#20

82 6 5
                                    

   Setelah puas jalan-jalan hari ini kami menikmati sunset di pantai,indah seindah perjalanan cinta kita.

"Lihat deh Nna,"ucap Dikta sambil menunjuk matahari yang sudah hampir tenggelam.

"Hemm"ucapku sambil mengikuti arah telunjuk Dikta.

"Sunsetnya cantik yah"

"Iya cantik "

"Secantik kamu,"ucap Dikta,aku hanya terkikik pelan menanggapi ucapannya.

  Aku menatap ke depan memejamkan mata dan menikmati angin sore yang menyejukkan,dan tanpa kutahu Dikta memandang wajahku lama seolah mencari titik lekuk yang sulit digapai.

"Kenapa ngeliatin gitu?"tanyaku.

"Sedang mengagumi indahnya ciptaan Tuhan"jawab Dikta sambil tersenyum.

"Ciptaan Tuhan selalu indah tinggal kita yang melihatnya dari sudut mana"

"Nna aku sayang banget sama kamu,aku gak mau kehilangan kamu"

"Aku juga sayang kamu,"ucapku sambil membalas tatapan Dikta.

  Dikta memelukku dan mencium pucuk kepalaku,tenang rasanya berada di pelukannya.Disaksikan oleh sang Surya yang mulai tenggelam di barat sana.

"Seandainya aku gak bisa hidup lebih lama lagi,aku mau disaat-saat terakhirku wajahmu yang aku lihat dan kamu nanti yang akan menuntun ku membaca kalimat syahadat untuk mengantarkan ku ke kehidupan abadi."ucapku pelan di dalam rangkulannya.

"Apa maksudnya kamu ngomong gitu,?"tanya Dikta sewot.

"Ya kan seandainya kita gak tau kapan kita bakalan kembali sama sang pemilik kita"

"Aku akan selalu ada disamping kamu dan kita akan menua bersama"

"Kalau aku gak diizinkan untuk menikmati hidup bersamamu lebih lama lagi,aku harap di kehidupan selanjutnya kamu akan menjadi takdirku dan kita bahagia selamanya,"

"Aku gak faham sama arah pembicaraan kamu deh,"

"Hemm gak usah difikirkan yang penting sekarang kita masih tetap bersama dan selamanya kayak gini.Ya udah pulang yuk udah gelap"

"Ya udah ayo"

    Diujung sana tinggal semburat merah yang tersisa namun tak tampak lagi sang surya,aku harap besok aku masih bisa melihatnya terbit lagi.

.
.
.
.
.

  Today is my big day,keluarga Dikta bakalan datang kerumah.Didepanku aku melihat sesosok perempuan dengan rambut yang di gerai serta jepit rambut kecil yang menghiasi.Dress berwarna biru Dongker yang membalut tubuhnya dengan high heels berwarna senada menghiasi kakinya,itu diriku didalam cermin.

"Ciee yang mau dilamar"goda kak reyca.

"Apa sih un,"ucapku tersipu malu.

"Hey adik kecilku udah dewasa ternyata ya,bentar lagi jadi seorang istri"

"Ya gak mungkin selamanya aku kecil terus kan,"

"Nna aku kasih tau ya,berkeluarga itu gak gampang aku aja baru nikah 2 bulan udah banyak dapetin kerikil-kerikil kecil yang kalau gak hati-hati bisa kesandung,kamu udah siap"

"Insyaallah sebisa mungkin aku harus siap,"

"Nah bagus"

"Un aku takut"ucapku menunduk.

"Takut kenapa?"

"Aku takut hidup aku gak bakalan lama lagi,kamu tau kan aku ada infeksi paru-paru dan kata dokter tinggal 60% lagi kemungkinan hidup aku"

AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang