BAB 18 : MENYADARI

309 33 9
                                    

LEO & VIRGO
BAB 18 : MENYADARI

Kamu benar, yang terlihat bahagia belum tentu baik-baik saja, mereka hanya mahir berkamuflase dengan kesedihannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamu benar, yang terlihat bahagia belum tentu baik-baik saja, mereka hanya mahir berkamuflase dengan kesedihannya.

•••

Leo melempar paper bag bertulisan pelangi kafe ke atas mejanya, di dalamnya berisikan spaghetti seafood yang pernah di pesan Virgo saat makan bersamanya di kafe tersebut.

"Huhh..kenapa semua orang musti makan mie ayam sih siang-siang gini?" sergahnya sembari duduk kembali di atas kursi kerjanya.

Awalnya Leo berniat memberikan Virgo makan siang karena waktu itu gadis itu bilang tidak biasa makan nasi karena terlalu lama tinggal di luar negeri.Selain itu ia juga ingin berterima kasih karena Virgo sudah membawakannya bekal makan siang, Leo juga berniat meminta maaf atas perlakuan kasarnya di ruang latihan barusan.

Tapi nasib naas malah menimpa niat baiknya itu, melihat Virgo makan siang dengan lahap bersama orang lain dan terus menempel bersama orang itu seperti prangko membuatnya merasa kesal.

Entah karena apa, darahnya seolah mendidih saking emosinya.

Argh!

Apalagi tadi waktu ingin memberikan spaghetti itu pada Siska, Leo malah memergoki assistant director-nya itu tengah menyantap mie ayam di meja kerjanya, membuatnya semakin geram.

KENAPA HARUS MIE AYAMM? KENAPAAA?

"Gue juga kepengen kali, kayaknya itu mie ayam bang Sapto depan teater kampus, sialan." gerutunya.

"Permisi, Pak." Siska mengetuk pintu ruangan Leo membuatnya menghela nafas kasar, masih frustasi. "Para pemain teater sudah di pulangkan sambil menunggu informasi berikutnya."

"Ok." sahut Leo dingin sambil menatap layar laptopnya.

"Haruskah saya menjadwal ulang reading dan latihan sekarang, Pak?" tanya Siska berharap Leo menjawab tidak, hari ini weekend, tentu saja ia ingin me refresh diri dengan berkencan bersama Troy.

"Saya masih harus me-revisi skenario,"

"Yes!"Siska berseru gembira hingga lupa jika ia sedang berada di depan Leo. Ia lantas terdiam dan menatap atasannya serius seperti biasanya. "Baik, kalau begitu saya permisi."

"Itu-" Leo menjeda kalimatnya membuat langkah Siska terhenti "Mie ayam bang Sapto,kan?"

Siska membalikkan badan menatap Leo, "Maaf karena makan diam-diam di ruangan, Pak."

Leo & VirgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang