Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jika semesta saja merestui, kupastikan aku dan kamu akan jadi kita.
••••
"Mending lo anterin Virgo pulang, dia udah mabuk parah, ntar lo dimarahin sama bokapnya kalo kemaleman." suruh Troy kemudian saat situasi semakin keos setelah adu mulut antara Leo dan Virgo barusan.
"Hah? Lo ngusir gue? Emang nggak ada kamar lagi di sini buat nginep?"
"Nggak, gue ada urusan sama Siska."
"Urusan apaan lagi?",
"Making baby!" sahut Virgo antusias dengan ekspresi setengah sadar karena terlalu banyak minum.
Troy tersenyum, "Dia yang mabuk aja ngerti."
"Anjir, lo seriusan Troy?!"
"Udah pulang ya, nanti gue keburu ditinggal tidur sama Siska." Troy mendorong tubuh Leo dan Virgo keluar dari pintu villa-nya. "Baik-baik ya kalian berdua." lanjutnya sebelum menutup pintu.
"Bangsd! Emang kurang ajar si Troy!" maki Leo yang dapat toyoran dari Virgo.
"Berisik lo! biarin aja mereka, nggak usah protes." ujar Virgo setengah sadar.
Gadis itu kemudian meloncat ke punggung Leo minta digendong menuju parkiran mobil.
"Ehh! Lo ngapain lagi, Virgoo!!!" Leo berteriak tak setuju.
"Kaki gue lemes, cepet jalan atau nanti gue muntah di pundak lo!" perintah Virgo mengancam yang mau tak mau dituruti oleh Leo.
Sementara Troy dan Siska mengintip dari balik tirai jendela sambil tertawa kecil.
"Aku berharap mereka dapat akhir yang indah." bisik Siska dekat telinga Troy.
"Kisahnya akan di mulai malam ini." Troy tersenyum menatap Siska di hadapannya "Lalu perjuangannya akan dimulai besok, kemudian akhirnya mereka yang akan pilih sendiri."
"Aku rasa kita sudah banyak membantu."
"Lebih dari itu." Troy tersenyum lagi sebelum mengecup pucuk kepala Siska.
•••
Leo melirik Virgo yang sudah hampir tak sadarkan diri di jok sebelah kemudi.
