-17- : Salah Paham

60 5 0
                                    

"Hah, akhirnya selesai juga.. Makasih ya kak udah mau bantuin aku."

"Sama-sama sayang." Charna tersenyum sambil mengacak rambut Chelsea.

"Ya udah sekarang kak Charna pulang aja."

"Gitu ya? Giliran udah gak butuh aku terus aku diusir gitu?"

"Eh gak gitu kakak. Jangan salah paham dulu. Maksud aku kan ini udah malem, mending kak Charna pulang. Besok ada kuliah juga kan?"

"Iya iya sayang. Aku tau kok. Aku cuma bercanda kali. Ya udah aku pulang. Kamu langsung istirahat aja ya. Besok aku jemput kamu kayak biasanya, kita ke kampus bareng." Charna memeluk Chelsea dengan erat.

"Iya kak."

"Aku sayang kamu Chels!"

"Aku juga sayang sama kakak."

Charna mengecup singkat puncak kepala Chelsea kemudian melepaskan dekapannya.

"Oke sayang. Sampe ketemu besok. Daa sayang.."

Charna melajukan mobilnya menuju ke rumah. Sesampai di rumah, ia langsung berbaring di ranjangnya. Ia berusaha memejamkan mata, segera beristirahat. Ia hanya ingin besok fisik dan otaknya kembali segar untuk siap menghadapi aktivitasnya mengurus penelitian. Charna ingin segera mencapai moment wisudanya.

---

"Chels, seharusnya kamu gak kayak gini!"

"Terus aku harus gimana kak? Apa aku yang harus terus ngertiin kakak sementara kakak bebas berbuat apa pun?"

"Aku gak pernah berniat sekali pun buat bikin hubungan kita jadi rumit kayak gini Chels!"

"Kak Charna tau? Kakak egois. Aku benci sama kakak." Chelsea meninggalkan Charna.

"Chelsea! Please, jangan pergi! Tunggu sayang! Aku mohon.. Chelsea!!"

Seketika Charna terbangun. Keringat bercucuran di keningnya. Ia menghela napas lega begitu menyadari pertengkarannya dengan Chelsea tadi hanyalah bunga tidurnya. Tapi ia tetap merasa takut, takut jika mimpi itu akan menjadi realita. Ia beranjak pergi ke dapur untuk mengambil air minum sembari berusaha menjernihkan pikirannya.

"Kenapa bisa mimpi kayak gitu ya? Semoga ini bukan pertanda apa-apa. Aku gak mau kehilangan Chelsea lagi. Chels, kita akan tetep bersama sampe kapan pun sayang." Charna menandaskan segelas air putih dingin yang sedari tadi berada dalam genggamannya.

•••

Rutinitas Charna di kampus saat ini adalah bolak-balik ke laboratorium dan ruang dosen pembimbingnya. Sesekali ia juga menghabiskan waktunya di perpustakaan untuk mencari referensi. Charna hanya berharap penelitiannya berjalan lancar dan cepat selesai.

Kebiasaan yang telah berlangsung kurang lebih tiga minggu itu tanpa sadar jadi mengurangi waktu dan perhatian Charna untuk Chelsea. Sebenarnya itu tak jadi masalah untuk Chelsea, ia tahu benar Charna harus benar-benar fokus pada penelitian untuk tugas akhirnya.

Namun, suatu hari Chelsea benar-benar membutuhkan Charna. Mau tak mau ia pun mencoba menghubungi Charna, berharap Charna tak merasa terganggu dan bisa datang menemuinya.

Hampir sepuluh menit Chelsea berusaha menghubungi Charna tetapi tetap tak ada respons. Chelsea mencoba berpikir positif, mungkin Charna benar-benar sibuk sekarang.

Beberapa menit kemudian, ponsel Chelsea berbunyi. Terlihat nama Charna di layar ponsel itu. Chelsea segera mengambil ponselnya.

"Halo kak!"

"Sayang, maaf ya. Aku baru tau ada banyak missed call dari kamu setelah aku buka ponsel. Dari tadi ponselnya aku silent. Maaf yaa."

"Gapapa kak. Uhm, kak Charna lagi sibuk banget ya?"

CHELSEA VS DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang