Virgo menghela nafas sembari membuang muka -malas melihat kelakuan Alex-
"Tidak, Pak. Terima kasih, saya hanya akan berdiri di pintu sini, jadi, katakanlah apa yang ingin bapak sampaikan pada saya."
Kening Alex berkerut mendapati respon Virgo, "Jangan coba memancing emosiku, Honey."
"Tidak, Pak. Bapak mengatakan, bapak memerintahkan saya datang ke ruangan bapak sebagai bawahan bapak, jadi saya berusaha bersikap sopan, bapak juga harus bersikap sebaliknya pada saya." tukas Virgo tetap menolak, ia berusaha membentengi diri dari kemungkinan buruk yang akan terjadi.
Alex yang mulai kehilangan kesabarannya berjalan menuju tempat Virgo berdiri, ia kemudian menutup pintu ruangannya kemudian menguncinya dengan rapat-rapat.
Alex menyudutkan Virgo ke dinding ruangannya kemudian menguncinya dengan sebelah tangannya.
"Apa kamu juga berdiri di tengah pintu ketika sedang mengunjungi ruangan bajingan itu? Tidak, bukan? Kenapa kamu selalu berusaha mengujiku, Honey? Kamu tau sendiri aku takkan bisa menahan emosiku!" umpat Alex marah.
"Jangan menyebutnya bajingan, kurasa sampah sepertimu bahkan tak layak menyebut nya serendah itu." hina Virgo tak tahan pula mendengar perkataan Alex barusan.
"Kamu benar-benar mengujiku, Honey. Kabur dari Amerika, ikut drama teater lagi, berlindung dibalik nama Daddy-mu, berselingkuh dengan–"
"Aku sama sekali tak berselingkuh dengannya!" teriak Virgo memotong kalimat Alex.
"Jika berciuman dan bermalam dengan bajingan itu bukan berselingkuh, lalu apaa?!" bentak Alex balik "Argh!! Kamu mengingatkanku lagi pada pengkhianatan itu, itu benar-benar membuatku murka lepas kendali!"
