Author POV.
*BRAK!*
Seungwoo langsung membuka matanya secara penuh. Suara itu mengagetkannya. Padahal ia baru tidur dua jam saja.
Seungwoo bangun dari kasurnya, dan naik menuju lantai dua. Tepatnya menuju kamar Chan.
*tok tok tok*
"Chan, lo gak apa?" Tanya Seungwoo dari luar pintu sambil mengucek matanya.
"Akh! Seung-Seungwoo hyung.." ucap Chan dengan rintihan.
Seungwoo mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia sedang mengumpulkan nyawa.. ia tidak salah dengarkan? Chan baru saja memanggilnya 'hyung'? Tapi.. yang lebih aneh lagi.. kenapa suara Chan sangat serak? Dan kenapa dia merintih?
"Chan! Lo gak apa kan?"
*ceklek*
Mata Seungwoo langsung membulat ketika melihat Chan terkulai lemas di lantai. Ia langsung berlari kearah Chan dan memangku kepala Chan dengan tangannya.
"Chan!"
"Hyung..."
Belum sempat Seungwoo menanyakan apa yang sedang terjadi, ia sudah mencium bau darah segar dan tangannya yang tiba tiba basah.
Matanya semakin membulat saat ia melihat tangannya dihiasi darah yang berasal dari kepala Chan.
"Hyung.." gumam Chan dengan mata yang hampir menutup.
"KITA KE RUMAH SAKIT SEKARANG!"
-○°○°○-
Seungwoo menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh. Untungnya pagi itu jalanan masih lenggang, jadi dia bisa mengebut menuju rumah sakit terdekat.
Seungwoo melirik Chan yang sudah tak sadarkan diri dikursi penumpang.
Mata Seungwoo kembali memerah, air mata mulai menggenangi matanya. Ia tak mau kehilangan orang terdekatnya lagi..
Sesampainya Seungwoo di rumah sakit, Seungwoo langsung menuju IGD dan meminta bantuan pada perawat dan dokter jaga di sana untuk memindahkan Chan.
Seungwoo menatap Chan dengan pandangan tak percaya. Kenapa Chan bisa seperti ini?
Tapi, ia sangat bersyukur karena bisa melihat dada Chan yang masih bergerak, itu artinya Chan masih bernafas..
"Tuan, maaf.. anda tidak bisa masuk" ucap suster perempuan itu sambil menghadang Seungwoo masuk ke ruang operasi.
Seungwoo, sudah mengatakan kepada dokter jaga IGD, bahwa kepala Chan terluka dan mengeluarkan banyak darah, jadi dengan cepat dokter jaga di sana memberitahu dokter bedah dan dokter spesialis untuk menyiapkan ruang operasi.
"Tuan, lebih baik anda ikut saya untuk mengurus administrasi" ucap suster itu dengan lembut. Tapi Seungwoo tetap diam.. ia memandang pintu operasi itu dengan perasaan campur aduk. Ia takut..
"Percayalah pada dokter di sini tuan, kami akan melakukan yang terbaik" ucap suster itu lagi. Berusaha untuk menenangkan Seungwoo.
Seungwoo menundukan kepalanya, dan menggangguk kecil.
'Please Chan.. jangan tinggalin gue juga' ucap Seungwoo dalam hati, dan pergi mengikuti suster tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIMEline ✔ -ChanBin- VICTON
FanfictionWaktu... Mimpi... Takdir... Atau Kenyataan? ✨ °○ ⋱ • ⁂◌. ◌ . ⋱ ° ° ❀•° ✾~✾• ° ☁🌌☁🌌☁🌌☁🌌☁ Chan "Hah.. cuman mimpi" Subin "... Dia siapa?" Selamatkan, rubahlah, semuanya.. ini hanya sekali, tidak ada kesempatan kedua. Jangan...