ramai. Jadi dengan mudah bagi Subin untuk berlari mendekati Chan.

TIMEline ✔ -ChanBin- VICTONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang