-8- : Go Home

56 4 0
                                    

"Sayang, nih aku bawain makanannya buat kamu! Kamu pasti suka. Sekarang kamu makan dulu ya, sini biar aku suapin..."

"..."

Chelsea hanya terdiam, ia justru mulai menitikan air mata.

"Loh sayang. Kamu kenapa sayang? Apa ada yang sakit? Mana yang sakit Chels? Ee... Aku... Aku panggilin dokter yaa."

Chelsea menahan tangan Charna yang baru saja akan beranjak keluar untuk memanggil dokter.

"Sayang..."

"Jangan kak. Gak usah panggil dokter. Aku gapapa kak."

"Terus kenapa kamu nangis sayang??"

"Kak, kenapa kakak harus kayak gini?"

"Maksud kamu apa Chels?"

Chelsea menyodorkan ponsel yang sedari tadi sedang diperhatikannya pada Charna. Di dalamnya berisi sebuah postingan yang membuat Chelsea tiba-tiba menitikan air matanya.

Charna pun melihat postingan tersebut secara sekilas kemudian langsung mengalihkan pandangannya ke Chelsea.

"Kak, kak Charna seharusnya gak di sini sekarang. Kakak mestinya ada di acara itu. Acara itu penting banget buat kakak kan?"

"Gak sayang. Itu gak penting kok buat aku."

"Kak Charna bohong! Aku tau itu penting kak. Kalo kakak gak ada di sana sekarang, apa yang bakal terjadi?"

"Gak akan terjadi apa-apa sayang."

"Tapi kak..."

"Ssttt, udah jangan dibahas lagi ya sayang. Sekarang kamu harus makan ya! Ayok aku suapin kamu."

"Gak kak. Aku dah bikin kakak kehilangan moment yang berharga di hidup kak Charna.. Aku..."

"Chelsea sayang, kamu tau apa yang paling berharga di hidup aku? Kamu sayang. Aku rela kehilangan apa pun tapi gak bisa kalo kehilangan kamu. Itu sebabnya aku lebih pilih jagain kamu di sini. Aku janji, aku bakal temenin kamu sampe kamu bener-bener sembuh."

"Kenapa kak??"

"Kamu tanya kenapa? Cuma satu alasan aku. Cinta. Karena aku cinta sama kamu. Aku sayang kamu Chelsea."

Chelsea benar-benar tak mengerti, dirinya itu manusia sejahat apa. Charna yang begitu rela mengorbankan apa pun demi dirinya justru harus menjadi korban pengkhianatannya. Chelsea begitu tak habis pikir.

•••

"Pagi sayang..."

"Pagi kak. Kakak masih di sini?"

"Maksud kamu?"

"Kakak gak ke kampus?"

"Gak sayang, aku gak mungkin ninggalin kamu di sini."

"Tapi kan kak--"

"Husstt, Chelsea sayang. Bisa gak sehari aja kamu tuh jangan protes mulu! Gak usah bilang 'tapi-tapi' terus. Oke? Percaya aku, sayang."

Chelsea pun memilih diam. Ia tahu Charna melakukan apa pun hanya karena rasa sayangnya padanya.

Beberapa hari kemudian, Chelsea sudah diperbolehkan pulang oleh dokter.

"Chelsea sayang!! Haii..." Charna menyapa Chelsea dengan membawa sebuah boneka beruang besar yang begitu lucu.

"Kak Charna?? Ihh lucu banget..." Chelsea tersenyum lebar begitu melihat boneka itu.

"Kamu suka sayang?"

"Suka banget kak. Makasih yaa."

"Iya sayang. Oh ya, selain itu, aku juga punya kabar gembira buat kamu."

"Kabar gembira apa kak?"

"Jadi tadi aku ketemu sama dokter dan dokter bilang kamu udah boleh pulang hari ini."

"Beneran kak??"

"Iya Chels, sekarang kamu siap-siap ya!"

Charna membantu Chelsea bersiap untuk pulang.

"Udah semua kan sayang?"

"Udah kak."

"Oke, let's go home!!"

Charna mengantar Chelsea pulang dengan mobilnya. Di perjalanan tiba-tiba Chelsea meminta Charna menghentikan mobilnya.

"Eh kak, stop dulu deh kak!"

Charna langsung mengerem mendadak.

"Ada apa Chels? Kenapa sayang?"

"Itu. Emm.. Kak, aku pengin itu." Chelsea menunjuk sesuatu di pinggir jalan.

"Apa sih Chels??"

"Itu kak... Yang itu."

"Astaga, makanan itu?"

Chelsea mengangguk.

"Ya ampun Chelsea, kamu suruh aku berhenti mendadak kayak gitu cuma buat makanan itu?"

"Maaf kak..." Chelsea menundukkan kepalanya karena merasa bersalah.

Charna sungguh tak tega melihat kesayangannya seperti itu.

"Oke sayang. Sekarang kamu tunggu di sini dulu, aku ke sana sebentar beliin itu buat kamu yaa..."

"Makasih kak."

Charna turun dari mobil, ia menyebrang ke arah penjual makanan yang berjajar menjajakan dagangannya di pinggir jalan. Charna membeli beberapa kue leker yang diinginkan Chelsea.

"Nih sayang, udah aku bawain leker kesukaan kamu."

"Wah... Makasih kak. Kak Charna mau??"

"Gak Chelsea, buat kamu aja sayang. Sekarang aku anter kamu pulang ya!"

Akhirnya mereka sampai di rumah Chelsea.

"Makasih ya kak..."

"Sama-sama sayang. Kamu istirahat ya! Apa mau aku temenin di sini?"

"Ah gak usah kak. Lagian ada bibi kok. Kak Charna kan juga harus istirahat, kakak dah lama jagain aku, pasti kakak capek. Kak Charna pulang aja yaa..."

"Ya udah, tapi kalo ada apa-apa kabarin aku ya!"

"Pasti kakak."

Charna pun beranjak pulang. Sementara itu Chelsea menuju ke kamarnya. Beberapa saat sebelum Chelsea sampai ke kamarnya, tiba-tiba bel rumahnya berbunyi.

"Siapa ya? Apa kak Charna balik lagi ya?"

"Biar bibi bukain Non."

"Eh gak usah Bi, biar aku aja yaa..."

"Baik Non. Kalo gitu bibi ke belakang dulu."

Chelsea membuka pintu.

"Sayang!!"

"Fa.. Fais??"

"Aku kangen sama kamu sayang." Fais memeluk Chelsea dengan erat. "Waktu kamu di rumah sakit, aku sama sekali gak bisa jenguk kamu karena ada Charna di sana. Akhirnya aku bisa ketemu kamu sekarang. Kamu udah gapapa kan sayang?"

"Iya Is, aku baik-baik aja."

"Apa kamu gak kangen sama aku?"

"Fais... Iya aku juga kangen sama kamu kok."

Mereka melepaskan kerinduan masing-masing melalui pelukan itu.

CHELSEA VS DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang