Belom end kok kalem hahahha
Jessica berjalan menyeret malas kopernya menuju pintu keluar, udara musim panas benar-benar membunuhnya, ingin rasanya ia menyiram air dingin ke tubuhnya yang sudah dibasahi oleh keringat. Ia melanjutkan perjalanan menuju antrian taksi yang sudah mengular.
Suara telpon yang berada di genggamanya berdering, menampilkan nama Ayahnya, ia pun menggeser tombol hijau
"Halo, Appa" kata Jessica
"Kau kapan sampai di Korea? Agar Supir Park bisa menjemputmu"
"Aku baru sampai, tidak perlu, aku sudah naik taksi. Aku akan menginap di apartement Tiffany saja"
"Geurae, kalau ada waktu kita makan malam hari ini?" tanya Ayah Jessica
"Aku tidak bisa, aku sudah ada janji dengan Tiffany dan Siwon. Bagaimana kalau di akhir minggu saja? Aku akan memesan tempat di restaurant Sushi kesukaan Appa"
"Baiklah kalau begitu"
Setelah Jessica menutup telpon, ia menaiki taksi dan berjalan menuju Apartement Tiffany, kota Seoul yang masih di penuhi dengan kendaraan dan gedung pencakar langit membuat Jessica merasakan tidak ada yang berbeda dengan kota ini sepeninggalannya.
Taksinya pun harus ikut berjibaku di tengah kemacetan itu, Jessica memandang suasana jalan yang selalu ia rindukan. Di tengah keasyikan memandang jalanan, matanya teralihkan ke layar besar yang sedang menampilkan berita, ia menatap layar itu datar. Berita yang sekarang menjadi pembicaraan semua orang di Korea, bibirnya seketika bergetar menahan tangis ketika melihat pria yang selama ia rindukan ada di berita itu.
"Aku sungguh merindukanmu" bisik Jessica sebelum air matanya meleleh membasahi pipinya.
Taksi berhenti di gedung apartement yang dulu selalu ia kunjungi, Tiffany yang sudah tidak sabaran menunggunya sudah berdiri di lobby apartement dan meloncat kegirangan ketika melihat Jessica turun dari taksi.
"JESSICCAAAA!!" teriak Tiffany sambil memeluknya erat
"Kau berisik sekali, orang lain melihatmu"bisik Jessica karena beberapa orang menatap mereka aneh
"Aku kangen sekali padamu! Kau jahat sekali, selalu sibuk untuk menghubungiku" kata Tiffany sambil memukul pelan Jessica
Jessica hanya tersenyum kecut, susah baginya untuk menolak telpon dari Tiffany karena telepon itu memaksa ia memikirkan mereka, kenangan tentang Donghae yang langsung menyeruak masuk kedalam pikirannya.
Tiffany langsung membantu Jessica membawa koper kedalam apartementnya, suasana apartemen yang sama ketika Jessica meninggalkannya, tatapan Jessica langsung tertuju kepada bingkai foto yang berada di dinding
"Aku lupa membawa hadiah atas pertunanganmu" kata Jessica dengan nada meledek
"Kau tau? Kau adalah sahabat terburuk di muka bumi ini. Bagaimana tidak datang ke pertunangan kedua sahabatnya" cerca Tiffany sambil memberikan segelas air putih kepada Jessica
"Hahahha, aku kan sudah minta maaf kepadamu dan Siwon berjuta kali, sungguh aku ada kerjaan saat itu" kata Jessica sambil memandang kembali foto pertunangan Siwon dan Tiffany. Sejujurnya, ia hanya tidak ingin bertemu dengan pria itu.
"Setidaknya, kau harus berterima kasih padaku, berkat doaku bertahun-tahun tiada henti untuk kalian berdua" goda Jessica, "See, apa kataku kalian itu memang berjodoh"
Tiffany hanya memukul pelan Jessica, ia memilih meninggalkan Jessica karena tau wanita itu akan terus meledeknya jika ia terus disana. Tiffany dan Siwon bertunangan 3 bulan yang lalu, setelah berjuta email dari Tiffany yang menyatakan kebingungannya karena Siwon tiba-tiba menyatakan cinta padanya hingga akhirnya Jessica membalas email itu dan meyakinkan kepada Tiffany bahwa Siwon adalah pilihan terbaik untuk Tiffany. Pada akhirnya, suatu hari, Jessica menerima undangan pertunangan mereka yang membuat Jessica juga bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Between Us [HAESICA]
Fanfiction"Hanya karena hubungan kita tidak diketahui, bukan berarti tidak ada apa-apa" - Donghae