-15- : Back to Love You Again

62 3 0
                                    

Tak terasa waktu KKN Charna telah usai, kini Charna bisa kembali ke kampusnya. Kembali menjalani rutinitasnya di kampus, mengikuti mata kuliah, dan mendudukki jabatannya sebagai ketua himpunan.

Charna menjalani harinya di kampus dengan lancar, tetapi tetap saja ada yang mengganggu pikirannya. Sosok yang masih selalu terngiang di benaknya. Chelsea.

Entah kenapa seharian ini Charna tak menjumpai Chelsea di kampus. Seharusnya ia tak lagi peduli dengan hal itu. Tapi rasanya sulit menghindari rasa rindunya saat ini.

Saat rapat himpunan, Charna mencoba menanyakan soal Chelsea pada salah satu temannya.

"Ehm maaf, kamu temen angkatannya Chelsea kan?"

"Eh iya kak Charna."

"Kok Chelsea gak dateng rapat?"

"Ah iya kak. Jadi Chelsea masih di rumah sakit. Udah dari tiga hari yang lalu."

"Chelsea sakit lagi?"

"Iya kak."

"Kalo boleh tau dia di rumah sakit mana?"

"Di rumah sakit Delima, itu di daerah deket rumah Chelsea kak."

"Ohh oke makasih buat infonya ya."

Sepulang dari kampus, Charna bergegas menuju rumah sakit yang diberitahukan oleh teman Chelsea itu. Sampai di sana ia langsung mencari ruangan tempat Chelsea dirawat.

Charna melihat Chelsea sedang terbaring lemah di ruangan itu. Chelsea masih tertidur. Charna mendekati Chelsea dan mulai menyentuh lembut wajah Chelsea yang sangat dirindukannya. Ia menatap Chelsea dalam-dalam.

"Kamu kenapa lagi? Kenapa kamu gak bisa jaga kesehatan kamu? Aku gak suka liat kamu kayak gini. Chelsea... Aku rindu kamu."

Chelsea merasa terusik, ia pun terbangun. Ia kaget melihat Charna ada di hadapannya saat ini.

"Kak?"

Charna melepaskan sentuhannya, ia berusaha mengendalikan perasaannya.

"Kamu udah bangun?"

"Kak Charna ada di sini?"

"Aku-aku..."

"Kakak udah balik dari KKN?"

"Aku pulang kemarin, hari ini aku dah mulai ke kampus lagi. Aku ke sini karena--temen kamu bilang kalo kamu dirawat di sini, aku cuma mau pastiin aja. Soalnya tadi kamu gak dateng rapat."

"Uhm maaf kak. Aku--"

"Yaudah gapapa. Tapi kamu kenapa bisa sakit lagi?"

"Aku gak tau kak."

"Pasti kamu kelelahan, kurang istirahat atau makan kamu gak teratur."

"Apa kak Charna khawatir sama aku?"

"Kamu--jangan mikir yang aneh-aneh. Aku khawatir sama kamu karena kamu salah satu staff himpunan, gak lebih."

"Oke kak gapapa yang penting kakak dah mau jengukin aku. Aku seneng banget. Kak Charna tau, aku kangen banget sama kak Charna."

"Aku juga kangen banget sama kamu, sayang." kata-kata itu hanya tertahan dalam hati Charna.

"Yaudah kamu istirahat aja. Aku balik dulu."

"Kak jangan pergi!" Chelsea menahan tangan Charna, itu cukup membuat Charna luluh.

"Kenapa kamu gak minta dia ke sini? Di mana dia? Pacar kamu. Seharusnya dia jaga kamu kan?"

"Kak, aku dah lama putus sama Fais."

"Kenapa? Dia ninggalin kamu lagi?"

"Gak, aku yang minta putus dari dia. Karena aku tau, aku sadar, dia bukan yang terbaik buat aku. Aku yakin cuma kak Charna yang bisa buat aku bahagia."

"..."

"Kak, apa kak Charna masih sayang sama aku? Apa kita bisa kembali kayak dulu lagi?"

"Setelah semua yang terjadi? Maaf Chelsea, aku gak bisa. Lebih baik kamu lupain aku sekarang."

"Tapi kak--"

Charna pergi meninggalkan Chelsea.

•••

Beberapa hari berlalu. Semua masih sama. Chelsea dengan rasa sepinya dan Charna dengan kegalauannya. Mereka berdua memang masih sama-sama belum rela untuk terpisah. Entah mengapa sulit untuk mereka kembali lagi seperti dulu. Apakah takdir akan mengubah keadaan ini.

Suatu hari, Charna baru saja selesai dengan kelasnya. Charna berada di depan parkiran hendak mengambil mobilnya. Ia pun memulai perjalanan untuk kembali ke rumah karena tidak ada kegiatan lain lagi di luar.

Di tengah perjalanan, Charna melihat Chelsea berada di jalanan. Sepertinya ia baru akan menyeberang. Chelsea tak sadar dari arah berlawanan ada sebuah mobil yang melaju kencang tak terkendali. Hampir saja mobil itu mencelakai Chelsea sebelum Charna dengan sigap menangkap tubuh Chelsea dan menariknya ke pinggir.

"Chels, kamu gapapa kan?"

"Kak, kak Charna? Tadi itu, aku hampir celaka, kalo gak ada kakak--"

"Husstt, yang penting sekarang kamu baik-baik aja kan."

"Makasih kak. Kak Charna udah nyelametin nyawa aku."

"Ahh Auw!" Charna merasa sedikit kesakitan karena tangannya terluka akibat menopang Chelsea agar tak terkena aspal.

"Kak? Kak Charna terluka? Astaga--"

"Chelsea aku gapapa. Luka ini gak ada apa-apanya dibanding sakit hati aku waktu aku liat kamu sama pria lain dulu dan khianatin aku."

"Maafin aku kak. Aku tau aku salah. Tapi aku udah sadar, bahkan aku udah bener-bener pisah sama Fais. Ehm kalo kakak benci sama aku, terus kenapa kakak tolongin aku sekarang? Seharusnya kak Charna biarin aku--"

"Cukup Chels, aku cuma gak mau terjadi sesuatu yang buruk sama kamu. Aku gak bisa liat kamu kenapa-napa!"

"Kenapa kak?"

"Aku-aku gak bisa. Itu juga akan nyakitin perasaan aku karena--"

"Karena apa?"

"Karena AKU MASIH SAYANG SAMA KAMU CHELSEA!" akhirnya Charna mengakui perasaannya, ia langsung memeluk erat tubuh Chelsea.

"Kakak?"

"Chels, iya aku gak bisa lupain kamu. Aku cinta kamu, aku sayang kamu Chelsea. Sesakit apa pun perasaan aku karena kamu kecewain aku dulu, aku tetep gak bisa jauh dari kamu."

"Kak Charna, aku juga sayang sama kakak."

"Oke Chelsea, ayo kita mulai semuanya dari awal!"

"Maksud kakak?"

"Kita kembali kayak dulu lagi, aku dan kamu, kita.. Kenalin aku Charna, siapa nama kamu?"

"Kak Charna? Ini--"

"Udah lah, ayo! Aku mau kita mulai dari awal."

Chelsea menjabat tangan Charna.

"Aku Chelsea kak."

"Baiklah Chelsea, sepertinya aku jatuh cinta pada pandangan pertama sama kamu. Jadi, would you be my girlfriend, again??"

"Ehh iya kak. Aku mau."

Mereka berpelukan erat tanpa peduli banyak mata yang memperhatikan mereka karena posisi mereka masih di pinggir jalan.

CHELSEA VS DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang