Halooo!!
Semoga masih setia mantengin yaaa! Btw, keseluruhanceritanya bakal panjang (insyaAllah) dengan berbagai drama kehidupan mereka berdua.
So, Keep Enjoy!!
Jessica masih sibuk dengan paper dan laptopnya tanpa menyadari sudah nyaris tengah malam juga karyawan di lantainya sudah pulang menyisakan dirinya.
"Kau tidak pulang?" suara yang muak ia dengar tiba-tiba masuk pendengarannya. Jessica mengangkat wajahnya dan menatap tajam ke arah Donghae.
"Kau benar-benar tidak mengubah tempramentmu" kata Donghae sambil duduk menyadar di meja Jessica.
"Bukan urusanmu" Jessica menjawab acuh dan melanjutkan mengerjakan proposalnya.
"Kerjakan dirumah saja"
"Jangan membawa pekerjaan kerumah, siapa yang pernah bilang begitu?" Jessica menjawab dengan penekanan.
"Lalu kau mau disini? Tidak pulang?" Donghae berdiri didepan meja Jessica sambil menaruh kedua tangannya. Donghae mendekatkan dirinya kearah Jessica.
" Wah! Aku harusnya bersyukur punya bos yang sangat khawatir. Kau sedang berperilaku baik sebagai bos huh?" Jessica menjawab dengan nada skatis sambil menatap Donghae dengan tatapan berpura-pura bangga.
"Tidak, sebagai suamimu"
"Wah, siapa yang mengatakan jangan pernah mengatakan status kita dikantor" Jessica menyenderkan punggungnya kekursi sambil melipat kedua tangannya dan menatap Donghae sedikit terkejut.
"Kau" jawab Donghae simpel, "Aku mengatakan jangan membicarakan didepan orang" jawab Donghae.
"Tidak mau mengalah, tentu saja itu kau" Jessica berdiri membereskan paper dan laptopnya.
"Kau tidak mau menolongku membawakan ini?" Jessica menatap Donghae penuh kesal karena masih ada paper yang tidak bisa terbawa olehnya dan Donghae hanya menatapnya tanpa minat mau membantu.
"Naega wae? Bawa sendiri" Donghae tertawa mengejek sambil menatap Jessica yang mulai mau mengeluarkan sumpah serampah kepada dirinya.
Jessica masih sibuk dengan dokumennya, "Jes, aku duluan" langsung masuk mobil yang diparkirkan dilobby untuk Direktur. "Tidak mungkin dia berkelakuan baik, tak akan pernah" Jessica mengerutu sambil masuk kedalam mobilnya.
"Kenapa aku setuju menikah dengannya"
= Flashback =
Suara telpon menganggu tidurnya. Dia mengutuk kesal orang yang menelponnya tengah malam begini. Jessica menarik bantalnya dan menutup telinganya dengan bantal. Walaupun begitu, ia bisa mendengar dengan jelas suara dering handphone yang berada diatas meja.
"Aish!" Jessica menyerah dan berusaha menggapai handphone tanpa berniat untuk bangun dia berusaha untuk menggapai handphonenya.
Dengan mata yang sedikit terbuka, tangannya nyaris menggapai handphonenya sampai dia mendengar ada yang mencoba masuk kedalam apartementnya. Ia masih terdiam tanpa bergerak seinci pun. Orang itu berhasil memasukkan password apartementnya. Pintu apartementnya terbuka dan seorang masuk
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Between Us [HAESICA]
Fiksi Penggemar"Hanya karena hubungan kita tidak diketahui, bukan berarti tidak ada apa-apa" - Donghae