-24- : Rumit

47 3 0
                                    

Charna kini tengah menghadap Dion di ruangan kantornya. Entah apa yang ingin dibicarakan Dion dengan Charna yang jelas Charna memilih menurut untuk datang karena ia tak mau seorang pun menyakiti Chelsea.

"Akhirnya kamu dateng juga Charna."

"Gak usah basa-basi Pa. Sekarang kasih tau ke Charna, apa mau Papa! Kenapa Papa pake ngancem mau nyakitin Chelsea segala?"

"Papa tau kalo papa gak bilang gitu, kamu gak akan ke sini nemuin papa kan?"

"Udah Pa. Charna gak punya banyak waktu."

"Kamu harus punya waktu Char, papa mau kamu jalan sama gadis yang papa pilihin buat jadi jodoh kamu. Biar kalian bisa lebih deket dan saling mengenal sebelum pernikahan."

"Cukup Pa! Harus Charna bilang berapa kali ke Papa, Charna cuma cinta sama Chelsea. Charna gak mau ninggalin Chelsea demi perempuan lain. Aku gak mau terima perjodohan ini Pa."

"Charna, keputusan papa udah final. Sebentar lagi dia dateng."

"Papa keterlaluan. Charna benci Papa!"

Tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk.

"Masuk," ucap Dion.

Seseorang masuk ke ruangan Dion. Sepertinya ia salah satu karyawan yang bekerja di perusahaan itu.

"Maaf Pak Dion, tamu Anda sudah menunggu di lobby."

"Baik, kamu bisa pergi. Saya akan ke sana."

Karyawan itu pergi. Dion pun mulai berusaha mengajak Charna untuk menemui seseorang yang sudah menunggu di lobby.

"Kamu ikut papa sekarang. Dia udah nunggu kamu di lobby."

"Gak Pa!"

"Ikut atau kamu liat Chelsea menderita!"

"Shit, jangan pernah sentuh Chelsea Pa! Ini urusan Papa sama aku. Jangan libatin Chelsea!"

"Ya udah ikut papa!"

Akhirnya Charna menurut untuk ikut papanya. Begitu mereka sampai di lobby, Charna melihat seorang gadis bertubuh ramping dengan rambut sebahu, gadis itu mengenakan dress berwarna krem.

"Nah, itu dia calon istri kamu," ucap Dion.

"Om Dion, Charna.."

Charna terkejut begitu melihat wajah gadis itu dari dekat, gadis itu tak asing baginya. Ya.. Ia adalah teman satu kelas Charna di SMA dulu.

"Elisha?"

"Jadi kalian udah saling kenal?" tanya Dion.

"Iya Om, aku sama Charna dulu temen satu SMA," jawab Elisha.

"Wah.. Bagus kalo gitu. Karena kalian udah saling kenal, akan lebih mudah buat kalian jadi lebih deket."

"Papa jodohin aku sama Elisha?"

"Iya Charna. Elisha ini anak dari temen papa."

"Tapi Pa, Charna--"

"Udah mending kalian sekarang jalan berdua. Charna, ajak Elisha jalan-jalan!"

"Papa.. Aku--"

"Kamu pergi sama Elisha atau .... "

"Oke fine. Aku nurut apa kata Papa!"

"Gitu dong. Hm, Elisha kamu pergi sama Charna ya! Charna akan temenin ke manapun kamu mau pergi. Kamu tinggal bilang aja sama Charna."

"Iya Om Dion."

---

Charna dan Elisha pergi berdua. Mereka kini berada di sebuah cafe. Setelah mereka memesan makanan dan minuman, mereka bicara.

"Charna, aku gak nyangka kalo aku bakal dijodohin sama kamu kayak gini."

"Aku juga gak nyangka El."

"Tapi, aku liat kayaknya kamu bete dari tadi."

"El, maaf, tapi aku to the point aja. Aku gak bisa terima perjodohan ini."

"Kenapa Char? Mungkin kamu belum terbiasa sama aku. Aku tau ini terlalu mendadak dan bikin kamu kaget. Aku pun juga ngerasa gitu Char. Tapi dengan kita sering ngobrol aku yakin kita akan lebih terbiasa."

"Elisha.. Kamu gak ngerti. Masalah ini gak se-simple itu. El, aku gak bisa terima perjodohan ini karena aku udah punya seseorang yang aku cintai."

"Jadi kamu udah punya pacar?"

"Iya. Dan aku sayang banget sama dia. Aku gak akan mungkin ninggalin dia."

"Char.. Kalo kamu punya pacar, kenapa gak bilang ke papa kamu? Dan perjodohan ini .... "

"Aku dah berusaha ratusan kali buat nolak perjodohan ini, papa aku bahkan udah tau soal hubungan aku sama Chelsea. Tapi dia tetep bersikeras lanjutin ini."

"Terus aku harus gimana Char?"

"Entah El. Aku harap kamu juga gak terima perjodohan ini."

"Kalo aku gak terima ini, apa bakal ubah keputusan papa kita?"

"Ahh.. Aku bener-bener bingung. Aku gak bisa mikirin cara apa pun sekarang!"

•••

Sementara itu, Chelsea sedang celingukan mencari keberadaan Charna. Padahal tadi Charna berjanji akan mengantar Chelsea pulang. Namun, kini Chelsea tak tahu entah Charna di mana.

Tadinya ia baru akan menelepon Charna, tapi sebuah mobil tiba-tiba melintas dan berhenti tepat di depannya. Pemilik mobil itu pun turun.

"Om Dion?"

"Hai Chelsea, saya datang tepat waktu kan?"

"Om Dion mau apa?"

"Saya mau anter kamu pulang. Ayo masuk!"

"Gak usah Om. Saya bisa pulang sendiri."

"Kamu lagi nunggu siapa? Charna gak akan ke sini Chelsea."

"Om Dion ngapain lagi? Om kerjain anak Om lagi?"

"Sstt.. Hey, kenapa kamu bilang gitu? Saya gak macem-macem kok. Kamu jangan salah paham. Saya tau Charna gak akan ke sini karena dia sekarang lagi ketemuan sama calon istrinya. Mereka lagi jalan berdua. Kenapa kamu nungguin laki-laki yang lagi berduaan sama perempuan lain?"

"Cukup Om! Saya tau kalo ini semua rencana Om Dion."

"Udahlah Chels, lupain Charna. Kamu terima saya. Saya akan buat kamu bahagia. Karena saya sayang sama kamu, saya sangat mencintai kamu. Kamu harus jadi Nyonya Dion Reynaldi."

Chelsea hanya menggeleng.

"Ayo Chelsea, kita pulang! Tolong, jangan tolak saya hari ini. Saya sengaja ke sini buat kamu. Biar saya anter kamu pulang yaa.."

CHELSEA VS DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang