LEO & VIRGO
BAB 48 : CURIGA
Rindu kamu itu menyebalkan, menunggu kamu itu menyesakkan, namun, aku senang karena artinya aku sangat mencintaimu
•••
Hari berlalu begitu lambat semenjak production house dipimpin oleh Alex. Bajingan itu membuat suasana kantor menjadi mencekam dengan aturan ketat dan sikap otoriter nya yang menyebalkan.
Latihan teater terpaksa dihentikan sementara karena Leo tak ingin Virgo bertemu lagi dengan Alex, meskipun harus merugi dan mempertaruhkan nama baiknya sebagai sutradara ia tak perduli, selama ia bisa menjauhkan Virgo dari bajingan itu resiko apapun akan diterimanya dengan lapang dada.
Anehnya semenjak kejadian beberapa waktu lalu-Alex belum bereaksi sama sekali. Ia tak berusaha menggangu Virgo atau membuat masalah lagi dengan Leo.
Entah Leo harus merasa senang atau justru lebih waspada akan sikap Alex yang sekarang. Apa karna dibantai habis-habisan oleh kata-kata Anthony, Alex jadi seperti ini?
Entahlah-Leo bahkan tak mengerti.
"Siang, Pak Leo. Saya bawakan berkas pembatalan produksi seperti yang bapak minta." ujar Siska sembari meletakkan beberapa berkas diatas meja kerja Leo.
"Terima kasih, Siska."
Siska menghela nafas, "Izinkan saya bersikap informal sebentar." pinta Siska.
"Kenapa?"
Siska duduk di kursi yang ada di depan meja Leo, sembari menghirup nafas panjang ia menatap Leo dengan cemas, " Lo udah yakin?"
Leo manggut, "Gue yakin."
"Gue emang bisa urus sponsor yang udah masuk dan biaya pinalti, mungkin nama lo abis ini bakal-"
"Siska-" potong Leo pelan sehingga Siska menghentikan omongannya. "Gue udah siap sama konsekuensinya."
"Apa Virgo setuju?" tanya Siska.
Leo menggeleng, "Gue rasa keputusan ini nggak harus dapat persetujuan Virgo."
"Apa Tuan Anthony-"
"Om Anthony percaya gue bakal menyelesaikan ini dan keputusan yang diinginkan Om Anthony adalah keputusan yang membuat Virgo aman, gue rasa ini caranya, terlepas bagaimana karir gue dan pendapat Virgo, gue harus tetap berusaha melindungi dia."
