#14

76 8 1
                                    

    Author pov

   Dikta sedang duduk di atas kasur memainkan gitarnya,membenahi barang-barang yang sudah tak terpakai lagi.Saat membuka laci meja terlihat sebuah kotak biru dengan secarik kertas kecil menempel diatasnya.Dikta mengambil kotak itu,dan membuka isinya.

    Sebuah jam tangan indah dari rena satu tahun lalu saat ulang tahun dikta.Dikta membuka kertas yang menempel disana.

    Haii mas....
Happy birthday ya,semua yang terbaik buat kamu.Aku bakalan selalu mengamini setiap doa buat kamu....   suka gak jamnya? Aku tau kamu sibuk,makanya aku kasih kamu jam.Biar kamu selalu ingat waktu dan ingat aku.
      Ohh iya nanti malem Dateng ya ke tempat biasa,tunggu aku disana.

Love you...

   Rena

   Dikta tersenyum membaca surat itu,dia sangat merindukan renatta.Tanpa dia sadari renatta pun merasakan hal yang sama.

.
.
.
.
.
.

Paris,10.45

  Kembali renatta memandang sebuah menara tinggi yang selalu ia kagumi.Kembali ia bernafas di kota penuh cahaya ini,namun tetap tak berhasil membuat hatinya yang redup terang kembali.

   Setelah puas melihat menara yang menjulang tinggi itu renatta terlelap,melepas lelah beban yang seolah menggelayuti pundaknya.

.
.
.
.
.
.
.
.
  Sudah 2 bulan renatta berada di Paris,menjalani hari-hari tak seceria dulu.Kenapa cinta membuatnya gila,hilang arah dan rapuh.

"Hallo"ucap renatta mengangkat telfon.

"Hallo sayang,jadi pulang hari ini"ucap seseorang diseberang sana.

"Iya aku pulang hari ini"

"Ya udah hati-hati ya"

"Makasih gav"

"Love you,nanti aku jemput"

"Iya love you too"

     Renatta menutup sambungan telepon nya.Lagi-lagi renatta bimbang untuk pulang ke Indonesia,dia takut untuk bertemu orang-orang disana,terutama "dia".

   -----

Perjalanan berjam-jam dari Paris menuju Indonesia cukup melelahkan walau hanya duduk di pesawat sembari berkhayal.

  Mengkhayal sesuatu,kisah indah yang ingin sekali renatta rasakan.

  Terlihat disana seorang pria duduk mengenakan kemeja kotak-kotak dengan sebuah kacamata yang sukses membuat renatta terkejut.Namun sedetik kemudian renatta tersadar itu bukan pria yang ia pikirkan,namun pria yang selalu memikirkannya,Gavin.

"Haii sayang"ucap gavin sambil memeluk renatta.

"Haiii"balas Renatta memeluk Gavin.

"I miss you so much"

"I miss you too"ucap renatta tersenyum,berusaha ia mengalihkan pikiran dari bayang-bayang wajah Dikta.Ingat Renatta,Gavin yang berada di hadapanmu sekarang bukan Dikta.Seperti itulah bisikan kecil yang renatta rasakan dari hatinya.

"Ya udah yuk pulang"ajak Gavin yang hanya dibalas anggukan oleh renatta.

 




     Kembalinya Renatta ke Indonesia kembali juga disambut oleh kemacetan Jakarta.Terputar sebuah lagu 'cinta karena cinta' milik Judika yang menemani perjalanan ini,namun tiba-tiba terdengar suara orang yang jujur sangat renatta rindukan,melalui sebuah lagu 'janji suci' yang renatta harapkan akan dinyanyikan untuknya.

Renatta pov

"Ren mau dinyanyiin lagu ini juga?"tanya Gavin tiba-tiba.

"Hah?"ucapku tak paham.

"Aku yang nyanyiin buat ngiringin pernikahan kamu nanti."ucap Gavin ambigu.

"Pernikahan aku?" Tanyaku bingung dengan maksud ucapannya.

"Iya pernikahan kamu?"

"Maksudnya pernikahan kita?"tanyaku lagi

"Pernikahan kamu"

"Kamu ngomong apa sih?"

"Nanti malem ke restoran biasa yuk,kangen aku udah lama gak kesana sama kamu"ucap Gavin mengalihkan pembicaraan.

"Okeee"

   Kami pun membahas hal lain yang membuatku makin bingung dengan sikap gavin.Gavin seolah bersikap aku orang lain.

   Setelah sampai rumah aku disambut dengan mamah yang berdiri didepan pintu,yang langsung aku peluk dengan erat.

"Mamahhhh"teriakku.

"Haiii sayang,mamah kangen"

"Rena juga kangen mahh"ucapku sambil melepaskan pelukan.

"Ya udah yuk masuk,mba tolong bawain kopernya rena ya"

"Iya Bu"ucap asisten rumah tangga ku.

"Biar saya bantu mba"ucap Gavin sambil mengangkat koperku.

"Owh makasih den"

  Kami pun berjalan memasuki rumah,dan tak ada yang berubah masih sama.Saat aku dan Gavin sedang mengobrol dengan mamah ada orang yang menabrak ku sampai membuatku terhuyung ke belakang.

"Rennnaaa"teriak seseorang yang memekakkan telinga.

"Ya Allah apaan sih un"

"Aku kangen"

"Ihh lepasin un gak bisa nafas aku"

"Hehe maaf"ucap kak reyca sambil melepas pelukannya.

 

   Kami terlibat perbincangan seru yang sangat aku rindukan.

-----
  Malamnya sesuai yang dijanjikan Gavin mengajakku ke sebuah restoran yang menjadi favourite kami.

"Aku tinggal dulu ya bentar"ucap Gavin yang kubalas anggukan.

  Saat aku sedang asik dengan dunia maya ada orang yang memanggil ku.Yang berhasil membuatku terkejut sepersekian detik.

"Rena"sapa seseorang di sampingku.

"Dikta"Yap Dikta yang berdiri disebelah ku sekarang.

"Boleh duduk disini"

"Iy iya duduk aja"ucapku sedikit gugup.

"Nna aku mau ngomong sesuatu"

"Mau ngomong apa?"

"Aku mau kita serius na"

"Maksud kamu?"

"Kamu mau jadi istri aku?"

"Tapi-"

"Nna aku tau kamu masih sayang kan sama Dikta,jangan bohongin perasaan kamu sendiri na,aku dukung kamu sama Dikta aku bahagia liat kamu bahagia.Sebelumnya aku minta maaf emang ini rencana aku buat temuin kalian lagi.Karena aku yakin perasaan kalian masih sama kayak dulu"ucap gavin tiba-tiba.

"Gav tapi,kamu..."

"Aku gak papa na,tujuanku mau buat kamu bahagia.Kalau bahagiamu bukan sama aku aku bakalan lepas kamu dan biarin kamu cari bahagiamu sendiri,aku bakalan selalu dukung kamu kejar cinta kamu na"

    Aku benar-benar bingung dengan semua ini,gavin benar-benar melepaskan ku untuk kembali bersama Dikta.Aku diliputi kebimbangan,apakah aku memang harus kembali?


.
.
.
.
.

___________
  Enjoyy guyss

 

AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang