Jessica melangkahkan kakinya cepat ke mobil diikuti dengan Tiffany dibelakangnya yang sibuk mengikuti Jessica. "Kau ingin kemana?" tanya Tiffany setelah duduk dikursi disamping pengemudi
"Coffee shop di Gangnam, aku bosan ke coffee shop disekitar sini" jawab Jessica yang hanya dibalas dengan anggukan oleh Tiffany.
"Kau berantem lagi dengan Donghae?" tanya Tiffay menyelidik
"Kapan aku tidak berantem dengannya" jawab Jessica dengan cepat dan di jawab dengan anggukan setuju oleh Tiffany.
Jessica menjalankan mobilnya menembus kemacetan kota Seoul,memakan waktu cukup lama untuk sampai ke Gangnam. Walaupun Tiffany tidak mengerti kenapa Jessica mau menghabiskan banyak waktu ke Gangnam, "Kenapa kau tiba-tiba mau jauh ke sini huh?"
"Ani, geunyang, aku sedang bosan dan sedang tidak mood berada didekat kantor"
"Wae? Tumben sekali kau benci kantor. Kau tau kau salah satu orang terunik karena sangat mencintai kantor" kata Tiffany, "Kau berantem masalah apa lagi?" tanya Tiffany sedikit penasaran. Pertengkaran Donghae dan Jessica adalah makanannya sehari-hari selama mereka berteman dengan mereka berdua tapi ia selalu penasaran dengan pertengkaran unik mereka, tidak masuk akal tapi layak untuk bahan ejekan.
"Ani, kau masih ingat perjanjian pernikahanku dengannya. Kau tau dia tiba-tiba membahasnya" keluh Jessica kepada Tiffany
"Masalahnya apa? Kan-" Tiffany memotong perkataannya karena teringat sesuatu, "Ah masalah itu"
"Maksudku, dia tidak membahasnya selama nyaris 2 tahun itu tapi dia tiba-tiba mengingatnya"
"Ani, tapi masalahnya, yang salah adalah kau. Kau setuju dengan perjanjian itu" kata Tiffany yang dibalas decakan kesal oleh Jessica karena sahabatnya tidak memihak kepadanya
"Aku tidak berpikir waktu itu karena dia mengejekku, lagipula hubunganku dan dia tidak ada apa-apa"
"Well, melakukan seks tidak selalu harus ada cinta, aku tau kau payah dalam hal percintaan tapi setidaknya kau tau hal seperti ini" jelas Tiffany, "Kau tau aku bahkan salut kepada Donghae" kata Tiffany yang membuat Jessica dengan refleks menjitak kepala Tiffany, ia salah besar cerita kepada Tiffany.
"YAA! Ani, apakah aku salah huh? Kau tau Donghae nyaris diseret ke psikologi karena hiperseksual? Dan, aku sangat terkejut kalian sampai sekarang tidak pernah melakukannya"
"Bukan kah itu bagus?"
"Aku tidak ingin memujimu tapi bahkan untuk orang normal itu berlebihan, 2 tahun, bodoh. Aku yakin dia juga tidak ingin melakukannya denganmu tapi kalian menikah jadi itu adalah salah satu kewajibanmu"
Jessica hanya mengedikan bahu, ia dengan jelas mengabaikan perkataan Tiffany, ia sangat malas mendengarnya karena ia tahu Tiffany juga menginginkan hubungannya dengan Donghae lebih dari pernikahan palsu.
Jessica berjalan kearah kasir setelah mereka akhirnya sampai setelah menghabiskan waktu 45 menit untuk sampai ke coffee shop, ia memesan iced americano dan cheese cake dan berjalan ke meja tunggu untuk mengambil pesanannya tapi matanya tertuju kepada barista yang sedang sibuk membuat pesanannya.
"Mino?" panggil Jessica membuat barista itu refleks menoleh kearahnya
Pria itu mendekati Jessica, Jessica sekarang benar yakin bahwa itu Mino, laki-laki yang beberapa waktu lalu ia temui di club dan ia merasa bersalah karena meninggalkannya begitu saja
"Jessica, bukan?" tanya Mino memastikan yang dibalas dengan anggukan oleh Jessica, "Kau ingat denganku?" tanya Jessica cukup terkejut karena ia yakin Mino bukan hanya sekali dua kali bertemu wanita di club.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Between Us [HAESICA]
Fanfiction"Hanya karena hubungan kita tidak diketahui, bukan berarti tidak ada apa-apa" - Donghae