Halloooo,
Aku ingin menyampaikan permohonan maaf karena selalu lambat update :( aku lumayan sibuk jadi belum bisa membagi waktu untuk nulis.
Tapi aku bakal berusaha buat nyelesaiin ceritanya. Jadi, buat yang masih sabar nunggu, Terima kasih banyaaak :)
-Flashback-
Suara bel yang tidak hentinya berbunyi membuat Donghae memaksakan dirinya untuk berjalan kearah pintu apartementnya. Ketika membuka pintu, Donghae tidak terkejut melihat siapa yang datang tengah malam seperti ini dengan ricuh bahkan tamu itu masuk tanpa permisi.
"Bisakah kau bisa lebih sopan?" cerca Donghae.
Jessica dengan santai mengangkat bahunya, tanda tidak peduli, Donghae menarik kursi dihadapan Jessica. Tanpa mengatakan sepatah katapun, Jessica menyodorkan dokumen kepada Donghae.
"Tanda tangan" kata Jessica, tapi Donghae mengabaikan perintah Jessica dan memilih membaca dokumen itu terlebih dahulu
"Perjanjian pernikahan?" tanya Donghae tidak percaya apa yang dibaca
"Heum, agar kau tidak mangkir dari perkataan yang kau janjikan padaku"
"Lalu, untukku?" tanya Donghae
"Kau bikin saja sendiri"
Donghae menghempaskan dokumen itu ke meja dan menyandarkan punggungnya ke kursi, "Aku akan tanda tangan, jika kau setuju dengan perjanjianku juga"
"Apa yang kau inginkan?"
"Pertama, kuasa penuh perusahaan ayahmu"
"Oke tapi kau tidak berhak atas sahamku" tekan Jessica yang langsung disetujui oleh Donghae
"Pekerjaanmu di perusahaan adalah kuasaku, kau tidak bisa meminta posisi di perusahaan dan jangan berpikir untuk semua pekerjaan akan ku permudah"
"Tentu saja, lagipula itu yang kuinginkan"
"Terakhir" Donghae memindahkan posisi duduknya
"Terakhir apa?" tanya Jessica tidak sabaran karena Donghae tidak menyelesaikan perkataannya.
"Tidurlah denganku"
Jessica seketika terbatuk mendengar perkataan Donghae, ia sungguh terkejut, "Yang kau maksud tidur, adalah.." kata Jessica tidak melanjutkan perkataannya yang dijawab dengan kedikan bahu dari Donghae.
"Harus ku perjelas?" tanya Donghae dengan nada menggoda
"Aku tidak mungkin berpacaran dengan wanita lain, lagipula aku tidak berpacaran hanya untuk tidur dengan mereka" jelas Donghae dengan tenang
"Lalu, kau ingin melakukannya denganku? Jika kau ingin berpacaran dengan serius dengan orang lain, aku juga tidak peduli" jelas Jessica, dari suaranya Donghae bisa merasakan Jessica panik
"Banyak orang yang akan melihat, lagipula bagaimana orang melaporkannya kepada orang tua kita huh?"
"Tapi bukan berarti kau harus melakukannya denganku"
"Kau kenapa membuat ribet huh? Aku sangat hebat" kata Donghae dengan nada menggoda, "lagipula, kau pernah tidur dengan pacarmu. Jangan terlalu meribetkan masalah ini"
Jessica menghela nafas pelan, "Well, mungkin karena aku belum pernah tidur dengan siapapun" jelas Jessica dengan nada pelan, perkataan Jessica membuat Donghae tertawa terbahak-bahak.
"Ani, alasanmu lucu sekali. Lagipula, kau gagal berbohong kali ini" kata Donghae disela tawanya
"Aku serius" kata Jessica dengan tatapan tajam membuat tawa Donghae semakin kencang
"Kau cerita kau tidur dengan pacarmu beberapa waktu lalu, kau jangan pura-pura lupa dengan perkataanmu" kata Donghae dengan sedikit terkekeh
"Aku mengatakannya karena kau, Tiffany, dan Siwon terus menggangguku, bodoh" kata Jessica dengan nada kesal membuat tawa Donghae hilang seketika
"Jadi kau.. Belum pernah?" tanya Donghae dengan nada terkejut, yang dibalas dehaman pelan oleh Jessica, "Wow, jackpot"
Jessica mengutuk kesal karena sekarang Donghae menyeringai kepadanya, ia benci ketika Donghae membuat dirinya kalah total seperti ini, "Ah, geurae" kata Jessica ketika Donghae akan berbicara lagi
"Tapi, kau tidak bisa melakukan seenaknya, ara? Aku akan membunuhmu jika kau melakukan seenaknya" ancam Jessica, ia tidak ingin Donghae menang tapi disatu sisi dia memikirkan apakah dirinya menyerah.
- Flashback end-
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Between Us [HAESICA]
أدب الهواة"Hanya karena hubungan kita tidak diketahui, bukan berarti tidak ada apa-apa" - Donghae