The Truth Untold - Part 32

513 61 12
                                    

Suara riuh tepuk tangan memenuhi aula, Tim Produksi dengan bangga menerima pujian dari rekan kerja mereka. Senyum tidak bisa hilang dari wajah mereka, setelah penantian panjang pekerjaan mereka akhirnya mulai terlihat hasilnya.

"Kerja bagus" kata Donghae singkat lalu meninggalkan ruangan aula tersebut diikuti dengan Yura dan beberapa pegawai lainnya

"Kerja yang bagus untuk Tim Produksi, karena goals project ini dapat tercapai dan hasil memuaskan. Sekarang baton projectnya ini akan diberikan kepada Tim Marketing" kata Wakil Direktur Kang, "Meskipun ini adalah project terbesar sekarang, aku harap kalian tetap semangat untuk mengerjakan project lainnya"

"NE!" kata para pegawai dengan semangat

Seluruh pegawai mulai membubarkan diri, termasuk Jessica. Ia dengan semangat menuju ruangan kerjanya diikuti dengan anggota tim lainnya.

"Daerinim, Anda di panggil oleh Sajangnim" kata Hayeon saat mengangkat telepon

Jessica mengangguk dan berjalan menuju ruangan Donghae, seperti sebelumnya Yura tersenyum ramah kearahnya dan ia pun dengan senang hati membalas senyuman itu.

"Annyeonghaseyo" sapa Jessica sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan dan hanya menemukan Donghae di kursi kerjanya.

"Proposal finalmu sudah di approve" kata Donghae dengan sedikit tersenyum, "Karena itu, aku ingin kau terjun langsung dalam penjualannya"

"Kau ingin mengirimkan aku kemana?"

"Amerika, aku harap kau sudah paham mengenai pemasaran di sana" kata Donghae setenang mungkin dan berusaha menyibukkan diri dengan dokumen

"Geurae, sudah saatnya kau menjauh dari hal yang membuatmu pusing" kata Jessica dengan nada sarkas

Hanya senyum tipis yang bisa terukir di wajah Donghae, rasanya ingin berteriak dihadapan Jessica jika itu bisa membuat Jessica memahami kondisi yang ia hadapi tapi percuma Jessica akan terus menganggapnya egois.

"Kau akan pergi selama 6 bulan dan--"

"Kau akan menikah dengannya?" tanya Jessica, suaranya terdengar tertahan

"Jika aku mengatakan tidak, apakah kau percaya?" balas Donghae

Jessica berdeham karena ia tiba-tiba tercekat, entah dimana sudah akalnya karena tiba-tiba menanyakan hal itu kepada Donghae. Sudah lebih dari sebulan Jessica menghindari Donghae agar tidak ada pembicaraan ini tapi ia yang malah membuat pembicaraan ini terjadi.

Donghae berdiri dan duduk di meja sambil terus menatap Jessica, akan tetapi tatapan Jessica lebih memilih menatap pemandangan Seoul yang berada di belakang Donghae.

"Jess"

Suara pelan Donghae membuat Jessica refleks menoleh kearah Donghae, "Jika kau ingin bercerai denganku, aku akan menerimanya. Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku tidak ingin jauh darimu" kata Donghae pelan, Jessica bisa mendengar nada frustasi disana

"Kalau begitu, kita akhiri saja, sehingga tidak ada pertanyaan 'apa yang harus kulakukan?' diantara kita terus" kata Jessica, " Aku akan mengirimkan surat perceraian lusa, kau hanya tinggal menandatanganinya saja"

"Kau tau alasanku melakukan sejauh ini?" kata Donghae yang membuat Jessica menghentikan langkahnya, "Orang tuamu melarangku untuk menjelaskan padamu, mereka mengatakan hal semua ini terjadi karenaku dan aku mengakuinya tapi aku tidak ingin kau pergi dan memilih tidak kembali" kata Donghae sambil menatap Jessica dengan sendu. Donghae akhirnya mengatakan rahasia yang berusaha ia simpan, berusaha dengan hal ini Jessica bisa mehaminya

"Karena kau tau aku tak bisa" kata Donghae kembali dengan helaan nafas di ujung kalimat

"Investor project mobil E8 adalah Perusahaan Im, Kedatangan pertama mereka kesini untuk menyetujui investasi tersebut, Yoona hanya datang karena ingin bertemu denganku tapi semenjak itu dia terus menghubungiku memintaku kembali padanya, aku menolaknya dan aku tidak pernah lagi berbincang dengannya" kata Donghae pelan

Something Between Us [HAESICA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang