Saat ini pemuda bergigi kelinci itu sedang terbaring dengan nyaman diatas ranjang ruang kesehatan. Dia tidak sendiri, ada empat orang lainnya yang berada di dalam sana. Menunggu pemuda itu membuka mata dan menenangkan Taehyung juga tentunya.
Jangan tanyakan kenapa mereka semua bisa disana dan menunggu Jungkook yang jelas-jelas belum mereka kenal, itu semua karena kehebohan seorang Kim Taehyung tentu saja. Setelah membawa Jungkook ke ruang kesehatan, pemuda itu dengan cepat menemui tiga orang sahabatnya yang lain sambil menangis dan merengek agar segera mengikutinya. Yang lain tentu saja panik karena Taehyung yang begitu berlebihan, mungkin saja ada hal menakutkan yang terjadi tapi ternyata Taehyung hanya membawa mereka ke ruang kesehatan dan memberitahu kalau Jungkook pingsan karenanya. Rasanya ketiga orang itu ingin sekali melempar Taehyung sejauh mungkin, tapi setelah melihat Jungkook, entah kenapa mereka merasa iba. Tubuh kecil yang berparas rupawan itu terlihat begitu kesakitan walaupun sedang menutup mata, hingga mereka akhirnya memutuskan untuk tetap bertahan disana. Menunggu sampai Jungkook membuka mata lagi.
"Jimin, bagaimana ini? Sekarang sudah lewat jam pulang sekolah, dan ini sudah hampir malam. Guru-guru disekolah juga pasti sebentar lagi akan pulang dan sekolah akan ditutup, lihatlah Jungkook masih pingsan," ucap Taehyung dengan suara bergetar menahan isakan, pemuda itu terlihat begitu cengeng sekarang. Tapi memang itulah yang dia rasakan, Taehyung khawatir dengan keadaan Jungkook. Sedangkan pemuda yang dipanggil Jimin itu hanya mengusap punggung sang sahabat dengan pelan, mencoba untuk menenangkan Taehyung yang kini sudah mulai berkaca-kaca lagi.
"Sudah jangan menangis, dia pasti akan segera sadar. Kita tunggu lima menit lagi, jika dia tak sadar juga. Kita akan membawanya ke rumah sakit. Jika ini hanya pingsan biasa, pasti tidak sampai berjam-jam seperti ini." ucap siswa bernama Kim Namjoon itu dengan nada setenang mungkin.
"Lihat! Dia sudah mulai sadar." Pekik siswa lain bernama Jung Hoseok dengan nada sedikit heboh. Mendengar itupun atensi dari ketiga orang itu kini sudah terkunci pada satu sosok yang sekarang sedang berusaha meraih kesadaran.
"D-dimana aku?" ucap Jungkook sambil masih berusaha mengamati setiap sudut ruangan yang kini sedang ditempatinya.
"Dan siapa kalian?" ucapnya lagi.
Grep!
Jungkook sontak terkejut saat tiba-tiba tubuhnya sudah direngkuh oleh seseorang, Jungkook ingin menolak. Tapi dirinya masih lemah dan terlalu bingung dengan apa yang sudah terjadi padanya.
"Akhirnya kau sadar juga Jungkook! Aku ini mencemaskanmu, aku pikir karena akulah kau jadi pingsan seperti ini!" ucap Taehyung yang masih setia merengkuh erat tubuh Jungkook yang masih lemah.
"Hei, Kim Taehyung! Apa yang kau lakukan huh? Dia masih belum sadar sepenuhnya, jangan buat dia merasa semakin sakit karena rengkuhan mu!" ucap Jimin seraya menarik Taehyung agar melepas rengkuhannya pada Jungkook.
"Kau ini apa-apaan sih Jim!? Aku kan hanya terlalu senang."
"Tapi tidak seperti itu juga Tae."
"Kau---"
"DIAM!" Namjoon menginterupsi dengan keras, mereka semua kalah telak. Diam, dan tidak berani bergeming lagi.
Namjoon lantas mendekat ke arah Jungkook, "Sudah merasa lebih baik?"
Jungkook hanya mengangguk pelan sebagai jawaban. "Baiklah, kalau begitu ayo aku antar pulang. Sekolah sebentar lagi akan di tutup."
"M-memangnya ini sudah pukul berapa?"
"Ini sudah hampir pukul 7."
Mendengar jawaban dari Namjoon, Jungkook lantas langsung membulatkan kedua matanya. Selama itukah dia pingsan?

KAMU SEDANG MEMBACA
FOR MEMORIES | Jjk
Fanfiction[Brothership/Friendship] "I'm happy in my sadness." Jjk Beritahu kami, apa ada kata lain yang melebihi dari kata menyesal? "Aku sangat menyesal telah melukainya." ___________ start110919 Enjoy the stories~ -Rayeon💜