BAB 16 : KETIDAKADILAN?

284 28 24
                                    

LEO & VIRGO
BAB 16 : KETIDAKADILAN?

Mungkin kamu gagal memahami maksud sederhanaku yang hanya ingin hidup dengan caraku sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin kamu gagal memahami maksud sederhanaku yang hanya ingin hidup dengan caraku sendiri.

•••

Virgo terisak di atas rooftop kantor, entah kenapa emosi yang begitu meledak-ledak dalam dirinya dikeluarkan melalui bulir-bulir air mata yang tak berhenti mengalir dari balik bola matanya.

Ia tidak biasanya seperti ini.Tidak.

Tapi kejadian di ruang latihan tadi seolah-olah membuatnya terpaksa memuntahkan emosi terpendamnya.

Leo terbangun dari kursi sutradaranya, ia menatap sinis kedatangan Virgo sambil berkacak pinggang.

"Sorry, guys." ucap Virgo sembari berusaha menyetabilkan nafasnya usai berlari. "gue tadi habis terima telpon dari nyokap, and that way--"

"Saya tidak pernah mentolerir pemain yang tidak on time." sela Leo.

"Maaf, Pak." ujar Virgo formal karena menyadari banyak orang di dalam ruangan pelatihan, jadi ia tak mungkin menggunakan bahasa kasar seperti biasanya guna menghormati Leo sebagai sutradara."memang terkesan egois dan tidak profesional namun itu panggilan mende-"

"Saya tidak ingin mendengar alasan apapun. Kamu terlambat hampir 10 menit, membuat situasi latihan tidak kondusif." sela Leo lagi.

"Maaf, Pak."

"Cepat mulai pelatihannya, saya tidak ingin membuang waktu lama-lama." suruh Leo sehingga membuat banyak pemain beranjak dari tempat duduknya mulai pelatihan.

Virgo berlari kearah tempat duduknya, berusaha mencari draf skenario tambahan yang diberikan Leo kemarin.

Ia sungguh tak sempat membaca sedikitpun tambahan adegan intro sehinga dia bahkan tidak tau bagaimana posisi blockingan ataupun narasi yang harus dihafalkannya.

"Duh, mana ada bahasa jawa-nya lagi." keluh Virgo saat mencoba membaca sedikit skenario tambahan yang diberikan Leo.

"Virgo, ayo cepat!" teriak Leo dari kursi sutradaranya.

"Baik, Pak." Virgo segera berlari kearah pemain berkumpul.

Kondisi Virgo memang agak kacau setelah menerima telepon dari mamanya tadi, pikirannya buyar ditambah lagi ia belum sempat latihan dan membaca draf skenario tambahan yang diberikan Leo sehingga membuatnya terus melakukan kesalahan pengucapan dan blockingan.

Leo & VirgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang