12. Kekhawatiran

438 75 35
                                    

Author POV.

"KAK CHAN?!"

"....."

"....."

"BENERAN KAK CHAN!!!" Subin yang masih bertelanjang dada langsung berlari ke arah Chan dan memeluknya erat. Ia sangat merindukan sosok di depannya ini.

*blush~

Pipi Chan tiba tiba saja memerah saat tubuhnya bertubrukan dengan tubuh Subin.

"Kak Chan kemana aja?? Kemarin kenapa langsung hilang gitu aja? Aku nyariin kakak tau.." Ucap Subin dengan bibir yang melengkung ke bawah.

"A-ah? Ma-maaf deh hehehe" balas Chan kikuk.

Chan menatap wajah Subin yang sedang cemberut, lalu atensinya pindah pada tubuh putih, kurus, yang tak berbalut kain di depannya. Itu membuat wajahnya memerah sampai ke leher.

'Sial.. kenapa dia malah telanjang dada..' rutuk Chan dalam hati.

"Kak.." panggil Subin pada Chan.

"Ke-kenapa?"

"Kakak demam? Muka kakak merah banget.." Subin melepas pelukannya, lalu menaruh telapak tangannya pada dahi Chan.

"Eum?? Gak panas.." lanjut Subin.

Chan mengambil tangan Subin lalu digenggamnya. "Gue gak apa.. cuman.. lo bisa pake baju dulu gak?"

"...." Subin diam, ia mengerjapkan matanya beberapa kali untuk memproses perkataan Chan barusan.

"Eh..."

"Eehh.."

"EEHHHH?!!!" Subin langsung menutupi tubuhnya dengan tangan.

Kini wajahnya berubah menjadi kemerahan saat mengetahui dirinya sedang bertelanjang dada.

Sedangkan Chan menahan tawanya melihat Subin bertingkah menggemaskan di depannya.

"Gwiyowo" gumam Chan.

-○°○°○-

"Kak" panggil Subin dari meja belajarnya.

Setelah kejadian tadi, Subin langsung bergegas mandi dan menganti pakaiannya menjadi pakaian tidur dengan motif bintang.

"Hmm? Kenapa?" Balas Chan yang dari tadi menatap hujan melalui jendela.

Subin menutup bukunya setelah menjawab soal terakhir yang ada di bukunya. Ia kini berbalik menghadap Chan.

"Kak.. aku mau tanya sesuatu" ucap Subin dengan raut wajah serius.

"Tanya apa?" Chan membalikan tubuhnya untuk menghadap ke arah lawan bicara.

"Kakak kenapa hilang gitu aja kemarin? Kenapa gak bilang?? Aku.. nyariin kakak.." Subin menundukan kepalanya, ia kemudian memainkan jarinya untuk menghalau rasa malu yang tiba tiba muncul.

Chan tersenyum simpul, ia kemudian duduk di ranjang Subin. "Sini, duduk di sebelah gue"

Subin menurut, ia melangkahkan kakinya menuju ranjang miliknya, dan duduk di sebelah Chan.

"Maaf ya" Chan mengusap pelan rambut Subin lalu memeluknya.

"Sebenernya gue gak tau kenapa bisa hilang gitu aja, yang gue inget cuman setelah gue tutupin dan bangun, gue udah balik ke dunia gue" ucap Chan.

TIMEline ✔ -ChanBin- VICTONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang