#4

83 6 0
                                    

  .
.
Pukul 19.07 aku turun kebawah,dan kulihat Dikta sudah duduk mengobrol dengan mamah.

"Loh kok kamu pake baju itu?"tanya Dikta.

"Emang kenapa gak cocok ya,jelek ya aku ganti deh"ucapku sambil berlalu menaiki tangga lagi.

"Ehh enggak kamu cocok kok,cantik banget malah,tapi tumben aja kamu mau pake dress terus pake high heels"ucap Dikta memuji.

"Yahh aku pengen aja beda dari biasanya,"

   Tiba-tiba kak reyca datang dan menegurku.

"Waw ada angin apa nih Una satu ini mau pake dress"ucapnya sambil menggoda.

"Emang sekali-kali pake dress gak boleh apa?"jawabku datar.

"Hemm iya deh yang mau ngedate,ya udah jalan sana"

"Ya udah yuk na,tante izin pergi dulu ya"izin Dikta pada mamah.

"Iya hati-hati ya,jangan pulang kemalaman"pesan mamah.

"Iya mah"

"Assalamualaikum"ucapku dan Dikta kompak.

   Sepanjang perjalanan kami terus berbincang dan bercanda.

"Na tau gak kamu tuh cantik banget malem ini"ucap Dikta memuji.

"Emang biasanya gak cantik apa?"ucapku kesal.

"Enggak"jawabnya sambil tertawa.

"Ihh ngeselin!!"ucapku sambil memukul pundaknya.

"Ha ha ha ha bisanya juga cantik kok,cuma malam ini kamu jadi makin cantik"

"Halahh gombal,basi tau"ucapku masih kesal.

"Btw kita mau kemana?"tanyaku penasaran.

"Ada deh special buat malam ini"

"Ya udah deh."

    Ternyata Dikta membelokan mobilnya menuju restoran.Dikta mengajakku masuk kedalam restoran,namun tidak mencari meja untuk duduk melainkan mengajakku menuju halaman belakang restoran.Disana nampak indah sebuah meja bundar dengan kursi yang berhadapan bunga mawar ditengahnya serta lilin kecil yang mengelilingi meja.

"Ini apa?"tanyaku pada Dikta.

"Meja"jawab Dikta lempeng.

"Ya tau tapi maksudnya ini gimana?" Tanyaku lagi.

"Aku mau kasih kamu dinner special malam ini,aku emang gak romantis tapi kali ini aku mau coba romantis buat kamu"ucapnya sambil tersenyum.

"Ini kamu yang bikin?"

"Enggak,pelayan restoran yang bikin"jawabnya sambil tertawa.

"Ishh kamu mahh"ucapku merajuk.

"Hahah ya udah ayo duduk"

  Mengajakku duduk dan menaikkan kursi untukku.

"Silahkan tuan putri"ucapnya dengan senyum menggoda.

"Apaan sih kamu,lebay deh"ucapku dengan senyuman yang terukir di wajah.

    Pelayan mengantarkan makanan untuk kami.

"Kamu tau gak aku kangen banget sama kamu"ucap Dikta memulai pembicaraan.

"Aku juga kangen kamu,sayang aku mau nanya,"

"Mau nanya apa,pangeran akan selalu punya jawaban untuk tuan Putri"ucapnya tertawa.

"Apaan sih,aku mau nanya,kamu sayang kan sama aku?"

"Ya sayang lah pastinya"jawab Dikta.

"Kamu serius kan sama aku?"tanyaku lagi.

"Ya pasti serius lah,kok kamu nanyanya gitu?"ucap Dikta bingung.

"Gak papa cuma mau nanya aja"
Sebetulnya aku masih kepikiran dengan apa yang kak reyca katakan malam itu,sebenarnya apa maksudnya.

"Sayang aku ke toilet dulu ya"izin Dikta.

"Iyah"

   Setelah Dikta pergi,ponselnya berbunyi,dan kulihat tertera nama Isabel disana dengan emot love dibelakangnya.Aku tidak berani untuk mengangkat di profilnya juga terpampang jelas foto Isabel dan Dikta.

    Karena tidak diangkat isabel mengirimkan pesan yang sukses membuat hatiku remuk redam.

    Sayang kamu dimana,aku kangen❤

   Itu pesan yang dikirimkan isabel.Mataku panas rasanya,ingin aku menangis sekarang.Ada apa ini,siapa Isabel,apakah ada hubungannya dengan yang dikatakan kak reyca waktu itu.

   Saat aku melamun pikiranku tak tentu arah,tiba-tiba ada kalung yang melingkar di leherku.Kalung berliontin hati,ya siapa lagi,dikta yang memasangkannya.

"Surprise"ucap Dikta di telingaku.

"Ini apa?"

"Kalung kan,suka gak?"

"Aku suka,cantik"

"Iya,sama sepertimu"puji Dikta.

  Setelah melihat kalung ini,aku bahkan hampir melupakan kejadian tadi.Namun masih banyak yang mengganjal di otakku.Sebenarnya siapa Isabel,aku ingin menanyakannya namun aku tidak mau merusak momen indah ini.Jadi biarkan saja aku pendam sendiri dulu.

"Makasih ya kalungnya"ucapku.

"Sama-sama sayang,ya udah ayok makan"

"Iyah"

   Kami makan dalam keheningan,namun tiba-tiba Dikta menggenggam tanganku.

"Maafin aku ya na"

"Maaf untuk apa?"tanyaku.

"Maaf belum bisa jadi yang terbaik,maaf belum bisa jadi sempurna buat kamu"

"Aku gak perlu kesempurnaan,aku cuma mau kamu tulus cinta sama aku jaga hubungan ini jangan sampai ada orang ketiga"

  Kulihat raut wajah Dikta sedikit berubah,namun secepat mungkin Dikta mengubah mimik wajahnya menjadi tersenyum.

"Iya,pasti aku jaga hubungan ini."

"Ya udah pulang yuk,udah malem ini"ajakku.

"Ya udah,ayok"

  

   Kami pun berjalan keluar restoran,seperti saat turun tadi,kali ini Dikta membukakan pintu mobil untukku.

"Makasih sayang"

"Sama-sama sayang."

  Selama perjalanan kami diam,sampai akhirnya aku membuka obrolan.

"Aku mau nanya sesuatu"

"Mau nanya apa?"

"Kamu jawab jujur ya"

"Iyaa"

"Tadi.....

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
__________

Makasih ya yang udah baca,maaf kalau masih banyak typo...
Jangan lupa kasih vote and coment ya....
Love you all....💞💞

AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang