Happen - Part 15

484 52 5
                                    

Hallloo,

Mumpung aku ada waktu jadi aku mau update cerita, semoga kalian suka yaa :)




Jessica mengeliat diatas kasurnya, ia merasa kepalanya berputar dan perutnya terasa mual. Ia mengerang karena sangat malas untuk beranjak dari kasurnya tapi perutnya memasak untuk mengeluarkan isinya sehingga ia sedikit berlari ke kamar mandi.

Jessica keluar dari kamar mandi dan berniat menuju dapur karena tenggorokannya terasa sangat kering. Langkah Jessica tiba-tiba terhenti ketika matanya menangkap punggung Donghae yang sedang makan di meja makan. Seketika otaknya kembali memutar kejadian tadi malam, ia masih cukup sadar untuk mengingat apa yang ia lakukan tadi malam.

Jessica dengan cepat berpikir, apakah dia harus meminta maaf atau pura-pura tidak mengingatnya tapi belum juga Jessica menemukan jawabannya Donghae menoleh kearahnya membuat Jessica refleks kembali berjalan.

"Kau sudah bangun?" tanya Donghae basa-basi

"Hm" jawab Jessica, ia berjalan menuju kulkas dan meraih air putih tapi dengan jelas terasa bahwa Donghae terus memandangnya. "Geugeo.."

"Aku memaafkan mu" kata Donghae dengan santainya membuat Jessica sedikit kebingungan.

"Oh, geurae. Aku tidak bermaksud, kau tau kan" kata Jessica dengan sedikit terbata, ia mulai kebingungan mencari kata-kata.

"Kenapa kau selalu melakukan hal semaumu huh?"

Jessica yang sebelumnya merasa bersalah menjadi kesal karena pernyataan Donghae mengenai dirinya, "Ya! Bukan kah kau yang selalu melakukan hal semaumu, kau duluan yang memaksaku pulang tadi malam" balas Jessica karena ia tidak mau disalahkan.

"Aku hanya melakukannya untuk menolongmu, bodoh! Kau pikir aku tidak khawatir akan kebodohan yang akan kau lakukan jika kau mabuk" balas Donghae gerang

"Ah, cham, aku tidak pernah punya kebiasaan buruk" bela Jessica

"Kau selalu menjatuhkan diri ke pelukan pria. Kau bilang kau tidak punya kebiasaan buruk?" Donghae menghentikan sarapannya dan menatap Donghae tajam, Jessica hanya menghela nafas dan memutar matanya.

"Geurae, waktu di club aku minum terlalu banyak jadi aku tidak ingat jadi aku tidak akan membicarakannya tapi tadi malam" Jessica mengacak pinggangnya, menandakan dia tidak ingin kalah, "Tadi malam, aku masih punya sedikit kesadaran dan aku sadar aku menciummu duluan tapi kau sepertinya tertarik denganku karena dengan sangat jelas kau membalas ciumanku"

Donghae tampak terkejut, ia kembali menatap sarapannya tanpa berniat menanggapi perkataan Jessica, "Ani, tapi" perkataan Jessica yang keluar begitu saja dari mulutnya membuat dirinya berpikir. "Kau menyukaiku?"

Donghae tersedak dan terbatuk karena pertanyaan Jessica, "Kau sangat sadar, tapi kau membalas ciumanku. Kau menyukaiku?" tanya Jessica dengan memperjelas pertanyaannya.

"Jangan membuat asumsi sendiri" kata Donghae, ia dengan cepat menyelesaikan makanannya dan pergi meninggalkan Jessica yang masih menatap Donghae meninggalkan ruang makan.

"It's weird" gumam Jessica

==

Jessica merenggangkan badannya, ia baru saja menyelesaikan rapat mengenai proyek tim-nya. Kepalanya terasa sakit karena ia tidak hentinya merombak dan memperbaiki proposal mereka. Suara handphonenya menyadarkan Jessica, ia menegakkan badannya dan meraih handphonennya.

"Jess, keruanganku sekarang" suara Donghae terdengar dari ujung telepon

"Aku malas, kau saja yang kesini" sahut Jessica sambil menyenderkan kembali badannya.

"Cepat" kata Donghae dan langsung menutup saluran telepon.

Jessica mengerang kesal dan langsung bangkit dari kursinya, ia sangat kelelahan bahkan dia harus sedikit menyeret kakinya ketika berjalan menuju ruangan Donghae. Jessica keluar di lantai ruangan kerja Donghae, ia tersenyum kepada salah satu sekretaris Donghae, ia bersyukur karena ia tidak harus bertemu dengan Yura walaupun begitu ia tetap berusaha sopan ketika memasuki ruangan Donghae.

Jessica membuka pintu ruangan Donghae, ia menatap seluruh penjuru ruangan, "Wae?" tanya Jessica setelah yakin tidak ada orang lain selain Donghae diruangan itu.

Donghae tidak menjawab, dirinya sibuk menerawang ke langit, terlihat sedang memikirkan sesuatu, "Wae?" tanya Jessica kembali setelah dirinya sudah dihadapan Donghae.

"Ah" kata Donghae ketika akhirnya menyadari keberadaan Jessica, "Apakah orang tuamu ada menghubungimu?" tanya Donghae

"Maksudmu? Tentu saja orang tuaku menghubungiku" jawab Jessica karena tidak mengerti dengan pertanyaan yang diajukan Donghae.

"Maksudku, apakah mereka memberitaumu keberadaan mereka?"

"Huh? Mereka di Inggris, kalau kau lupa ingatan, sudah sejak 3 tahun yang lalu" jawab Jessica dengan nada sarkas

"Ah, apakah mereka pernah membicarakan sesuatu padamu?"

"Seperti biasa, hanya pertanyaan bagaimana hubunganku denganmu dan kapan aku hamil"

"Ah, Geurae" kata Donghae dengan nada yang terdengar lega, tapi Jessica semakin kebingungan dengan pertanyaan Donghae yang tanpa arah

"Wae? Ada yang ingin kau bicarakan?" tanya Jessica

"Ani, tidak ada. Kau boleh pergi" perintah Donghae, Jessica mengerutkan dahinya tapi ia enggan bertanya dan memilih meninggalkan Donghae, "Bagaimana progress projectmu?" tanya Donghae secara mendadak membuat Jessica menghentikan langkah kakinya

"Baik" jawab Jessica singkat

"Euhm, untuk menangani project itu, aku harap kau menangani langsung setiap prosesnya"

"Tentu saja, itu yang kulakukan" jelas Jessica

"Ah, geurae. Baguslah"

"Apa kabar dengan Yoona?" tanya Jessica secara mendadak membuat Donghae dengan cepat langsung menatap Jessica

"Menurutmu aku tau?" tanya Donghae kembali, "Wae? Kau masih penasaran kenapa dia kesini?"

"Tentu saja, kau terlihat gusar setelah dia kesini" kata Jessica, setelah kedatangan Yoona. Ia sering melihat Donghae melamun diruang makan.

"Ah, kau mengkhawatirkan diriku? Atau kau mengkhawatirkan dirimu sendiri?" tanya Donghae sambil berjalan menuju Jessica

"Kenapa aku harus khawatir dengan diriku?" tanya Jessica tidak mengerti.

Donghae menghentikan langkahnya tepat dihadapan Jessica dengan senyum menyeringai yang dibalas tatapan heran oleh Jessica, "Kenapa aku merasa kalau kau sedang ketakutan kalau aku akan meninggalkanmu?" tanya Donghae dengan nada meledek

Jessica menghela nafas tidak percaya, "Ani, tapi kau dan aku punya perjanjian yang sebaiknya tidak kau lupakan" jawab Jessica dengan menekan setiap perkataannya.

Donghae tiba-tiba mendekatkan wajah ketelinga Jessica membuat Jessica dengan refleks memundurkan langkahnya tapi ia masih kalah cepat dengan Donghae yang sudah menarik pinggangnya, "Karena kau membicarakan perjanjian, kau ingat bahwa kau masih ada janji denganku"

"Mwo?!" kata Jessica dengan nada terkejut, ia langsung mendorong Donghae sambil menatap terkejut sedangkan Donghae kembali ke meja kerjannya dengan senyum kemenangan.

Something Between Us [HAESICA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang