Someone from the Past - Part 22

450 49 3
                                    

Jessica membuka pintu apartementnya, bahkan nyaris menendangnya karena ia membawa cukup banyak berkas di pelukannya. Ia dengan cepat melemparkan berkasnya ke sofa ruang tengah bahkan dia nyaris melemparnya berserta tangannya karena terlalu banyak dokumen yang dia bawa kali ini.

Ia berniat menyalakan lampu tapi Jessica menghela nafas kesal karena tidak menyala, "Such a good day" kata Jessica sambil menghela nafas kesal.

Jessica menyalakan flash handphonenya lalu berjalan ke ruang penyimpanan, ia berusaha lampu cadangan yang entah dimana dia letakkan. Setelah bergumul dengan barang-barang, Jessica berhasil menemukan lampu cadangan yang ia harapkan masih dapat berfungsi.

Ia menarik kursi ketengah ruangan dan mencoba mengganti lampu, "Kenapa banyak yang membuat kesal hari ini huh? Bisakah aku punya hari tenang sehari saja. Wae?!! Wae?!! Aku harus--"

"WAAAAA" suara teriakan Jessica beserta suara tubuhnya yang jatuh kelantai mengisi ruangan tengah.

Jessica meringis kesakitan, dia tidak menyadari kehadiran seseorang yang tiba-tiba berdiri di hadapannya. Sekarang ia sangat ingin membunuh dan mengumpat kepada Donghae.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Donghae santai

"Karena kau tiba-tiba datang dan mengagetkanku, bodoh" balas Jessica sambil meringis kesakitan

"Bukan, maksudnya sebelum kau terjatuh" kata Donghae santai, berdiri dihadapan Jessica, tidak berniat menolong

"Kau liat tidak lampu mati?! Aku mau menggantinya!" Jessica nyaris berteriak

"Ah, mandiri sekali kau. Lalu, kenapa masih mati?"

"Itu belum terpasang dengan benar"

"Aaa" Donghae langsung naik ke kursi dan membenarkan lampu yang belum terpasang, "Jeogiyo" cerca Jessica

"Bukankah harusnya kau menolongku terlebih dahulu?" kata Jessica dengan sinis

"Kabelnya yang rusak, tidak menyala" kata Donghae santai

Jessica dengan kesal menendang kursi, bukannya membuat Donghae terjatuh, ia malah membuat dirinya semakin sakit, "Aigoo ya, hati-hati makannya, jika kakimu terluka, kau tidak bisa berpikir. Otakmu kan berada di kaki"

"YAAA!!"

"Kau mau kerumah sakit atau gimana?"

"Aku sudah lama terduduk dilantai karena kau hanya menolong lewat mulut. Bantu aku berdiri dulu!" bentak Jessica

Donghae akhirnya mengangkat tubuh Jessica hingga berdiri tapi Jessica langsung meringis kesakitan, "Otakmu yang terluka?" tanya Donghae

"Otakku terluka karena berbicara denganmu" kata Jessica sambil menyingkarkan tangan dari tubuh Jessica

"Gwenchana, kau tidak menggunakannya juga"

"Terima kasih atas perkataanmu, kau menambah list alasanku untuk membunuhmu"

Jessica berjalan dengan kesal dan tertatih menuju kekamarnya, ia terduduk di kasurnya sambil memegangi kakinya. Sepertinya hanya lebam biasa karena terjatuh karena tidak terlalu sakit.

"Ah, kau mengejutkanku" Jessica terkejut karena pintu terbuka tiba-tiba oleh Donghae, "Bisakah kau membuat suara. Aku bisa punya masalah jantung lama-lama" cerca Jessica

"Kau masih banyak pekerjaan, otakmu harus baik-baik saja" kata Donghae sambil berlutut dihadapan Jessica dan menarik kaki Jessica untuk melihat lukanya

"Hentikan, bercanda tentang otakku" kata Jessica kesal sambil menendang kakinya yang dipegang oleh Donghae. Donghae hanya tertawa kecil dan meletakkan es batu di kaki Jessica

Something Between Us [HAESICA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang