Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesuatu diam-diam menyelinap ke dalam hati kemudian membuncah tanpa kendali. -Biar kukenalkan, sesuatu itu biasa disebut cinta-
•••
Virgo tertawa terbahak-bahak dengan Troy sambil merendam setengah kakinya dalam kolam berenang belakang rumah Virgo.
Topik obrolan mereka melebar kemana-mana. Humor mereka yang sama recehnya menjadikan pembicaraan semakin ngelantur.
"HA..HA.. Demi apa lo?" tanya Virgo sembari tertawa.
"Gue serius, anjir! meskipun ternyata kalian berdua tetanggaan tapi gue lebih kenal si Leo." sahut Troy sambil mengunyah buah apel yang tadinya mau diberikan kepada Leo, berhubung yang bersangkutan menolak, jadi apa boleh buat? Rejeki gak baik jika ditolak.
"Gue emang tetanggaan sama dia, tapi dari kecil emang gak akur. Gue suka hidup 'bebas', teriak-teriak, pokoknya jadi diri gue sendiri. Tapi, dia enggak. Dia suka ketenangan, jadi ya sering berantem gitu." sahut Virgo.
"Dia itu cuma gumpalan hormon pra menstruasi wanita, energi negative." celoteh Troy.
"Jahat amat sih?!" Virgo tertawa menanggapi lelucon Troy.
"Becanda doang!"
"Iya, tau."
Troy melirik Virgo yang sedang tersenyum menatap hamparan bintang-bintang di atas langit, "Lo mau gue kasih tau rahasia?"
Virgo menoleh pelan, "Apa?" tanyanya dengan mata berbinar.
"Gue bisa baca isi pikiran seseorang cuma dengan natap matanya doang."
Troy terdiam sambil tetap menatap Virgo, "Gue serius."
Virgo menyelesaikan tawanya kemudian menatap mata Troy.
"Gue tau lo menyimpan sesuatu, lo punya rahasia. Bener kan?"
Virgo tertegun kemudian mengalihkan pandangannya dari Troy, "Sok tau!" ujar Virgo malu-malu.
"Gak usah bohong. Gue ahli menyimpan rahasia, waktu di SMA gue sempet jadi anggota konselor remaja, istilah kerennya jadi Dokter Cinta gitu, pasien gue banyak dan rahasia mereka terjamin--"
"Bentar, lo gak lagi buka praktik konselor dan berusaha prospekin gue kan?"
"Ya enggaklah. Gue pingin bantu niat terselubung lo untuk kebaikan orang yang berharga menurut gue. Sini gue bisikkin.."
