SHITT !

29.1K 1.4K 24
                                    

Langkah kaki gadis cantik berusia 22 tahun itu terdengar mantap di lobby utama salah satu agensi ternama di Korea Selatan tersebut . Dengan setengah berlari dia terlihat tergesa gesa menuju suatu ruangan . Seperti tidak memperdulikan bisa saja dia jatuh mengingat sepatu boots dengan tinggi sekitar 12 cm yang dia pakai . Dia tampak terburu buru .

BRAKK !!

"Kenapa kau tak memberitahuku sebelumnya oppa ? Ini terlalu mendadak , kenapa seakan aku tak tahu apapun ?" Tanya gadis bermata bulat itu setelah dia sampai di ruangan yang dia tuju . Dia seperti terlihat sedikit sebal . Atau bisa di bilang marah .

Laki laki yang di panggil oppa itu pun menoleh , dia tersenyum melihat gadis yang ada di hadapannya . Dia adalah Lisa . Naa Lalisa yang sangat dia sayangi seperti adiknya sendiri . Meskipun nyatanya Lisa adalah anak dari ibu tirinya .
"oh Lisa , kau sudah sampai ? Mau minum kopi ?" Tanya laki laki tersebut seraya menyunggingkan senyum tipisnya membuatnya menampilkan sedikit lesung pipit di kedua pipinya .

"Oppa berhenti bermain main tolong , apa maksudmu dengan kontrak baruku ? Kenapa aku sama sekali tidak mengetahuinya oppa ? Dan apa apaan ini ! 6 bulan di New York ? Yang benar saja ! " Pangkasnya dengan nada yang sedikit meninggi . Hanya sedikit . Karena bagaimanapun dia sangat menghormati orang yang ada di hadapannya tersebut . Laki laki tersebut adalah Kim Namjoon , Kakak tirinya yang juga CEO di agensi tempat Lisa bernaung saat ini .

"Lisa aku tau suasana hatimu sekarang , percayalah ini yang terbaik untukmu . Oppa hanya tidak ingin terus melihat muka murungmu . Oppa sakit melihatmu seperti ini" Namjoon mulai membuka suara . Menatap serius dan sendu pada kedua mata adiknya . Meskipun mereka tidak ada hubungan darah , Namjoon sangat menyayangi adik tirinya tersebut .

DEG ! Lisa menggigit bibir bawahnya dengan kuat . Hatinya berkecamuk , serasa ngilu . "Tidak mungkin oppa tau kan ? Kenapa bisa ?" Batinnya .

Lisa mulai melangkahkan kakinya mendekati Namjoon . "Tapi oppa percayalah , aku baik baik saja . Tidak perlu seperti ini , aku tidak ingin meninggalkan appa dan eomma . Bagaimana nanti aku hidup di sana ? Aku pasti akan kesepian" Lisa mencoba bersikap manja dan berusaha menutupi keterkejutannya karena sepertinya kakaknya itu sudah tahu perihal masalah Lisa dengan kekasihnya . Atau lebih tepatnya mantan kekasihnya .

Namjoon mulai mendaratkan tangan kanan nya pada bahu Lisa dan berucap "Kau tidak akan di sana sendirian . Ada Jennie manager mu yang akan menemani mu . Terserah padamu kau mau tinggal seatap atau tidak dengan Jennie nantinya , anggap saja ini salah satu liburan mu tahun ini . Lagipula kau tidak akan bosan , oppa jamin . Karena kamu akan tetap bekerja sebagai modelling di sana"

"Lantas bagaimana dengan kuliah ku oppa ? 6 bulan itu terlalu lama" Lisa masih mencoba membujuk kakaknya , siapa tau dia berubah pikiran . Pikir Lisa . Lisa yakin dan Lisa berharap kakaknya bisa berubah pikiran dengan alasan kuliah . Karna di keluarga Lisa pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting .

"Tenang saja , oppa sudah berbicara dengan appa dan eomma . Kau bisa cuti selama yang kau mau . Oppa yang akan mengurusnya" ucap Namjoon sambil menepuk pelan puncak kepala Lisa . Ya dia gemas , sangat gemas dengan adiknya tersebut . Dia tau Lisa sedang mencari alasan agar tetap tinggal . Tapi sebisa mungkin dia harus mengirim Lisa pergi jauh . Itu yang terbaik .

"Baiklah oppa , aku akan menuruti kemauanmu dan hidup di negara orang yang sangat jauh di sana , sendirian , kesepian dan entah aku masih bisa pulang atau tidak 6 bulan lagi" ucap Lisa . Percayalah sebelum mengucapkan kata kata tersebut Lisa lebih dulu mendengus kesal karna bagaimanapun dia memang tidak pernah bisa menyanggah kakak laki lakinya , si Namjoon . Dan di ikuti kekehan Namjoon , melihat sang adik mempoutkan bibirnya lucu .

BLITZ  || Lizkook [ End ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang