BAB 22 : PERASAAN

288 34 18
                                    

LEO & VIRGO
BAB 22 : PERASAAN

LEO & VIRGOBAB 22 : PERASAAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia diam dan aku bingung. Bahkan saat tak melakukan apapun dia membuatku mati kutu.

•••

Pintu rumah Leo kembali digedor-gedor dengan tak sabar membuat Leo tersadar dari lamunannya.

"Apaan sih, lo?!" umpatnya sambil membuka pintu kasar.

Leo mematung melihat sosok yang berdiri di depan pintu rumahnya, gadis itu menatapnya keheranan.

"Lo sakit, ya?" tanya Virgo sambil meraba kening Leo dengan tangannya, "normal, kok. Jangan marah-marah mulu, serangan jantung tau rasa." Virgo melengos masuk ke dalam rumah Leo.

"Gue mau liat kondisi tante Fani." beritahu Virgo yang merasa ditatap aneh oleh Leo.

"D-dia di kamar." sahut Leo gagu.

"Udah tau." jawab Virgo dingin sambil melangkah masuk ke kamar tante Fani.

Leo masih memandangi Virgo bahkan setelah gadis itu masuk ke dalam kamar Fani.

Ia merasa ada yang tidak beres dengan dirinya sendiri, pamor agung nan tegasnya mendadak hilang saat bertemu Virgo tadi.

"Apa gue harus ke dokter ya? Gue kayaknya lagi sakit." gumam Leo keheranan.

•••

"Eh, Galak!" seru Virgo menghampiri Leo yang sedang merevisi naskah skenario di belakang rumahnya.

"Kenapa,Vi?" tanya Leo sambil tetap fokus menatap layar laptopnya.

Virgo menatap Leo keheranan, ia padahal sudah menyiapkan mental ketika Leo akan menyemprotnya dengan makian kasar, tapi apa yang didapatnya?

Leo bertanya dengan tenang,seolah tak terganggu dengan kehadirannya, apa ini tanda-tanda kiamat sudah dekat?

Virgo bergidik ngeri, ia kemudian duduk di sebelah Leo, "Lo beneran lagi gak sakit kan, Leo?"

Leo menghentikan aktifitasnya kemudian menatap Virgo sekilas sebelum mengalihkan pandangannya lagi pada layar laptop di hadapannya.

Debar jantung Leo mendadak bergemuruh kala menatap sepasang matik mata Virgo, duh.. kenapa ini?

"Leo?" panggil Virgo lagi karena tak mendapat jawaban dari lawan bicaranya.

"Hm." Leo menyahut singkat sembari berusaha menyetabilkan debar jantungnya.

"Ah, mungkin lo perlu konsentrasi ya pas nulis skenario?" Virgo menggumam.

"Ya gitu deh." jawab Leo sembarangan.

Leo & VirgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang