Pagi ini tak secerah pagi biasanya,seorang gadis terduduk disamping batu nisan dengan gundukan tanah yang masih basah.Gadis itu menangis sesenggukan seakan dunianya telah hancur,jiwa yang dia harapkan bisa menjadi masa depan,kini terbujur kaku dibawah tanah yang siap kembali menjadi tanah.
Orang-orang yang mengantar Dikta pada peristirahatan terakhirnya mulai pergi meninggalkan rumah abadi bagi Dikta.Hanya tersisa renatta,vidi,kareyca,dan Adhit saja yang masih disana.
Renatta sangat enggan untuk meninggalkan 'rumah' sang kekasih.Seakan baru kemarin dia merasakan bahagia yang teramat sangat sekarang dirinya harus merasakan remuk yang teramat dalam,dan karena orang yang sama.
"Nna kita balik yuk,"ajak Vidi.Renatta tetap tidak bergeming dari tempatnya,dia masih memandang batu nisan didepannya seolah memandang sebuah wajah yang tidak akan dia temui lagi.
"Nna udah hampir gelap ayok pulang,"ajakan kareyca pun masih tetap renatta abaikan.
"Nna Dikta pasti juga gak mau liat kamu kayak gini,dikta pasti juga sedih.Ayok kita pulang kita doain Dikta semoga dia diterima disisinya,"rayu Adhit juga.
"Nna Dikta gak akan suka liat lo gini,"ucap Vidi.
"Mas,kamu tenang ya disana,semoga kamu dapat tempat terbaik disisinya.Tunggu aku,aku sayang kamu,"kembali renatta berucap yang membuat teriris hati yang mendengarnya.
Sungguh sakit hati renatta,dia kehilangan seseorang yang selama ini menemani dan mengisi hari-harinya.Angin kembali bertiup seakan mengiringi air mata dan melodi sendu yang kian mulai pudar.
Matahari mulai kembali bersembunyi di ujung barat,meninggalkan luka yang masih basah di hati renatta.
"Nna ayok,kita bisa dateng lagi nanti,"ajak vidi,renatta hanya mengangguk lemah dan mulai berdiri.
"Gue bakalan jaga amanah lo ta,"ucap Vidi bergeming.
Diperjalanan pulang suasana sangat dingin.Renatta hanya memandang keluar jendela,mencoba menikmati pemandangan diluar.Air mata kembali mengalir,mengapa sangat sakit pikirnya.
.
.
.
.
.
.
-------------Hari ini renatta sedang berada dirumah Dikta,memandang foto sang mantan kekasih yang kini hanya bisa dia lihat lewat dunia maya,tidak bisa dia raba dan peluk lagi.
Acara 7 harian telah selesai 1 jam yang lalu,orang-orang mulai pergi meninggalkan rumah Dikta.
"Sayang,kamu udah makan?"tanya mamah dikta.
"Udah Tante,"jawab renatta.
"Jangan bohong,tante tau kok,"
"Iya Tante nanti rena makan,"
"Sayang Tante sangat berterima kasih sama kamu,dihari-hari terakhir Dikta dia sangat bahagia karena punya kamu.Tante yakin Tuhan sudah tuliskan nama terbaik buat kamu,mungkin bukan Dikta tapi seseorang yang bisa menyembuhkan luka," ucap mamah Dikta,renatta hanya tersenyum dan memeluk mamah Dikta.
"Nna,kita pulang yuk,"ajak Vidi,renatta hanya mengangguk menanggapi.
"Tante kita izin pulang dulu ya Tan,nanti pasti kita kesini lagi,"pamit Vidi.
"Iya,hati-hati ya,"ucap mamah Vidi.
"Kak rena,"panggil salsa.
"Kenapa sal?"tanya rena.
"Emm kak ini ada surat dari Masta,sebenernya 3 hari sebelum Masta meninggal Masta sempet sadar dan dia minta aku buat nulisin surat,isi dari surat ini sama persis sama yang Masta bilang aku gak nambahin atau ngurangin apapaun,"ucap salsa sambil menyerahkan sebuah surat dan sebuah kotak.
Renatta menatap nanar benda yang dia pegang sekarang,surat terakhir.
"Maafin aku ya kak,aku baru bisa kasih sekarang,"
"Makasih ya,"ucap renatta tersenyum.
"Ya udah kita pamit dulu,assalamualaikum,"
"Waalaikumusalam,"
Sepanjang perjalanan tak hentinya renatta memandang benda-benda yang ada ditangannya.Renatta sangat takut untuk mengetahui isinya.
.
.
.Saat sampai dirumah,renatta langsung menuju kamar.Dia duduk pelan-pelan diatas kasurnya,tangannya gemetar membuka surat dari Dikta.
Untuk yang tersayang
RenattaHaii sayang apa kabar? Aku harap kamu baik-baik aja ya.Mungkin waktu kamu baca surat ini aku udah pergi jauh,tapi jiwaku akan selalu ada di hatimu.
Aku cuma bisa kasih surat ini,itupun aku gak bisa nulis sendiri.Aku cuma mau bilang terima kasih banyak udah selalu sabar menghadapi segala sikap ku,segala keanehan ku.
Aku minta maaf kalau aku banyak salah sama kamu.Jangan tangisin aku,aku gak mau liat kamu sedih.
Kamu bakalan dapet seseorang yang jauh lebih baik dari aku.Tetap tersenyum dan selalu bahagia ya.
Aku sayang kamu
Dikta
Renatta kembali menangis membaca surat ini,sakit sekali ditinggalkan oleh orang terkasih.
Renatta membuka sebuah kotak berwarna merah yang ternyata didalamnya ada sebuah kalung berliontin hati berhiaskan kristal,dan ada surat kecil terselip disana.
Pakai ya kalungnya,pasti cantik dipakai kamu.
I love you❤
Kalung yang sangat indah.
"Mas makasih banyak,aku sayang kamu,"ucap renatta sambil memandang foto Dikta yang terpajang di kamarnya.
.
.
.
.
--------------Disisi lain seorang pria tengah termenung dengan sebuah gitar di pangkuannya.Dia menatap kosong ke depan dengan fikiran yang berkeliaran.Vidi Aldiano.
"Ta,gue bakalan jaga amanah lo,"
Flashback on
"Vid,kalau gue pergi nanti gue minta lo jagain rena,"ucap seseorang yang sedang terbaring diatas ranjang,dikta.
"Lo ngomong apa sih,lo pasti sembuh rena udah nunggu lo,"ucap Vidi.
"Vid mungkin hidup gue gak lama lagi,gue titip rena sama lo,"
"Ya lo pasti sembuh,"
"Gue tau vid lo udah lama kan suka sama rena,bahkan sejak sebelum gue pacaran sama rena.Dulu lo sempat ngelarang gue buat deket sama rena karena lo suka kan sama rena lo gak sanggup buat liat rena deket sama cowok lain.Gue tau rasa sayang lo ke rena itu lebih,bukan cuma sekedar sayang adek kakak.Gue tau lo masih suka kan sama rena,vid kejar rena lo perjuangin dia.Gue tau rena juga sayang sama lo,"
"Ya rena itu punya lo,sayangnya rena ke gue ya cuma sebatas kakak,"
"Vid gue tau lo punya perasaan lebih ke rena,ini permintaan terakhir gue vid.Gue pengen liat rena bahagia sama lo.Lo janji sama gue,"
"Iya ya gue bakalan jaga amanah lo,"
"Gue titip rena,bikin dia bahagia,"
"Pasti,"
Flashback off
Percakapan itu mulai terputar kembali di kepala vidi.Memang benar selama ini dia memendam perasaan untuk renatta,namun Vidi takut untuk mengungkapkannya.
Namun sekarang dia harus bisa melakukannya.
.
.
.
.
.
.______________
Terimakasih sudah membaca
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour
RomanceDia adalah kekasih,teman dan sahabat untukku.Dia juga bisa menjadi sosok ayah dalam hidupku. Dia seorang entertainer,yang dikagumi banyak orang.Sedangkan aku sangat benci dengan media,bagiku hidupku miliku orang lain tak perlu tau. Cinta kita tak...