"Terus kenapa lo sedeket itu sama Chelsea?"
"Char, dengerin gue dulu. Gue gak bermaksud apa-apa. Barusan gue cuma berusaha bantu Chelsea buat kasih rekomendasi obat herbal yang baik buat kesehatan dia. Biar dia gak ketergantungan sama obat rumah sakit. Gue khawatir karena kemarin dia nge-drop lagi."
"Maksud lo? Chelsea kemarin sakit lagi?"
"Iya Char. Bahkan gue yang bawa dia ke klinik kemarin karena dia keliatan pucet banget, kesakitan, dan hampir pingsan."
"Kenapa lo gak kasih tau gue?"
"Chelsea gak mau lo tau. Dia bener-bener ngelarang gue buat kasih tau lo. Dia pikir lo lagi fokus ngurus penlit, makanya dia gak mau ganggu kesibukan lo Char."
Charna tak berkata apa pun lagi. Ia melepaskan cengkramannya dari kerah baju Alfan. Ia sekarang menatap dalam kekasihnya yang begitu gugup setelah menyaksikan pertengkarannya dengan Alfan.
"Ma-maaf kak."
"Chels," Charna langsung membawa Chelsea dalam dekapannya.
"Kak Charna.."
"Sayang. Harusnya kamu kasih tau aku. Sekarang kamu liat kan, aku hampir berantem sama Alfan karena salah paham."
"Kak, kak Alfan gak salah apa-apa. Dia cuma mau bantuin aku."
"Kenapa kamu gak kasih tau aku kalo kemarin kamu sakit lagi, hm?"
"Aku tau kakak lagi sibuk. Aku gak mau ganggu fokus kakak ke penlitnya kakak."
"Chelsea, tetep aja harusnya kamu kasih tau aku. Kalo aku tau, aku pasti bakal nemenin kamu dan ngerawat kamu di saat kamu sakit. Aku tetep akan ngutamain kamu sayang."
"Kak,"
"Lain kali kalo ada apa-apa kayak gitu, kamu harus bilang sama aku. Kamu masih punya aku Chels, kenapa harus yang lain yang nemenin kamu? Kamu janji sama aku yaa!"
"Iya kak. Maaf."
"Ya udah, apa sekarang kamu masih ngerasa gak enak badan? Mau aku anter ke rumah sakit? Atau aku anter pulang aja biar kamu bisa istirahat di rumah?"
"Aku dah gapapa kok kak. Lagian aku juga baru aja sampe kampus, masa' mau balik ke rumah lagi? Bentar lagi aku ada kelas kak."
"Kamu yakin masih kuat buat kelas? Kalo masih sakit, mending pulang aja Chels. Biar aku nanti yang urus izin kamu."
"Gak usah kak. Aku beneran gapapa kok."
"Oke, terserah deh. Tapi ntar kalo ada apa-apa tetep harus kabarin aku ya!"
Chelsea pun mengangguk.
"Alfan, sorry ya! Gue harusnya gak keburu emosi gitu. Thanks banget karena lo udah nolongin Chelsea."
"Sama-sama Char. Gue ngerti kok, lo pasti cemburu liat Chelsea deket sama cowok lain. Gue tau lo sayang banget sama Chelsea."
"Sekali lagi sorry ya Fan!"
"Udah. Sans, lupain aja ya! Lo juga jangan sibuk-sibuk penlitnya, Chelsea juga butuh waktu lo."
"Iya gue tau Fan. Thanks yaa."
"Ya udah gue cabut dulu ya. Chels, duluan ya! Jangan bikin Charna panik lagi. Get well soon."
"Iya makasih kak Alfan."
---
Charna menghampiri Chelsea yang sedang duduk sendiri di gazebo.
"Hai sayang.."
"Kak, kak Charna kok di sini?"
"Kenapa emangnya? Kebetulan aku liat pacar aku sendirian di sini, jadi aku ke sini dong."
"Kakak gak ngurus--"
"Apa? Penlit?"
"Iyaa."
"Gak tiap waktu juga lah Chels. Aku kan punya urusan lain juga. Salah satunya urusan sama pacar aku ini." Charna mengacak-acak rambut Chelsea.
"Kakak,"
"Eh iya, ini minum." Charna memberikan sebotol minuman pada Chelsea.
"Makasih kak."
"Kamu dah makan sayang?"
"Udah kok kak."
"Jangan lupa minum obat juga ya!"
"He-em.."
"Ntar selesai jam berapa?"
"Biasa, sore jam setengah empat paling dah kelar."
"Ya udah ntar aku anter kamu pulang ya!"
•••
Penelitian Charna tetap berjalan lancar. Ia pun tak sampai melupakan waktunya untuk bersama Chelsea. Hubungan Charna dan Chelsea sampai saat ini berjalan baik-baik saja.
"Chelsea.."
"Eh kakak."
"Ntar pulang kuliah kamu ada acara lain gak? Hari ini kamu pulang lebih awal kan?"
"Iya kak, aku siang dah selesai kelas hari ini. Kayaknya abis itu gak ada kegiatan lain sih kak. Emang kenapa kak?"
"Aku pengin ngajakin kamu ke rumah papa. Aku dah lama gak ketemu papa. Mumpung papa lagi gak sibuk sekarang."
"Apa? Ke rumah papanya kak Charna? Kenapa harus ajak aku kak?"
"Gapapa. Sekalian aku mau kenalin pacar aku ke papa. Biar kamu bisa kenal sama calon mertua kamu juga kan?"
"Tapi kak--"
"Ayolah sayang! Please, mau yaa?!"
"Ya-ya udah deh kak."
•••
Charna dan Chelsea sampai ke tempat tujuan. Sekarang mereka berdiri di depan rumah megah yang jarang ditempati itu. Papa Charna memang seorang pebisnis besar yang selalu sibuk. Ia sering bolak-balik ke luar negeri untuk mengurus berbagai bisnisnya. Malah ia lebih sering menetap di luar negeri. Itu sebabnya Charna sulit bertemu dengan papanya meski tempat tinggal papa Charna dan apartement Charna sekarang masih berada di kota yang sama.
Charna memencet bel rumah itu. Keluar wanita paruh baya yang sudah lama bekerja di rumah itu bahkan sejak Charna masih berumur sepuluh tahun.
"Den Charna! Ini beneran Den Charna?"
"Iya. Bi Anis.. Udah lama gak ketemu ya Bi."
"Iya. Den Charna jarang ke sini sih. Sekarang tambah ganteng aja Den."
"Bibi bisa aja. Oh ya, papa di rumah kan Bi? Charna dah bilang sama papa kalo mau ke sini."
"Iya Den. Papanya Den Charna di dalem kok. Ayo Den masuk. Eh ini siapa Den? Manis banget.. Pacar Den Charna ya?"
"Iya Bi. Kenalin ini Chelsea, pacar Charna."
"Chelsea Bi." Chelsea menjabat tangan Bi Anis sambil tersenyum.
"Bi Anis Non. Bibi dah lama kerja di sini. Non cantik banget. Cocok sama Den Charna."
---
Charna dan Chelsea masuk ke rumah. Mereka pun bertemu dengan papa Charna.
"Pa.."
"Charna akhirnya kamu dateng juga. Papa nunggu kamu dari tadi."
"Iya Pa. Eh iya Pa, kenalin ini Chelsea--pacar Charna."
"Pacar kamu?"
"Iyaa Pa,"
"Om Dion??"
KAMU SEDANG MEMBACA
CHELSEA VS DESTINY
Romance[ SUDAH TERBIT ] Apakah semudah itu untuk move on dari mantan? *** Gagal move on membuat seorang Chelsea Valeria Handoko nekat menduakan sang kekasih--Charna Reynaldi. Di belakang Charna, Chelsea kembali menjalin hubungan dengan mantan kekasihnya ya...