🔥29

11.6K 1.4K 88
                                    

Pagi pukul enam, semua siswa siswi berkumpul, berbaris sesuai kelasnya masing masing. Pak Baekhyun, Pak Jaehyun, Bu Joy, dan guru lainnya sudah berbaris dihadapan para murid muridnya.

Tidak lupa, Pak Baekhyun yang membawa toanya, selalu.

"dengar, bapak minta— hhhh oke sebentar, sebelumnya, bapak sendiri dapat laporan dari teman kalian, Somi, kalau Lena belum balik dari tadi jam tiga malam, sampai sekarang."

Mendengar itu, semuanya mulai ricuh, sangat heboh. Somi, Yeri, dan juga Siyeon sudah sangat panik, terlebih Jeno dan kawan kawan. Jeno sangat gelisah, ia diberitau oleh Somi terlebih dahulu.

Somi pikir, setelah Lena menelfonnya tadi malam, Lena akan kembali, karena Somi sangat mengantuk, jadi ia benar benar tidak menyadari kalau Lena kembali atau tidak.

Apalagi Siyeon, dia juga merasa takut, karena Somi menceritakan bahwa Lena bertanya apa dirinya ada didalam tenda atau tidak. Ia merasa tidak enak.

"Som, gimana?" tanya Yeri yang sedikir merengek. Somi hanya menggeleng.

"tenang semuanya!!" teriak Pak Jaehyun dengan lantang.

"kalian tenang, kita akan nyari Lena disekitar sini. Ini belum 24 jam, tapi secepatnya kita harus mendapatkan Lena dimana." kata Bu Joy

"iya, masing masing kelas bersama walinya. Kita akan mengawasi kalian sambil mencari Lena. Kalian jangan jauh jauh, walaupun ini memang sudah pagi, dan terang, tapi kita tidak tau apa yang akan terjadi nanti. Sudah semua, kita berdoa sebelum memulai pencarian"

Pak Baekhyun memberi aba aba kepada anak anak untuk berdoa. Setelah itu mereka tersebar sesuai intruksi tadi.

Jeno dan Jaemin sudah lari terlebih dahulu meninggalkan teman temannya.

"lo gasadar Lena bangun tadi malem?" tanya Jaemin ke Jeno.

"kalaupun gue sadar gue akan antar Lena ke tendanya" sahut Jeno yang wajahnya panik setengah mati.

Jeno dan Jaemin memasuki daerah hutan, tapi ini masih zona aman, anak anak lain juga masih terlihat walaupun dari jauh.

"Lena!!!"

Teriak Jeno.

"Len lo denger gue kan?!!"

"Jeno!!!"

Jaemin berhenti, "lo denger kan? Suara Lena"

Jeno dan Jaemin saling tatap. Mereka berdua melihat sekitar, kosong memang, hanya pohon pohon tinggi, semak semak atau rumput liar.

"heh kalian berdua? Jangan jauh jauh dari area ini, bahaya"

"iya pak" Jaemin menyahuti kalimat Pak Jhonny.

Beberapa menit kemudian, Jeno dan Jaemin dapat jelas mendengar suara tangisan Lena. Ini sangat jelas, tapi mereka tidak dapat melihat dimana Lena berada.

"Jaem, gabisa kaya gini, gue harus panggil Pastor. Ini udah gabener"

Jaemin mengerti.

"Jeno," Jaemin memegang erat pundak, sahabat lamanya itu. "berdoa"

Mata Jeno sudah berkaca kaca. Ia menahan tangisnya. Jeno mengatupkan kedua tangannya menjadi satu, saling bertautan, ia berdoa pada Tuhannya untuk keselamatan Lena.

Jaemin memanggil Pak Jhonny yang masih berada disekitarnya, ia sendiri meminta tolong untuk dipanggilkan seorang Pastor, awalnya Pak Jhonny tidak mengerti, tapi, setelahnya, langsung saja Pak Jhonny menelfon temannya yang kebetulan seorang Pastor.

"Jeno!!!!!"

Jeno membuka matanya setelah mendengar suara Lena. Ia mendongak, dan melihat disekitar.

"Lena?!! Lena ini aku, kamu dimana?!!!"

Urat leher Jeno sangat terlihat karena ia berteriak memanggil kekasihnya.

Semua anak anak sudah dikumpulkan kembali ,dan mereka berdoa bersama menurut agama dan kepercayaan mereka masing masing. Meminta tolong agar temannya Lena bisa kembali dengan selamat.

Sangat beruntung, satu jam kemudian, Pastor yang dihubungi Pak Jhonny datang sambil membawa kitab, dan salibnya yang selalu beliau kalungkan.

"Moon, saya minta bantuan kamu" kata Pak Jhonny.

Jeno benar benar gelisah. Jaemin hanya berusaha menenangkan Jeno, tak lupa juga sambil berdoa, dan menyuruh Jeno melakukan hal yang sama.

Pak Moon, memulai dengan membaca doa. Memejamkan matanya beberapa saat. Beberapa menit kemudian, ia membuka matanya dan menoleh pada Jeno. "kalian ada ngapain ditempat ini?"

Jeno diam, "ng-ngapain? Kita—"

"yang tadi malam lo sakit, kalian berduaan di tenda, lo berdua gaada ngelakuin hal yang aneh aneh kan?"

Jeno langsung menggeleng ketika Jaemin mengeluarkan kalimat itu. "gaaada, saya berani bersumpah. Hanya, sebuah pelukan" ucapan Jeno diakhir kata memelan pada Pak Moon.

Sang Pastor hanya membuang nafas. "lain kali jangan kaya gitu, penunggu disini gasuka."

"Jeno!!"

Jeno, Jaemin, Pak Moon, dan Pak Jhonny dapat mendengar suara itu tak jauh dari tempat mereka. Jeno bergegas mencari Lena, dan ya dapat. Dibelakang pohon besar, menangis, bajunya yang bisa dibilang sangat kotor, begitupun wajah Lena.

"Lena?!! Astaga lena" Jeno mendekat dan memeluk Lena erat. Ia benar benar khawatir.

"untung kamu selamat" ucap Pak Moon. Ia menutup kitab sucinya dan mendekati Lena. Jeno melepas pelukannya, membiarkan Pak Moon yang memegang kepala Lena, sambil mengucapkan doa.

"sudah, minum air putih ya? Selalu berdoa, jangan aneh aneh, kamu tahu kamu hampir diculik" kata Pak Moon. Lena benar benar takut. Badannya masih gemetar.

Jeno langsung saja menyuruh Lena untuk naik kepunggungnya, dibantu oleh Jaemin.

"sudah ayo kembali" Pak Jhonny memimpin jalan, sedangkan Pak Moon menjaga mereka dibelakang.

Kejadian seperti ini, tidak hanya dimalam hari, atau siang bolong.

✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖

Guesss gimana😭😭😭
Aku juga kurang paham, tapi aku mikirnya udah semaksimal mungkin, btw aku juga kurang begitu mengerti dengan agama kristen. Jadi kalau ada salah, mohon dikoreksi ya~

Vote dan komen jangan lupa!❤

Terimakasih Pak Moon sudah menjadi comeo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terimakasih Pak Moon sudah menjadi comeo.

Terimakasih Pak Moon sudah menjadi comeo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Crush ku emang ganteng, gangerti.

MY BAD GIRL; lover | Lee Jeno[✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang