#21

83 6 0
                                    

Ps.biar gk lupa jalan ceritanya baca chapter sebelumnya dulu ya :)

Happy reading

.
.
------------------------

Author pov

   Hari ini renatta terbang ke ke Sydney untuk melakukan operasi.Ditemani oleh mamahnya,kareyca,tara basro,kian dan Dikta yang selalu berada disampingnya.

  Dikta melihat wajah sendu didepannya dengan tatapan nanar.Wajah cantik nan indah yang tertutup oleh alat bantu pernafasan namun tetap memancarkan aura wajah seorang Dewi.

   Setelah lamanya perjalanan pesawat pun mendarat dan renatta langsung dibawa menuju rumah sakit untuk segera dilakukan operasi.

Setelah sampai di rumah sakit,renatta segera dimasukkan ke ruang operasi,semua yang mengantar hanya bisa berdo'a dengan cemas.
.
.
.
.
.
.
-----------------

  Setelah dilakukan 3 jam operasi akhirnya dokter keluar dengan wajah yang sulit dartikan.Mamah renatta langsung menyerbu dokter untuk menanyakan keadaan rena.

"how is my child  doctor?"tanya mamah renatta cemas.Disusul oleh yang lain ikut mendengarkan.

"the surgery was successful, but there were a few more complications"jawab dokter.

"Complications?"tanya kareyca.

"Yes, but don't worry, everything will be fine"

"do the best doctor,"ucap mamah renatta berharap.

"Of course,soon the patient will be transferred to the ward, and will regain consciousness in about 2 hours"

"Thank you doctor"

  Tak lama kemudian,ranjang renatta didorong keluar ruang operasi menuju ruang rawat.
.
.
.
.
.
--------

  Setelah 2 jam renatta terbangun,dia merasakan sakit di bagian kepalanya.

"Awwhh,"ucap renatta mengerang.

"Sayang"ucap mamah rena terkejut.

  Kian segera memencet tombol untuk memanggil dokter,tak lama kemudian dokter datang bersama para suster dan segera memeriksa renatta.

  Setelah dilakukan pemeriksaan suster pun melepas alat bantu pernafasan renatta.

"critical period is over,now all is well"ucap dokter diiringi senyuman.

"Alhamdulillah ya Allah,thank you so much doctor"ucap mamah renatta bahagia.

   Dokter telah meninggalkan ruangan,kini wajah-wajah bahagia terpancar di ruangan ini.

"Sayang,"ucap mamah renatta berkaca-kaca.

"Ma m ah"ucap renatta terbata,karena mulutnya yang masih susah terbuka.

"Renaa,,"ucap Tara dan kareyca bersamaan.

  Dan disana renatta melihat Dikta yang tersenyum bahagia.

.
.
.

  Saat ini di ruangan hanya ada renatta dan Dikta karena Tara dan kareyca sudah harus pulang karena ada urusan.Sedangkan mamah renatta sedang pergi keluar bersama kian untuk mengurus administrasi dan membeli makanan.

"Sayang , i miss you"ucap Dikta sambil menggenggam tangan renatta.

"I miss you too"ucap renatta tersenyum.

"Kamu memang bukan yang pertama tapi kamu akan jadi yang terakhir dan selamanya.Beruntung aku bisa milikin kamu,cewek pendiem yang susah ditebak."

"Dan kamu cowok pecicilan yang susah didiemin,kayaknya kamu lebih cocok sama uni deh"

AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang